FITNESS & HEALTH

Covid-19 Meningkat di Indonesia, JN.1 Dicurigai Penyebabnya

Aulia Putriningtias
Selasa 28 Mei 2024 / 14:52
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan kasus Covid-19 mengalami kenaikan. Ada kenaikan sebesar 11,76 persen pada minggu ke-18 tahun 2024 dibandingkan minggu sebelumnya.

Juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril menyatakan peningkatan kasus ini tidak diiringi dengan kenaikan jumlah pasien rawat inap dan angka kematian. Jumlah yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.

Menurut data laporan mingguan nasional covid-19 Kemenkes periode 12-18 Mei 2024, ada 19 kasus terkonfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi. Tren positivity rate mingguan berada di angka 0,65 persen dan nol kematian.

Kasus kenaikan covid-19 ini dicurigai karena hadirnya varian JN.1. Varian ini pertama kali terdeteksi hadir di Amerika Serikat pada September 2023 lalu.
 

Apa itu varian covid-19 JN.1?



(Kemenkes mengatakan kasus covid-19 mengalami kenaikan. Ada kenaikan sebesar 11,76 persen pada minggu ke-18 tahun 2024 dibandingkan minggu sebelumnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

JN.1 pertama kali terdeteksi di AS pada bulan September tetapi menyebar dengan lambat pada awalnya. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS semakin meningkat. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 19 Desember menyatakan JN.1 sebagai varian yang menarik karena “penyebarannya meningkat pesat.” Namun, WHO menyebut varian ini belum menjadi perhatian. 

JN.1 terkait erat dengan BA.2.86, sesama keturunan Omicron yang pertama kali muncul di AS pada musim panas lalu. Kedua varian ini sama-sama dapat menginfeksi manusia untuk melemahkan kekebalan tubuh.

Meskipun begitu, CDC sendiri mengungkapkan bahwa belum ada bukti bahwa virus ini lebih parah dari sebelumnya. Namun, yang bisa dipertegas oleh CDC adalah virus ini memiliki tingkat penularan yang cepat.
 

Apa saja gejala varian terbaru dari Covid-19 JN.1?


Varian JN.1 saat ini tengah memicu kenaikan kasus di beberapa negara, seperti Singapura dan China. Namun, sejauh ini masih belum diketahui pasti apakah varian tersebut bisa memicu gejala yang khas atau berbeda dengan varian covid-19 lainnya.

Gejala varian JN.1 yang diidentifikasi pada pasien covid-19, dilansir dari CDC, antara lain:
 
  • - Radang tenggorokan
  • - Penyumbatan
  • - Lendir di hidung
  • - Batuk
  • - Kelelahan
  • - Sakit kepala
  • - Nyeri otot
  • - Demam
  • - Menggigil
  • - Kehilangan kemampuan mencium bau 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH