FITNESS & HEALTH

Menakutkan! Diabetes Tipe 5 Lebih 'Menyerang' Orang Muda dan Kurus

Mia Vale
Selasa 06 Mei 2025 / 19:05
Jakarta: Para ahli diabetes telah secara resmi mengenali jenis penyakit baru yang sangat mengkhawatirkan dan menyerang orang muda dan kurus. Dikenal sebagai diabetes tipe 5.

Penyakit ini diyakini menyerang hingga 25 juta orang di seluruh dunia dan dipicu oleh kurangnya asupan makanan. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, di mana hormon yang mengendalikan kadar gula dalam darah atau menggunakannya secara efektif. 

Laporan menunjukkan bahwa kondisi yang baru ditemukan ini berkembang pada anak muda yang rentan secara genetik karena kekurangan gizi kemudian merusak kemampuan mereka untuk mengeluarkan insulin. 

Para ahli yang meneliti kondisi tersebut mengatakan bahwa kondisi ini terutama terlihat pada remaja dan dewasa muda yang kurus di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
 

Sempat "diabaikan"


Berbicara di Kongres Diabetes Dunia yang diselenggarakan di Thailand pada bulan ini, Profesor Meredith Hawkins, seorang ahli endokrinologi di Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan tipe 5 secara historis sangat kurang terdiagnosis dan kurang dipahami. 

Pengakuan resmi yang dikutip Daily Mail menyatakan, diabetes tipe 5 oleh Federasi Diabetes Internasional merupakan langkah penting menuju peningkatan kesadaran akan masalah kesehatan yang sangat menghancurkan bagi banyak orang. 

Bahkan menurutnya, dokter masih tidak yakin bagaimana cara merawat pasien ini, yang sering kali tidak hidup lebih dari setahun setelah diagnosis. 

Temuan ini telah merevolusi cara paramedis berpikir tentang kondisi ini dan bagaimana mereka harus merawat yang terkena penyakit diabetes tipe 5 ini. 

"Istilah ini pertama kali muncul dalam laporan medis di Jamaika pada tahun 1955. Tiga dekade kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengklasifikasikan 'diabetes melitus terkait malnutrisi" sebagai jenis diabetes yang berbeda.

Namun badan PBB tersebut kemudian mencabut kategori tersebut pada tahun 1999 karena kurangnya bukti. 
 

Diabetes tipe 5, penyakit langka



(Diabetes tipe 5 sendiri berkaitan erat dengan malnutrisi atau kurang gizi kronis dan banyak menyerang remaja serta dewasa muda. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Profesor Hawkins mengatakan bahwa dirinya pertama kali mengetahui diabetes yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada tahun 2005 setelah menghadiri pertemuan kesehatan global. Tapi para dokter merasa 'bingung' dengan penyebabnya, dan menganggap ini bentuk diabetes yang tidak biasa.

Masih menurut profesor Hawkins, pasien-pasien tersebut masih muda dan kurus, yang menunjukkan bahwa mereka menderita diabetes tipe 1, yang dapat ditangani dengan suntikan insulin untuk mengatur kadar gula darah. 

"Namun, insulin tidak membantu pasien-pasien ini dan dalam beberapa kasus menyebabkan kadar gula darah menjadi sangat rendah. Pasien-pasien ini juga tampaknya tidak menderita diabetes tipe 2, yang biasanya dikaitkan dengan obesitas. Itu sangat membingungkan," paparnya menjelaskan.

Baca juga: Kontrol Gula Darah jadi Langkah Sederhana Kendalikan Diabetes


Ada beberapa tanda dan gejala yang kerap dialami oleh penderita diabetes tipe 5, yaitu:

- Berat badan kurang
- Nafsu makan tinggi, tetapi tetap kurus
- Rasa lelah yang berkepanjangan
- Luka yang sulit sembuh
- Sering buang air kecil
- Sering haus
- Kesemutan
- Pandangan buram atau kabur

Gejala tersebut bisa menyerupai penyakit lain, seperti diabetes tipe 1 atau tipe 2. Namun, jika terdapat faktor lain pada pasien yang mengalami gejala ini, seperti riwayat kekurangan gizi kronis, maka diabetes tipe 5 bisa menjadi kemungkinan penyebabnya.
 

Kekurangan gizi


Para ahli kini percaya bahwa diabetes tipe 5 adalah bentuk penyakit langka yang diwariskan yang berkembang pada mereka yang kekurangan gizi di awal masa remaja atau 20-an dan memiliki mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak. 

Ya, menurut laman Alodokter, diabetes tipe 5 umumnya lebih berisiko dialami oleh penderita kondisi kekurangan gizi berat, terutama di masa pertumbuhan, yaitu usia 12–17 tahun pada laki-laki dan usia 9–15 pada perempuan. Oleh karena itu, kondisi ini biasanya ditemukan pada anak, remaja, maupun dewasa muda. 

Baca juga: Obat Diabetes itu Jaga Mulut? Ini Kata Ahli!

Profesor Hawkins mencatat, untuk orang dengan diabetes tipe 5, harus memasukkan lebih banyak protein dan lebih sedikit karbohidrat dalam makanan mereka. 

Bukti telah lama menunjukkan bahwa diet tinggi serat dan protein dapat membantu pasien diabetes untuk memperlambat pencernaan karbohidrat dan menunda penyerapannya ke dalam darah. 

Ini membantu mencegah lonjakan kadar gula darah setelah makan. Kondisi kronis diabetes ini bisa menjadi penyakit yang mematikan dan pasien berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan organ, saraf, dan sel. Ini juga secara dramatis meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal, amputasi, dan kehilangan penglihatan. 
 

Langkah penanganan Diabetes tipe 5


Hingga saat ini, para ahli masih merumuskan kriteria diagnosis dan panduan pengobatan yang jelas untuk diabetes tipe 5. Namun, setelah diagnosis diabetes tipe 5 dikonfirmasi, penanganannya bisa berupa:

- Pemberian obat-obatan antidiabetes, yang berfungsi untuk mendukung produksi insulin di pankreas dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam mengontrol gula darah

- Perbaikan status gizi pasien, termasuk pemberian makanan tinggi protein dan kalori serta suplemen gizi sesuai kebutuhan pasien

Ingat, penanganan dan pencegahan dini sangatlah penting untuk mengatasi penyakit diabetes tipe 5 ini. Mengingat banyaknya kasus pada orang dewasa muda, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi, mulai dari sistem imun yang melemah, gagal ginjal, gangguan penglihatan atau kebutaan, bahkan kematian di usia dini. 

Ternyata, bukan hanya obesitas, kurangnya nutrisi yang memadai selama masa pertumbuhan pun dapat menjadi pemicu gangguan kesehatan yang serius.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH