FITNESS & HEALTH

Keputihan hingga Penampilan Sekresi Vagina yang Normal

A. Firdaus
Sabtu 11 Oktober 2025 / 18:15
Jakarta: Baik sedang berusaha hamil, menggunakan kontrasepsi, atau hanya memperhatikan perubahan pada tubuh, seseorang mungkin memperhatikan keluarnya cairan vagina.

Dan jika mengalami keluarnya cairan vagina yang encer, rasa bingung bisa muncul. Namun, jangan khawatir, banyak orang mengalami hal serupa.

Pertanyaan dan kekhawatiran tentang keluarnya cairan vagina menyumbang sekitar 10 juta kunjungan ke dokter umum per tahun di AS, dan ini merupakan keluhan ginekologi yang paling umum.

Selain itu, pahami bahwa tubuh setiap orang unik, dan perubahan seperti ini sering kali bagian dari proses alami. Dengan memahami lebih dalam, kekhawatiran bisa berkurang, dan langkah selanjutnya jadi lebih jelas.  

Apa itu keputihan?


Dikutip dari Parents, kelenjar di dalam vagina dan serviks memproduksi sejumlah kecil cairan yang dikenal sebagai cairan vagina. Cairan ini mengalir keluar dari vagina setiap hari, dirancang untuk membawa sel-sel lama yang pernah melapisi vagina keluar dari tubuh.

Dengan kata lain, cairan vagina menjaga vagina tetap bersih dan sehat. Sebagian besar orang dengan vagina memiliki cairan fisiologis 'normal', meskipun jumlahnya dapat bervariasi antar individu.

Cairan ini juga berperan dalam melindungi vagina dari infeksi dengan menjaga keseimbangan pH yang sehat yang biasanya sedikit asam untuk mencegah pertumbuhan bakteri buruk.

“Sekresi vagina memiliki fungsi penting dalam sistem reproduksi wanita,” kata Darren Salinger, M.D., seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi (OB-GYN) yang bersertifikat dan bekerja di KIDZ Medical Services.

“Cairan yang diproduksi oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari tubuh. Hal ini menjaga kebersihan vagina dan dapat membantu mencegah infeksi.”

Proses ini mirip seperti sistem pembersih alami tubuh yang bekerja tanpa henti untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
 

Bagaimana penampilan sekresi vagina yang normal?


Sekresi vagina normal yang kadang disebut sekresi fisiologis biasanya bening dan tidak berbau, meskipun kadang memiliki bau ringan. Sekresi normal juga dapat memiliki tekstur seperti lendir dan berwarna putih atau kuning, tergantung pada perubahan hormonal yang terjadi di tubuh.

Seseorang mengeluarkan sekitar 1 hingga 4 mililiter sekresi setiap hari selama masa reproduksi. Jumlah ini bisa lebih banyak pada hari-hari tertentu, seperti saat ovulasi, tetapi tetap dalam batas normal jika tidak disertai gejala tidak nyaman.

“Sekresi vagina kamu dapat berubah sesuai dengan tingkat hormon yang berbeda,” kata Lauren Demosthenes, M.D., seorang dokter kandungan dan direktur medis senior di Babyscripts.

“Misalnya, sebelum dan selama ovulasi, sekresi dapat jernih dan lebih encer, lalu menjadi lebih lengket dan kental setelah ovulasi saat progesteron meningkat. Bau ringan juga sangat umum dan normal.”

Perubahan ini membantu tubuh bersiap untuk siklus bulanan, dan memahaminya bisa membuat seseorang lebih percaya diri dengan tubuhnya sendiri.

Sekresi vagina juga mungkin lebih terlihat pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, ovulasi, aliran menstruasi, aktivitas seksual, dan kontrasepsi dapat memengaruhi jumlah sekresi vagina, konsistensi, dan warnanya.

Selain itu, faktor seperti stres, pola makan, atau olahraga juga bisa memengaruhi, tapi selama tidak ada bau kuat atau iritasi, ini biasanya tidak masalah. Mencatat perubahan siklus bisa membantu melacak pola normal seseorang.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH