FITNESS & HEALTH

Kerap Tak Disadari, Ini Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Prostat pada Pria

Aulia Putriningtias
Sabtu 23 September 2023 / 10:29
Jakarta: Kanker prostat menempati urutan ke-5 (GLOBOCAN 2020) penyakit kanker tersering yang dialami pria. Berdasarkan data GLOBOCAN tahun 2020, kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor enam tersering pada pria.

Angka tersebut dengan insiden global sebesar 30,7 per 100 ribu pria dan angka kematian sebesar 7,7 per 100 ribu pria. Di Indonesia kanker prostat menempati urutan kelima kasus kanker terbanyak pada pasien laki-laki dengan angka kejadian sebesar 11,6 kasus per 100 ribu pria dan angka kematian sebesar 4,5 per 100 ribu pria.

Kanker prostat adalah jenis kanker yang tumbuh dalam kelenjar prostat pada pria, di mana berperan dalam pembentukan cairan ejakulasi. Biasanya menunjukkan gejala kesulitan buang air kecil.

Deteksi dini kanker prostat, ketika masih terbatas pada prostat, memberikan prognosis yang lebih baik bagi pasien. Pendekatan pengobatan terpadu, yang menggabungkan perawatan lokal dan sistemik, dapat menjadi efektif dalam mengatasi kanker prostat.

Namun, pilihan metode pengobatan bergantung pada berbagai faktor, termasuk preferensi pasien dan kualitas hidup. Apabila tidak ditangani dengan baik, maka dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian.

Sayangnya, di Indonesia, deteksi dini kanker prostat belum mencapai tingkat optimal. Banyak pasien datang ke dokter dalam stadium lanjut. Hal ini terutama karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kanker prostat dan pentingnya pemeriksaan diri.

Ini menjadi masalah serius, terutama di antara mereka yang memiliki risiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat kanker prostat dalam keluarga. Sangat disayangkan, sebab jika kanker prostat dapat dideteksi pada tahap awal, peluang kesembuhannya akan lebih tinggi.
 

Apa penyebab dari hadirnya kanker prostat?


Menurut Prof. dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K), FICRS, PhD selaku Chairman Prostate Cancer Awareness Month 2023, penyebab kanker prostat belum sepenuhnya terungkap. Proses perkembangan kanker prostat dimulai ketika sel-sel dalam kelenjar prostat mengalami perubahan pada DNA mereka.

DNA ini berfungsi sebagai panduan yang memberikan instruksi kepada sel tentang apa yang harus dilakukan. Perubahan ini mengakibatkan sel-sel tersebut mulai tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sel-sel normal.

Sel-sel abnormal ini terus hidup, sementara sel-sel normal lainnya mati. Akumulasi sel-sel abnormal ini akhirnya membentuk tumor yang dapat terus tumbuh dan menyerang jaringan di sekitarnya. Pada tahap tertentu, beberapa sel abnormal dapat menyebar ke bagian tubuh lain dalam proses yang disebut metasis gejala kanker prostat.

Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Kanker prostat yang lebih lanjut dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:
- Kesulitan buang air kecil.
- Kekuatan menurun dalam aliran pancaran urine.
- Darah dalam urine.
- Darah di air mani.
- Sakit tulang.
- Menurunkan berat badan tanpa diketahui penyebabnya.
- Disfungsi ereksi.
 

Apa saja faktor risiko yang dapat menyebabkan kanker prostat?


Tentunya penyakit ini ada faktor risiko tersendiri. Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat, antara lain:
 

1. Faktor usia


Usia yang semakin tua adalah faktor risiko karena risiko terkena kanker prostat cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Biasanya, penyakit ini lebih sering didiagnosis setelah usia 50 tahun.
 

2. Faktor ras


Ras juga berperan, walaupun alasan pastinya belum diketahui. Beberapa ras, seperti orang kulit hitam, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dan dapat menghadapi bentuk yang lebih agresif daripada ras lain.
 

3. Riwayat genetik


Riwayat keluarga memainkan peran penting. Jika ada saudara kandung, orang tua, atau anak yang telah didiagnosis dengan kanker prostat, maka risiko seseorang terkena kanker prostat akan meningkat.

Jika keluarga juga memiliki riwayat genetik tertentu yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara (seperti BRCA1 atau BRCA2), atau jika riwayat keluarga kanker payudara sangat kuat, maka risiko kanker prostat juga bisa lebih tinggi.
 

4. Mengalami obesitas


Obesitas adalah faktor risiko lainnya. Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan ideal. Pada orang yang obesitas, kanker prostat juga cenderung lebih agresif.
 

5. Gaya hidup


Diet dan gaya hidup berperan dalam risiko ini. Diet yang tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
 

6. Mutasi genetik


Mutasi genetik, khususnya mutasi pada gen BRCA1 atau BRCA2, juga dapat berhubungan dengan risiko terkena kanker prostat.

Itulah penyebab, gejala awal, dan juga faktor risiko dari terjadinya kanker prostat. Jika kamu mengalami gejala-gejala seperi di atas, sudah sebaiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH