FITNESS & HEALTH

Karbohidrat Penting untuk Menurunkan Berat Badan, Berikut Ini Cara Memilih yang Tepat

Raka Lestari
Kamis 18 Maret 2021 / 17:21
Jakarta: Banyak orang yang dengan sengaja menghindari asupan karbohidrat untuk menurunkan berat badan. Dan terkadang, orang-orang juga menghindari karbohidrat, karena terlalu banyak karbohidrat dikaitkan dengan resistensi insulin, penambahan berat badan, dan kebiasaan makan yang tidak sehat.

Padahal, menurut Dr Mark Hyman, seorang dokter keluarga yang berspesialisasi dalam pendekatan makanan-sebagai-obat untuk kesehatan, dan penulis buku "Eat Fat, Get Thin" hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

"Karbohidrat adalah satu-satunya hal terpenting yang dapat kamu makan untuk kesehatan dan penurunan berat badan. Baik kualitas dan kuantitas karbohidrat penting untuk tujuan diet yang kamu lakukan," kata Hyman kepada Insider.

Sumber karbohidrat yang padat nutrisi dan rendah kalori dapat menjadi dasar diet sehat, membantu mengurangi kalori 'kosong' seperti gula dan karbohidrat olahan.
 

Prioritaskan karbohidrat 'lambat' seperti sayuran dan buah-buahan


"Untuk diet sehat, jenis sumber karbohidrat sangat penting. Satu porsi es krim plus topping coklat dan kembang kol sama-sama termasuk dalam kategori karbohidrat, namun keduanya adalah makanan yang sama sekali berbeda," ujar Hyman.

Menargetkan sumber karbohidrat seperti sayuran berdaun hijau, beri, dan sayuran non-tepung memungkinkan kamu mendapatkan hasil maksimal, dalam hal energi harian.

Itu karena deretam sumber karbohidrat itu dikemas dengan nutrisi seperti serat, vitamin, fitonutrien, dan mineral, yang membantu meningkatkan pencernaan yang sehat dan mikrobioma yang kuat (bakteri menguntungkan di usus).

Karbohidrat 'lambat' ini, sebagaimana Hyman menyebutnya, membantumu merasa kenyang dan berenergi lebih lama setelah makan. Selain itu juga bisa menghindari lonjakan dan penurunan gula darah yang dapat disebabkan oleh karbohidrat 'cepat' seperti gula.
 

Anggap gula dan karbohidrat olahan lainnya sebagai camilan


"Tidak seperti buah dan sayuran, karbohidrat olahan dan gula harus diperlakukan seperti obat rekreasi yaitu dikonsumsi dalam jumlah terbatas sebagai kesenangan sesekali, jika ada," kata Hyman.  

Dr Ashley Gearhardt, seorang peneliti kecanduan makanan dan profesor psikologi di University of Michigan, mengatakan bahwa, kombinasi gula dan lemak dalam makanan olahan dapat mendorong kita untuk makan lebih banyak dari yang kita inginkan.

Solusi Gearhardt adalah dengan mencoba menghindari banyak makanan olahan di rumah bila memungkinkan, dan berhati-hati tentang pilihan makanan untuk memanjakan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH