FITNESS & HEALTH

'Festival Sehat Ceria si Kecil' Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting

Yatin Suleha
Senin 27 Oktober 2025 / 10:52
Jakarta: Pada awal tahun 2025, prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 19,8% berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang dirilis pada Mei 2025. 

Angka ini menunjukkan penurunan dari tahun sebelumnya (21,5% di 2023), tetapi masih di atas target pemerintah sebesar 18,8% pada tahun 2025, sehingga upaya lebih lanjut sangat diperlukan.  

Dokter Spesialis Anak dari RS Bethesda Yogyakarta, dr. Devie Kristiani Sp.A menekankan bahwa edukasi langsung kepada orang tua merupakan langkah strategis untuk mempercepat pencegahan stunting di tingkat keluarga. 

“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas di masa depan. Untuk itu pencegahan dan deteksi dini menjadi hal yang krusial untuk dilakukan."
 
"Langkah pertama adalah melakukan pemantauan tinggi dan berat badan anak secara rutin, lalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan tumbuh kembangnya sesuai usia. Deteksi dini menjadi kunci agar kondisi gizi anak dapat segera diintervensi sebelum terlambat."

 

Festival Sehat Ceria si Kecil 


Dalam upaya mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, K-24 Group berkolaborasi dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk Festival Sehat Ceria si Kecil di Taman Pintar, Yogyakarta.

Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti skrining tumbuh kembang anak, edukasi gizi keluarga, serta diikuti oleh lebih dari 1.200 peserta yang terdiri dari anak-anak dan orang tua. 

Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Yogyakarta dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Sales Director Danone SN Indonesia, Rizki Imam Ardhi, dan Founder & CEO K-24 Group, dr. Gideon Hartono.

Kegiatan ini merupakan wujud nyata pentingnya kolaborasi multipihak dalam mempercepat upaya pencegahan stunting di Indonesia dengan melibatkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat. 

Melalui kegiatan ini, K-24 Group dan Sarihusada berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak dan bersama-sama mewujudkan Generasi Maju Bebas Stunting menuju Indonesia Emas 2045.


(K-24 Group dan Sarihusada Gelar “Festival Sehat Ceria si Kecil” di Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa) 

Dalam sambutannya, dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) selaku Walikota Yogyakarta, menjelaskan bahwa penanganan stunting khususnya di daerah Yogyakarta menjadi fokus yang dijalankan oleh pemerintah. 

“Di Kota Yogyakarta, kita bersyukur karena prevalensi stunting telah menurun menjadi 10,49%. Fokus kami dalam menurunkan stunting ialah dengan mencegah angka stunting baru karena kalau ditangani sebelum kondisi stunting, tingkat keberhasilannya mencapai 70% sedangkan jika stunting ditangani setelahnya maka keberhasilannya hanya sekitar 20%."

"Pencegahan perlu dilakukan dimulai fase pranikah dengan prakonsepsi serta pemenuhan nutrisi yang seimbang, contohnya untuk ibu hamil dan anak di atas 2 tahun, minum susu merupakan hal penting termasuk mendapatkan nutrisi penting. Kami juga mengapresiasi kolaborasi multisektor seperti yang dilakukan oleh K24 & Sarihusada, di mana kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam upaya bersama menghapus stunting dari Indonesia,” tambah dr. Hasto Wardoyo.
 

Kolaborasi berbagai sektor


Selaras dengan pesan tersebut, Rizki Imam Ardhi, Sales Director Sarihusada, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memperluas jangkauan edukasi dan layanan nutrisi ke masyarakat. 

“Selama lebih dari 71 tahun, Sarihusada terus berkomitmen untuk memastikan kecukupan nutrisi anak bangsa dan secara aktif berkontribusi dalam pencegahan stunting. Kami percaya bahwa kolaborasi multipihak, termasuk antar sektor swasta seperti dengan K-24 Group menjadi kunci dalam menjangkau masyarakat secara lebih luas," beber Rizki Imam Ardhi.

