FITNESS & HEALTH
Disebut Lebih Aktif saat Musim Dingin, Ini Tips Mencegah HMPV Menurut Ahli
Yuni Yuli Yanti
Selasa 14 Januari 2025 / 08:12
Jakarta: Human Metapneumovirus (HPMV) merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Lonjakan kasus HMPV di China yang baru-baru ini menarik perhatian dunia, disebut meningkat tajam selama musim dingin hingga awal musim semi.
Di Indonesia, memang tidak ada musim dingin, namun sejak awal bulan Januari, curah hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan suhu menjadi lebih dingin dari biasanya.
Seperti diketahui, Human Metapneumovirus (HPMV) merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Virus ini menjadi salah satu penyumbang kasus infeksi saluran napas yang banyak ditemukan saat memasuki musim hujan, selain virus influenza, rhinovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV).
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, dr. Nurvidya Rachma Dewi, Sp. P.K.R, RS Pondok Indah - Pondok Indah mengatakan HMPV memiliki gejala yang hampir sama dengan jenis birus flu lainnya, yaitu demam, batuk, dan pilek. Pada kondisi berat bisa disertai sesak nafas.

(Human Metapneumovirus (HPMV) merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
"Cara penularannya pun sama dari saluran udara. Untuk itu, cara pencegahannya berarti kurang lebih sama dengan jenis virus yang lain, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menghindari resiko yang bisa meningkatkan infeksi, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tutur dr. Nurvidya dalam Zoom Interview pada Senin (13/1/2025).
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dr. Nurvidya menyebutkan beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama adalah faktor nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
"Jadi bukan hanya makan banyak, tapi kualitas makanan, keseimbangan gizi itu penting. Karena tubuh kita kan membutuhkan komponen-komponen yang lengkap. Kemudian, istirahat juga sangat penting, karena metabolisme tubuh itu ada yang berlangsung pada saat istirahat, sehingga kalau istirahat terganggu atau kualitas tidurnya tidak baik, itu bisa berakibat menurunkan imunitas. Faktor lainnya adalah olahraga untuk membantu meningkatkan sirkulasi dan daya tahan tubuh," jelas dr. Nurvidya.

(Berjemur menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Lebih lanjut, dr. Nurvidya menegaskan salah satu faktor yang paling penting adalah berjemur, karena sinar matahari merupakan sumber utama dari vitamin D.
Menurut penelitian, terutama sejak Covid-19, vitamin D dianggap efektif dalam meningkatkan imunitas. Jika memiliki kadar vitamin D yang rendah, kemungkinan untuk terkena infeksi, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi.
"Padahal kita berada di negara tropis yang banyak mendapatkan sinar matahari. Namun, ironisnya, banyak sekali yang kekurangan vitamin D. Jadi, lebih ke arah itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Yang lainnya adalah bagaimana menghindari faktor pencetus atau faktor risiko. Artinya, kalau merasa bahwa punya alergi dingin atau apa ya sebaiknya itu dihindari. Intinya, hindari faktor-faktor yang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan jalani pola hidup sehat," pungkas dr. Nurvidya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Di Indonesia, memang tidak ada musim dingin, namun sejak awal bulan Januari, curah hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan suhu menjadi lebih dingin dari biasanya.
Seperti diketahui, Human Metapneumovirus (HPMV) merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Virus ini menjadi salah satu penyumbang kasus infeksi saluran napas yang banyak ditemukan saat memasuki musim hujan, selain virus influenza, rhinovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV).
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, dr. Nurvidya Rachma Dewi, Sp. P.K.R, RS Pondok Indah - Pondok Indah mengatakan HMPV memiliki gejala yang hampir sama dengan jenis birus flu lainnya, yaitu demam, batuk, dan pilek. Pada kondisi berat bisa disertai sesak nafas.

(Human Metapneumovirus (HPMV) merupakan salah satu jenis virus penyebab infeksi saluran pernapasan. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
"Cara penularannya pun sama dari saluran udara. Untuk itu, cara pencegahannya berarti kurang lebih sama dengan jenis virus yang lain, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, menghindari resiko yang bisa meningkatkan infeksi, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tutur dr. Nurvidya dalam Zoom Interview pada Senin (13/1/2025).
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dr. Nurvidya menyebutkan beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pertama adalah faktor nutrisi dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
"Jadi bukan hanya makan banyak, tapi kualitas makanan, keseimbangan gizi itu penting. Karena tubuh kita kan membutuhkan komponen-komponen yang lengkap. Kemudian, istirahat juga sangat penting, karena metabolisme tubuh itu ada yang berlangsung pada saat istirahat, sehingga kalau istirahat terganggu atau kualitas tidurnya tidak baik, itu bisa berakibat menurunkan imunitas. Faktor lainnya adalah olahraga untuk membantu meningkatkan sirkulasi dan daya tahan tubuh," jelas dr. Nurvidya.

(Berjemur menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Lebih lanjut, dr. Nurvidya menegaskan salah satu faktor yang paling penting adalah berjemur, karena sinar matahari merupakan sumber utama dari vitamin D.
Menurut penelitian, terutama sejak Covid-19, vitamin D dianggap efektif dalam meningkatkan imunitas. Jika memiliki kadar vitamin D yang rendah, kemungkinan untuk terkena infeksi, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi.
"Padahal kita berada di negara tropis yang banyak mendapatkan sinar matahari. Namun, ironisnya, banyak sekali yang kekurangan vitamin D. Jadi, lebih ke arah itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Yang lainnya adalah bagaimana menghindari faktor pencetus atau faktor risiko. Artinya, kalau merasa bahwa punya alergi dingin atau apa ya sebaiknya itu dihindari. Intinya, hindari faktor-faktor yang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan jalani pola hidup sehat," pungkas dr. Nurvidya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)