FITNESS & HEALTH
Manfaat Terapi Simtomatik untuk Menghilangkan Batuk karena Covid-19
A. Firdaus
Jumat 25 Februari 2022 / 19:49
Jakarta: Varian Omicron yang melanda Indonesia bahkan dunia, memiliki beberapa gejala, seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan kelelahan. Batuk, menjadi gejala yang kerap ditemukan dalam beberapa kasus pasien Varian Omicron.
Salah satu upaya meredakan batuk yang disebabkan covid-19 adalah terapi simtomatik dengan mengonsumsi bahan herbal. Bahan herbal yang terkandung dalam OB Herbal terbukti memiliki efikasi terhadap gejala batuk sehingga dapat digunakan sebagai terapi simtomatik batuk.
Terapi simtomatik dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sementara karena fokus mengobati sesuai dengan gejala yang ada. Ini sejalan dengan rekomendasi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron yang penularannya tinggi tapi keparahannya rendah, yaitu dengan menghimbau untuk disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin serta jika ada gejala ringan, minum obat sesuai dengan gejala.
Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.01.07/Menkes/187/2017 juga menganjurkan konsumsi tanaman obat jahe, jeruk nipis, dan kencur untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), menyatakan, terapi simtomatik terhadap batuk bertujuan untuk melegakan jalan napas.
Sesuai anjuran pemerintah, herbal seperti jahe, jeruk nipis, kencur, daun mint ampuh meredakan batuk dan melegakan tenggorokan, karena memiliki sifat antitusif (meredakan dan menekan batuk) dan bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru.
"Mengonsumsi obat batuk herbal juga memiliki lebih banyak manfaat. Berbeda dengan obat batuk non-herbal yang setiap jenis bahannya hanya punya satu jenis khasiat, obat batuk herbal setiap bahannya memiliki multikhasiat dan efek samping yang minimal," ujar Dr. Inggrid saat Media Briefing: Efektivitas Terapi Simtomatik Batuk dari Bahan Herbal, Jumat 25 Februari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Salah satu upaya meredakan batuk yang disebabkan covid-19 adalah terapi simtomatik dengan mengonsumsi bahan herbal. Bahan herbal yang terkandung dalam OB Herbal terbukti memiliki efikasi terhadap gejala batuk sehingga dapat digunakan sebagai terapi simtomatik batuk.
Terapi simtomatik dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sementara karena fokus mengobati sesuai dengan gejala yang ada. Ini sejalan dengan rekomendasi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron yang penularannya tinggi tapi keparahannya rendah, yaitu dengan menghimbau untuk disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin serta jika ada gejala ringan, minum obat sesuai dengan gejala.
Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran No. HK.01.07/Menkes/187/2017 juga menganjurkan konsumsi tanaman obat jahe, jeruk nipis, dan kencur untuk memelihara kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), menyatakan, terapi simtomatik terhadap batuk bertujuan untuk melegakan jalan napas.
Sesuai anjuran pemerintah, herbal seperti jahe, jeruk nipis, kencur, daun mint ampuh meredakan batuk dan melegakan tenggorokan, karena memiliki sifat antitusif (meredakan dan menekan batuk) dan bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru.
"Mengonsumsi obat batuk herbal juga memiliki lebih banyak manfaat. Berbeda dengan obat batuk non-herbal yang setiap jenis bahannya hanya punya satu jenis khasiat, obat batuk herbal setiap bahannya memiliki multikhasiat dan efek samping yang minimal," ujar Dr. Inggrid saat Media Briefing: Efektivitas Terapi Simtomatik Batuk dari Bahan Herbal, Jumat 25 Februari 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)