FITNESS & HEALTH
Modifikasi Gaya Hidup demi Menurunkan Risiko Diabetes
Raka Lestari
Selasa 09 Maret 2021 / 13:41
Jakarta: Menurut World Health Organization (WHO), obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan, yang dapat mengganggu kesehatan. Bagi masyarakat Asia, seseorang mengalami obesitas jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas angka 25.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko obesitas. Salah satunya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan olahan.
“Makanan olahan seperti mi instan dan camilan yang digoreng biasanya memiliki harga yang terjangkau, mudah ditemukan, dan sangat dipromosikan. Padahal makanan seperti itu tidak sehat karena berkalori tinggi dan bernutrisi rendah," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Prof. Dr. dr. Nurpudji Taslim, Sp.GK (K), MPH.
Sayangnya lebih dari 60 persen orang dewasa mengonsumsi mi instan dan camilan yang digoreng setiap minggu. Anak-anak pada umumnya juga mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang mereka butuhkan.
"Dan mereka mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat, yang seharusnya mereka hindari," ujar Prof. Nurpudji.
“Obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan covid-19. Kondisi obesitas ditambah paparan covid-19 akan membuat seseorang berisiko 113 persen lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74 persen lebih tinggi untuk harus menjalani perawatan ICU, dan 48 persen lebih tinggi terhadap risiko kematian,” sambung Prof. Nurpudji.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Menurut dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, obesitas juga bisa meniimbulkan dampak ekonomi.
“Obesitas mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun. Obesitas juga menyita 8-16 persen anggaran biaya kesehatan nasional. Pada 2016, dampak total (langsung dan tidak langsung) dari obesitas diperkirakan sebesar 2-4 miliar dolar AS," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko obesitas. Salah satunya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan olahan.
“Makanan olahan seperti mi instan dan camilan yang digoreng biasanya memiliki harga yang terjangkau, mudah ditemukan, dan sangat dipromosikan. Padahal makanan seperti itu tidak sehat karena berkalori tinggi dan bernutrisi rendah," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia Prof. Dr. dr. Nurpudji Taslim, Sp.GK (K), MPH.
Sayangnya lebih dari 60 persen orang dewasa mengonsumsi mi instan dan camilan yang digoreng setiap minggu. Anak-anak pada umumnya juga mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang mereka butuhkan.
"Dan mereka mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat, yang seharusnya mereka hindari," ujar Prof. Nurpudji.
“Obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan covid-19. Kondisi obesitas ditambah paparan covid-19 akan membuat seseorang berisiko 113 persen lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74 persen lebih tinggi untuk harus menjalani perawatan ICU, dan 48 persen lebih tinggi terhadap risiko kematian,” sambung Prof. Nurpudji.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Menurut dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes., Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, obesitas juga bisa meniimbulkan dampak ekonomi.
“Obesitas mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun. Obesitas juga menyita 8-16 persen anggaran biaya kesehatan nasional. Pada 2016, dampak total (langsung dan tidak langsung) dari obesitas diperkirakan sebesar 2-4 miliar dolar AS," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0504 [51]
