FITNESS & HEALTH
PYFA Hadirkan Perangkat Skrining Kanker Serviks Berbasis AI
Yatin Suleha
Minggu 17 Juli 2022 / 05:47
Jakarta: Kanker yang berdasarkan data WHO merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia, juga mengintai di Indonesia. Berdasarkan estimasi Globocan yang dirilis dalam laman resemi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), serta International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, insidens kanker di Indonesia 134 per 100.000 penduduk.
Ini dengan insiden tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim 17 per 100.000, dan kanker kolorektal 10 per 100.000 perempuan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus (28,7 persen), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8 persen).
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada jaringan leher rahim yang merupakan bagian terendah dari leher rahim dan menonjol ke puncak liang senggama.
Dan ada kabar menggembirakan, yaitu Pyridam Farma (PYFA) bersama dengan AIDOT Inc. akan segera menghadirkan produk healthcare yang inovatif untuk masyarakat Indonesia yaitu Cerviray A.I., alat pendeteksi kanker serviks portable yang dapat membantu kaum wanita dalam mendeteksi dini kanker serviks dengan tingkat sensitivitas 93 persen dan tingkat spesifisitas 89 persen.
Software Artificial Intelligence (AI) milik Cerviray A.I. menggunakan gambar serviks pasien yang ditangkap oleh perangkat untuk secara otomatis menunjukkan kemungkinan tingkat keparahan atau status penyakit.
.jpeg)
(Dr. Widjanarko Brotosaputro mengatakan dengan hadirnya Cerviray A.I. dapat membantu kaum wanita untuk mulai memeriksakan diri agar terlindung dari bahaya kanker serviks. Foto: Dok. Istimewa)
Hasil yang telah dianalisis oleh server AI segera dikirim ke tenaga ahli sebagai data tambahan untuk membuat diagnosis yang diperlukan dengan lebih akurat. Cerviray A.I. ini diproduksi oleh perusahaan Artificial Intelligence (AI) di bidang kesehatan asal Korea Selatan yaitu AIDOT Inc.
Cerviray A.I. dilengkapi dengan LED (anti-glare function), fitur zoom hingga 3-5x optical dan tingkat fokus yang dapat diatur otomatis atau manual. Hal ini dapat membantu proses pengambilan gambar serviks atau leher rahim yang dilakukan oleh tenaga ahli menjadi lebih cepat, lebih jelas dan lebih akurat.
Dr. Widjanarko Brotosaputro selaku Direktur Pyridam Farma mengatakan, “Pyridam Farma ingin turut serta mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesadaran wanita Indonesia terhadap kesehatan serviks. Kurangnya kesadaran wanita Indonesia untuk melakukan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) dan rutin melakukan pemeriksaan diri secara berkala menjadi salah satu penyebab tingginya kematian yang disebabkan oleh kanker serviks."
"Oleh karena itu, Pyridam Farma percaya dengan hadirnya Cerviray A.I. dapat membantu kaum wanita untuk mulai memeriksakan diri agar terlindung dari bahaya kanker serviks," tambah dr. Widjanarko.
Dr. Geossefi Purnawarman Sp.OG, M.Kes. selaku Direktur dan salah satu owner RS Medika Dramaga Bogor mengatakan, “Penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam dunia medis sangat bermanfaat karena dapat membuat proses pemeriksaan menjadi lebih mudah, lebih efisien dan efektif serta dapat terdokumentasi dengan baik."
"Selain itu, dengan menggunakan teknologi AI, pasien pun tidak hanya akan mendapatkan eksplanasi dan edukasi secara lisan dari dokter namun juga secara virtual sehingga pasien lebih memahami kondisi tubuh mereka," papar dr. Geossefi lagi.
Cerviray A.I. telah mendapatkan berbagai sertifikasi dan paten untuk alat kesehatan dari berbagai negara, serta efektivitas alat Cerviray A.I. ini telah diuji coba oleh Korea University Anam Hospital dan Seoul National University Bundang Hospital. Dengan komitmen AIDOT untuk membantu kaum wanita di seluruh dunia, maka AIDOT hadir di Indonesia melalui PYFA.
Pyridam Farma berharap inovasi teknologi yang dihadirkan oleh Cerviray A.I. ini dapat menjadi jawaban bagi tenaga ahli sekaligus menjadi pilihan bagi wanita Indonesia dalam pemeriksaan rutin serviks yang memberikan hasil lebih cepat dan akurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ini dengan insiden tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara sebesar 40 per 100.000 diikuti dengan kanker leher rahim 17 per 100.000, dan kanker kolorektal 10 per 100.000 perempuan.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014 kasus (28,7 persen), kanker leher rahim 5.349 kasus (12,8 persen).
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi pada jaringan leher rahim yang merupakan bagian terendah dari leher rahim dan menonjol ke puncak liang senggama.
Dan ada kabar menggembirakan, yaitu Pyridam Farma (PYFA) bersama dengan AIDOT Inc. akan segera menghadirkan produk healthcare yang inovatif untuk masyarakat Indonesia yaitu Cerviray A.I., alat pendeteksi kanker serviks portable yang dapat membantu kaum wanita dalam mendeteksi dini kanker serviks dengan tingkat sensitivitas 93 persen dan tingkat spesifisitas 89 persen.
Software Artificial Intelligence (AI) milik Cerviray A.I. menggunakan gambar serviks pasien yang ditangkap oleh perangkat untuk secara otomatis menunjukkan kemungkinan tingkat keparahan atau status penyakit.
.jpeg)
(Dr. Widjanarko Brotosaputro mengatakan dengan hadirnya Cerviray A.I. dapat membantu kaum wanita untuk mulai memeriksakan diri agar terlindung dari bahaya kanker serviks. Foto: Dok. Istimewa)
Hasil yang telah dianalisis oleh server AI segera dikirim ke tenaga ahli sebagai data tambahan untuk membuat diagnosis yang diperlukan dengan lebih akurat. Cerviray A.I. ini diproduksi oleh perusahaan Artificial Intelligence (AI) di bidang kesehatan asal Korea Selatan yaitu AIDOT Inc.
Cerviray A.I. dilengkapi dengan LED (anti-glare function), fitur zoom hingga 3-5x optical dan tingkat fokus yang dapat diatur otomatis atau manual. Hal ini dapat membantu proses pengambilan gambar serviks atau leher rahim yang dilakukan oleh tenaga ahli menjadi lebih cepat, lebih jelas dan lebih akurat.
Dr. Widjanarko Brotosaputro selaku Direktur Pyridam Farma mengatakan, “Pyridam Farma ingin turut serta mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesadaran wanita Indonesia terhadap kesehatan serviks. Kurangnya kesadaran wanita Indonesia untuk melakukan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) dan rutin melakukan pemeriksaan diri secara berkala menjadi salah satu penyebab tingginya kematian yang disebabkan oleh kanker serviks."
"Oleh karena itu, Pyridam Farma percaya dengan hadirnya Cerviray A.I. dapat membantu kaum wanita untuk mulai memeriksakan diri agar terlindung dari bahaya kanker serviks," tambah dr. Widjanarko.
Dr. Geossefi Purnawarman Sp.OG, M.Kes. selaku Direktur dan salah satu owner RS Medika Dramaga Bogor mengatakan, “Penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam dunia medis sangat bermanfaat karena dapat membuat proses pemeriksaan menjadi lebih mudah, lebih efisien dan efektif serta dapat terdokumentasi dengan baik."
"Selain itu, dengan menggunakan teknologi AI, pasien pun tidak hanya akan mendapatkan eksplanasi dan edukasi secara lisan dari dokter namun juga secara virtual sehingga pasien lebih memahami kondisi tubuh mereka," papar dr. Geossefi lagi.
Cerviray A.I. telah mendapatkan berbagai sertifikasi dan paten untuk alat kesehatan dari berbagai negara, serta efektivitas alat Cerviray A.I. ini telah diuji coba oleh Korea University Anam Hospital dan Seoul National University Bundang Hospital. Dengan komitmen AIDOT untuk membantu kaum wanita di seluruh dunia, maka AIDOT hadir di Indonesia melalui PYFA.
Pyridam Farma berharap inovasi teknologi yang dihadirkan oleh Cerviray A.I. ini dapat menjadi jawaban bagi tenaga ahli sekaligus menjadi pilihan bagi wanita Indonesia dalam pemeriksaan rutin serviks yang memberikan hasil lebih cepat dan akurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)