FITNESS & HEALTH
Stok Daging Kurban Melimpah, Ini Kiat dari Dokter untuk Hindari Risiko Kolesterol
A. Firdaus
Kamis 05 Juni 2025 / 17:08
Jakarta: Perayaan Iduladha identik dengan mengonsumsi berbahan daging merah, entah itu daging kambing, domba, atau pun sapi. Namun, kamu perlu menyadari juga, asupan daging yang berlebihan bisa memicu datangnya kolesterol.
Untuk itu dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K) menekankan pentingnya konsumsi daging agar diimbangi dengan nutrisi lainnya. Hal ini demi menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah kolesterol.
“Daging memang sumber protein penting, tapi konsumsi berlebih justru berisiko menaikkan kolesterol, trigliserida, dan asam urat,” kata Dr. Luciana melansir Antara.
Di balik kelezatan hidangan dari olahan daging merah tersebut, kamu perlu waspada terhadap risiko lonjakan kolesterol. Terutama bila dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi pola makan sehat.
Baca juga: Tips Mengolah Daging Kurban yang Tepat dan Menyehatkan
Dokter Luciana yang juga Presiden Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) itu mengungkapkan pentingnya untuk melengkapi asupan dengan karbohidrat yang cukup, serta porsi sayuran yang ideal untuk menjaga keseimbangan nutrisi setelah makan daging.
Selain itu, konsumsi buah juga sangat dianjurkan meskipun dalam jumlah sedang. Tidak hanya makanan, cara pengolahan daging juga berpengaruh besar.
Menurut Dr. Luciana, menggoreng dengan minyak justru memperburuk kadar lemak jenuh dan kolesterol jahat. “Sebaiknya pilih metode merebus atau mengukus, dan hindari bagian daging yang hangus bila dibakar,” ujar Dr. Luciana.
Lebih lanjut, dokter yang meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia tersebut juga mengingatkan pentingnya aktivitas fisik rutin. Ia menyebut, aktivitas fisik berupa jalan cepat, bersepeda, atau berenang 30 menit per hari sangat membantu membakar lemak dan menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Meski ada anggapan bahwa minuman seperti teh hijau atau infused water bisa menurunkan kolesterol seketika, Dr. Luciana menjelaskan bahwa proses metabolisme kolesterol tidak berlangsung instan.
“Tubuh butuh waktu untuk menormalkan kembali kadar kolesterol, apalagi jika konsumsinya terus berlebih,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Untuk itu dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK (K) menekankan pentingnya konsumsi daging agar diimbangi dengan nutrisi lainnya. Hal ini demi menyesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah kolesterol.
“Daging memang sumber protein penting, tapi konsumsi berlebih justru berisiko menaikkan kolesterol, trigliserida, dan asam urat,” kata Dr. Luciana melansir Antara.
Di balik kelezatan hidangan dari olahan daging merah tersebut, kamu perlu waspada terhadap risiko lonjakan kolesterol. Terutama bila dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi pola makan sehat.
Baca juga: Tips Mengolah Daging Kurban yang Tepat dan Menyehatkan
Dokter Luciana yang juga Presiden Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesian Nutrition Association/INA) itu mengungkapkan pentingnya untuk melengkapi asupan dengan karbohidrat yang cukup, serta porsi sayuran yang ideal untuk menjaga keseimbangan nutrisi setelah makan daging.
Selain itu, konsumsi buah juga sangat dianjurkan meskipun dalam jumlah sedang. Tidak hanya makanan, cara pengolahan daging juga berpengaruh besar.
Menurut Dr. Luciana, menggoreng dengan minyak justru memperburuk kadar lemak jenuh dan kolesterol jahat. “Sebaiknya pilih metode merebus atau mengukus, dan hindari bagian daging yang hangus bila dibakar,” ujar Dr. Luciana.
Lebih lanjut, dokter yang meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia tersebut juga mengingatkan pentingnya aktivitas fisik rutin. Ia menyebut, aktivitas fisik berupa jalan cepat, bersepeda, atau berenang 30 menit per hari sangat membantu membakar lemak dan menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Meski ada anggapan bahwa minuman seperti teh hijau atau infused water bisa menurunkan kolesterol seketika, Dr. Luciana menjelaskan bahwa proses metabolisme kolesterol tidak berlangsung instan.
“Tubuh butuh waktu untuk menormalkan kembali kadar kolesterol, apalagi jika konsumsinya terus berlebih,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)