"Dukungan kami dalam acara ini melalui kegiatan skrining dan pemberian edukasi nutrisi juga merupakan bagian dari kampanye Generasi Maju Bebas Stunting dan 3 Langkah Maju yang telah dijalankan sejak 2023. Kami ingin terus membantu orang tua memahami pentingnya tiga langkah sederhana: memantau pertumbuhan anak, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, dan memberikan nutrisi yang tepat, sebagai upaya konkret mencegah stunting,” jelas Rizki.

Senada dengan hal tersebut, dr. Gideon Hartono, Founder & CEO K-24 Group, menambahkan bahwa peran retailer seperti apotek dapat menjadi garda terdepan dalam memperluas akses informasi kesehatan bagi keluarga Indonesia.

“Sebagai jaringan apotek yang kini telah berkembang menjadi lebih dari 850 gerai yang tersebar di 166 kota/kabupaten, dan 30 provinsi di Indonesia dan akan terus bertambah menjadi komitmen untuk menjadi lebih dekat dengan masyarakat. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai tempat memperoleh obat, tetapi juga sebagai mitra kesehatan keluarga Indonesia."

"Karena itu, kami menginisiasi Festival Sehat Ceria si Kecil, sebuah kegiatan edukasi untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya deteksi dini tumbuh kembang serta pemenuhan gizi seimbang dalam mencegah stunting. Acara ini sekaligus menjadi awal dari rangkaian pendampingan dan pemberian bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan, agar tumbuh kembangnya dapat dipantau secara berkelanjutan."

"Kami percaya bahwa upaya pencegahan stunting memerlukan kolaborasi. Untuk itu, kami menggandeng Sarihusada, perusahaan yang berfokus pada nutrisi bangsa selama lebih dari 70 tahun, karena kami memiliki kesamaan visi dalam mendukung tumbuh kembang anak Indonesia."

"Sebagai wujud nyata pengentasan stunting, Apotek K-24 memberikan PKMK atau Pangan untuk Keperluan Medis Khusus kepada anak di atas 1 tahun yang telah terindikasi stunting sesuai dengan resep dokter. Program ini berjalan 3 sampai 6 bulan. Langkah ini kami lakukan agar bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat sesaat, tetapi membawa perubahan yang nyata bagi masa depan mereka."

"Kami ingin memastikan bahwa setiap upaya yang kami lakukan benar-benar memberikan dampak bagi keluarga Indonesia, dan berkontribusi dalam mewujudkan generasi yang tumbuh sehat, kuat, dan bebas stunting,” tutur dr. Gideon.

Melengkapi kolaborasi ini, Angelia Susanto, Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director Sarihusada, menjelaskan bahwa kegiatan di Yogyakarta merupakan bagian dari perluasan jangkauan kampanye edukasi 3 Langkah Maju, yang telah diluncurkan sejak 2023 dan menjadi bagian dari gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS).
 
“Melalui kampanye 3 Langkah Maju, kami ingin membantu para orang tua memahami bahwa pencegahan stunting bisa dimulai dari rumah, dengan langkah-langkah sederhana namun berdampak besar. Tahun ini, kami telah menjangkau puluhan ribu ibu dan anak di Indonesia dalam kegiatan edukasi dan skrining yang kami lakukan di berbagai kota."

"Kami harapkan semakin banyak keluarga yang memiliki pengetahuan dan mengenal gejala kekurangan gizi dan stunting. Dengan begitu orang tua bisa segera berkonsultasi ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan solusi nutrisi yang tepat," ujar Angelia.

"Kegiatan seperti ini penting karena memberikan ruang bagi orang tua untuk belajar dan memahami bahwa setiap langkah kecil dalam menjaga tumbuh kembang anak sangat berarti bagi masa depan mereka,” pungkas dr. Devie Kristiani Sp.A.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH