FITNESS & HEALTH
Waspada Microsleep! Ini Waktu Terbaik untuk Kamu Berkendara saat Mudik
A. Firdaus
Jumat 28 Maret 2025 / 15:25
Jakarta: Berkendara dengan menempuh perjalanan panjang saat mudik baik itu menggunakan mobil atau motor, memicu risiko kelelahan. Kondisi yang paling sering muncul yang menimpa para pengendara adalah microsleep.
Kondisi microsleep terjadi ketika otak berhenti sebentar seperti sedang tidur untuk beberapa saat. Meski kamu tidak benar-benar tertidur, ini adalah kondisi yang cukup berbahaya jika terjadi ketika mengemudi.
Microsleep bisa terjadi ketika kamu merasa mengantuk namun tidak mengatasinya dengan tidur. Tentu saja, hal ini harus kamu hindari ketika mengemudi karena akan membahayakan diri dan orang di sekitarmu.
Meskipun hanya terjadi selama sepersekian detik, kendaraanmu yang berada dalam kecepatan tinggi bisa kehilangan kendali dan menyebabkan kecelakaan. Saat microsleep datang, kamu yang sedang merasa kelelahan juga akan kesulitan berkonsentrasi dan matanya tidak terfokus meskipun terbuka. Ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan karena pengemudinya tidak sadar dengan lingkungan sekitar.
Baca juga: Mau Mudik atau Liburan Lebaran? Jaga Keamanan Rumah Jangan Lupa Ya!
Salah satu skenario lain yang membahayakan pula adalah jika tubuh tiba-tiba terasa lemas dan kamu terbangun kembali dengan kaget. Jika ini terjadi, ada kemungkinan kendaraan akan tiba-tiba berbelok dan menabrak kendaraan lain.
Nah, kamu pasti tak mau hal ini terjadi saat mudik. Sebab, lebaran adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, jadi kita semua tentunya harus tiba di kampung halaman dengan sehat dan selamat.
Melansir Halodoc, ini adalah waktu-waktu terbaik melakukan perjalanan mudik:
Pilihlah waktu mudik pada pagi hari dimulai dari pukul 04.00 hingga 06.00 pagi. Pada jam tersebut, lalu lintas cenderung lebih sepi pada jam-jam ini, sehingga memungkinkan perjalanan lebih lancar dan terhindar dari kemacetan.
Tak hanya itu, pada waktu tersebut, tubuh cenderung berada dalam kondisi prima setelah istirahat malam, dan mengurangi risiko kelelahan dan microsleep saat berkendara. Hal ini sangat baik terutama jika kamu mengemudi kendaraan.
Ada beberapa alasan mengapa mudik di siang hari lebih baik. Pertama, kamu akan bisa melihat jalan dan lingkungan sekitar lebih jelas daripada malam hari.
Lampu kendaraan atau penerangan jalan tidak akan menerangi seperti matahari, dan masih sering pengemudi kendaraan tidak menyalakan lampu kendaraannya. Ini akan meningkatkan risiko kecelakaan terlebih jika kamu mengalami microsleep.
Lalu, berkaitan dengan tidur, ritme tubuh normal menggunakan waktu siang hari untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat. Maka dari itu kamu akan cenderung lebih mengantuk di malam hari dan microsleep lebih rentan terjadi.
Jika kamu tetap berencana untuk mudik pada malam hari, kamu harus mengatur ritme tubuhmu terlebih dahulu agar terbiasa untuk terjaga saat malam hari.
Untuk mencegah terjadinya microsleep, pastikan bahwa kamu hanya berkendara saat tidak mengantuk dan sudah beristirahat dengan cukup. Normalnya, seseorang yang akan mengemudi dalam perjalanan jauh perlu tidur tidak kurang dari enam jam sebelumnya. Akan lebih baik lagi jika kamu sempat tidur selama 7-9 jam.
Kalau kamu merasa mengantuk, segera cari tempat istirahat terdekat atau bermalam di suatu tempat agar bisa memulihkan energi. Selain itu, orang lain yang ada di dalam kendaraan juga bisa bergantian mengemudi jika kamu harus sampai secepatnya.
Pada puncak arus mudik, akan lebih banyak kendaraan di jalanan karena jumlah pemudik akan sangat banyak. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi lebih ramai dan perjalanan akan semakin panjang.
Oleh karena itu, hindari kelelahan yang menyebabkan microsleep dengan menghindari mudik di tanggal-tanggal puncak arus mudik. Perhatikan berita terkini untuk mengetahui kapan banyak orang akan mulai bepergian.
Mengemudi di malam hari dapat meningkatkan risiko kelelahan dan microsleep yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Meskipun jalanan lebih sepi, pengemudi perlu ekstra waspada karena terbatasnya cahaya serta potensi rasa ngantuk yang bisa muncul kapan saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Kondisi microsleep terjadi ketika otak berhenti sebentar seperti sedang tidur untuk beberapa saat. Meski kamu tidak benar-benar tertidur, ini adalah kondisi yang cukup berbahaya jika terjadi ketika mengemudi.
Microsleep bisa terjadi ketika kamu merasa mengantuk namun tidak mengatasinya dengan tidur. Tentu saja, hal ini harus kamu hindari ketika mengemudi karena akan membahayakan diri dan orang di sekitarmu.
Meskipun hanya terjadi selama sepersekian detik, kendaraanmu yang berada dalam kecepatan tinggi bisa kehilangan kendali dan menyebabkan kecelakaan. Saat microsleep datang, kamu yang sedang merasa kelelahan juga akan kesulitan berkonsentrasi dan matanya tidak terfokus meskipun terbuka. Ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan karena pengemudinya tidak sadar dengan lingkungan sekitar.
Baca juga: Mau Mudik atau Liburan Lebaran? Jaga Keamanan Rumah Jangan Lupa Ya!
Salah satu skenario lain yang membahayakan pula adalah jika tubuh tiba-tiba terasa lemas dan kamu terbangun kembali dengan kaget. Jika ini terjadi, ada kemungkinan kendaraan akan tiba-tiba berbelok dan menabrak kendaraan lain.
Kapan waktu terbaik untuk berkendara saat mudik?
Nah, kamu pasti tak mau hal ini terjadi saat mudik. Sebab, lebaran adalah waktu untuk berkumpul bersama keluarga, jadi kita semua tentunya harus tiba di kampung halaman dengan sehat dan selamat.
Melansir Halodoc, ini adalah waktu-waktu terbaik melakukan perjalanan mudik:
1. Pagi hari
Pilihlah waktu mudik pada pagi hari dimulai dari pukul 04.00 hingga 06.00 pagi. Pada jam tersebut, lalu lintas cenderung lebih sepi pada jam-jam ini, sehingga memungkinkan perjalanan lebih lancar dan terhindar dari kemacetan.
Tak hanya itu, pada waktu tersebut, tubuh cenderung berada dalam kondisi prima setelah istirahat malam, dan mengurangi risiko kelelahan dan microsleep saat berkendara. Hal ini sangat baik terutama jika kamu mengemudi kendaraan.
2. Siang hari
Ada beberapa alasan mengapa mudik di siang hari lebih baik. Pertama, kamu akan bisa melihat jalan dan lingkungan sekitar lebih jelas daripada malam hari.
Lampu kendaraan atau penerangan jalan tidak akan menerangi seperti matahari, dan masih sering pengemudi kendaraan tidak menyalakan lampu kendaraannya. Ini akan meningkatkan risiko kecelakaan terlebih jika kamu mengalami microsleep.
Lalu, berkaitan dengan tidur, ritme tubuh normal menggunakan waktu siang hari untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat. Maka dari itu kamu akan cenderung lebih mengantuk di malam hari dan microsleep lebih rentan terjadi.
Jika kamu tetap berencana untuk mudik pada malam hari, kamu harus mengatur ritme tubuhmu terlebih dahulu agar terbiasa untuk terjaga saat malam hari.
3. Setelah beristirahat cukup
Untuk mencegah terjadinya microsleep, pastikan bahwa kamu hanya berkendara saat tidak mengantuk dan sudah beristirahat dengan cukup. Normalnya, seseorang yang akan mengemudi dalam perjalanan jauh perlu tidur tidak kurang dari enam jam sebelumnya. Akan lebih baik lagi jika kamu sempat tidur selama 7-9 jam.
Kalau kamu merasa mengantuk, segera cari tempat istirahat terdekat atau bermalam di suatu tempat agar bisa memulihkan energi. Selain itu, orang lain yang ada di dalam kendaraan juga bisa bergantian mengemudi jika kamu harus sampai secepatnya.
4. Tidak di puncak arus mudik
Pada puncak arus mudik, akan lebih banyak kendaraan di jalanan karena jumlah pemudik akan sangat banyak. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi lebih ramai dan perjalanan akan semakin panjang.
Oleh karena itu, hindari kelelahan yang menyebabkan microsleep dengan menghindari mudik di tanggal-tanggal puncak arus mudik. Perhatikan berita terkini untuk mengetahui kapan banyak orang akan mulai bepergian.
5. Hindari mudik di malam hari
Mengemudi di malam hari dapat meningkatkan risiko kelelahan dan microsleep yang berpotensi menyebabkan kecelakaan. Meskipun jalanan lebih sepi, pengemudi perlu ekstra waspada karena terbatasnya cahaya serta potensi rasa ngantuk yang bisa muncul kapan saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)