FITNESS & HEALTH

Vaksin yang Direkomendasikan Berdasarkan Usia, Mulai 20-an Sampai 60+

Mia Vale
Minggu 13 April 2025 / 12:39
Jakarta: Kita mungkin ingat betapa takutnya ketika hendak bertemu dokter saat masih anak-anak, di mana akan mendapatkan vaksinasi terjadwal. Bahkan sebagai orang dewasa, kita masih bisa lupa vaksin mana yang direkomendasikan dan kapan. 

Padahal, ada juga berbagai vaksin yang direkomendasikan berdasarkan usia. Dan beberapa dirancang khususs untuk remaja atau dewasa muda, dan yang lainnya untuk orang dewasa yang lebih tua. 

“Vaksin untuk orang dewasa direkomendasikan pada berbagai tahap kehidupan karena sistem kekebalan tubuh secara alami melemah seiring bertambahnya usia, sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin,” jelas Seth Cohen, MD, direktur medis pencegahan infeksi di University of Washington Medical Center. 

Berikut jenis vaksin menurut Glamour yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) berdasarkan usia. Dengan vaksinasi ini telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko rawat inap (atau lebih buruk) akibat penyakit serius yang dapat dicegah.
 

1. Usia 20-an 


- Vaksin influenza/vaksin flu: dilakukan tahunan, sebelum musim flu 
- Vaksin Tdap (Tetanus, difteri, pertusis/batuk rejan): dilakukan sekali jika belum pernah menerima vaksin sebelumnya, dan vaksin penguat Td atau Tdap setiap 10 tahun 
- Vaksin HPV: direkomendasikan hingga usia 26 tahun 
- Vaksin Hepatitis A: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh atau sebelum bepergian 
- Vaksin Hepatitis B: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin MMR (campak, gondongan, rubella): setidaknya satu dosis jika tidak ada bukti kekebalan tubuh 
- Vaksin Varicella (cacar air): dua dosis jika tidak ada bukti kekebalan tubuh
 

2. Usia 30 sampai 40-an



(Untuk mencegah flu, CDC merekomendasikan vaksinasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

- Vaksin influenza/vaksin flu: diberikan tahunan, sebelum musim flu 
- Vaksin Tdap: sebagai penguat setiap 10 tahun (disebut vaksin Td) 
- Vaksin Hepatitis A: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh atau sebelum bepergian 
- Vaksin Hepatitis B: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin MMR: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin Varicella (cacar air): sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh
 

3. Usia 50-an 


- Vaksin influenza/vaksin flu: dilakukan yahunan, sebelum musim flu 
- Vaksin Tdap: penguat setiap 10 tahun (disebut vaksin Td) 
- Vaksin Hepatitis A: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh atau sebelum bepergian 
- Vaksin Hepatitis B: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin MMR: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin Varicella (cacar air): sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh
- Vaksin herpes zoster, juga dikenal sebagai vaksin zoster rekombinan (RZV): diberikan dua dosis (dengan jarak dua hingga enam bulan) direkomendasikan pada usia 50 tahun, atau lebih awal jika sistem kekebalan tubuh terganggu

Baca juga: Inilah 9 Vaksin yang Dibutuhkan Orang Dewasa!
 

4. Usia 60-an dan seterusnya


- Vaksin influenza/vaksin flu: vaksinasi tahunan, sebelum musim flu 
- Vaksin Tdap: sebagai penguat setiap 10 tahun (disebut vaksin Td) 
- Vaksin Hepatitis A: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh atau sebelum bepergian 
- Vaksin Hepatitis B: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin MMR: sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh 
- Vaksin Varicella (cacar air): sesuai kebutuhan berdasarkan status kekebalan tubuh
- Vaksin herpes zoster, juga dikenal sebagai vaksin zoster rekombinan (RZV): dua dosis (dengan jarak dua hingga enam bulan) jika belum pernah divaksinasi 
- Vaksin RSV (virus pernapasan syncytial): sebanyak satu dosis untuk usia 60 tahun ke atas dan tidak tahunan 
- Vaksin pneumokokus: bergantung pada kondisi kesehatan individu dan status vaksinasi sebelumnya, di mana meliputi pneumonia dan meningitis
 

Yang perlu diperhatikan


Terkait vaksin tahunan yang direkomendasikan untuk melawan virus musiman, seperti vaksin Covid-19 dan vaksin flu, urgensi untuk tetap mengikuti jadwal meningkat seiring bertambahnya usia. 

"Bagi seseorang yang berusia 20-an atau 30-an, flu untuk sementara sangat mengganggu, tetapi jarang mengancam jiwa. Seseorang yang berusia 30-an mungkin memilih untuk tidak mendapatkan vaksin flu, dengan asumsi bahwa jika mereka sakit, kondisinya tidak akan terlalu parah."

"Namun, seseorang yang berusia 70-an yang terkena flu jauh lebih serius. Orang berusia 70 tahun mungkin jauh lebih termotivasi untuk mendapatkan suntikan flu tahunan. Bagi saya pribadi, manfaatnya tentu lebih besar daripada risiko nyeri lengan dan gejala 'seperti pilek' yang ringan," papar Bobby Dubois, MD, PhD, seorang dokter penyakit dalam, ilmuwan, dan dokter kebugaran/podcaster. 

Mengenai vaksin apa yang sudah kamu dapatkan di masa lalu, mungkin memerlukan pelacakan catatan vaksinasi masa kecil kamu.

Namun, bila tidak dapat menemukan riwayat vaksinasi kamu, dokter bisa menganjurkan melakukan tes darah untuk mengukur kekebalan kamu terhadap penyakit tertentu dan menentukan vaksin mana yang harus dilakukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH