FITNESS & HEALTH
Gigi Tetap Kuning padahal Sudah disikat? Berikut Faktor dan Cara Mengatasinya
Medcom
Kamis 12 Januari 2023 / 12:18
Jakarta: Meskipun 'gigi lebih putih' sering dimasukkan sebagai salah satu manfaat menyikat gigi secara teratur dan menyeluruh, kenyataannya beberapa orang dengan gigi kuning tidak akan melihat perbaikan apapun. Bahkan ketika mereka sudah rutin menyikat gigi dua kali sehari.
Pahitnya, orang dengan gigi kekuningan atau kecokelatan terkadang merasa malu untuk tersenyum atau menunjukkan giginya, dan ini mungkin alasan yang menyedihkan mengapa penelitian terbaru menemukan bahwa orang dewasa hanya tersenyum 20 kali sehari.
Oleh karena itu kita harus mengetahui faktor-faktor penyebab gigi kuning walaupun sudah menyikat gigi dua kali sehari:
Yang pertama adalah kebersihan mulut yang buruk bisa menyebabkan gigi kuning. Orang dengan kebersihan mulut yang buruk ciri-cirinya jarang menyikat, menggunakan obat kumur, dan benang gigi.
Makanan tertentu yang tinggi tanin, seperti anggur merah merupakan penyebab potensial gigi kuning. Makanan lain yang dapat menodai gigi termasuk kopi, buah jeruk dan jus, minuman ringan, teh, buah beri, saus berbasis tomat, kari, cuka balsamic, dan kecap. Bahan-bahan dalam makanan tersebut dapat meresap ke dalam enamel dan menyebabkan perubahan warna.
Hal ini disebabkan oleh kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Merokok dapat membuat gigi kamu menguning dalam waktu singkat, dan orang yang telah merokok selama bertahun-tahun sering mengeluh bahwa giginya berwarna cokelat.
Apakah kamu baru saja mulai minum obat baru, atau sedang menjalani pengobatan untuk penyakit berat?
Perubahan warna gigi adalah efek samping dari beberapa obat dan perawatan, termasuk obat resep untuk asma dan tekanan darah tinggi. Obat kumur dan pencuci mulut yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium chloride juga dapat menodai gigi.
Jenis-jenis noda gigi dan cara perawatannya
Noda ekstrinsik ada di bagian luar gigi, mereka biasanya disebabkan oleh penggunaan tembakau dan makan atau minum makanan tertentu. Kamu bisa mencegah noda ekstrinsik dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dan membatasi konsumsi makanan yang menodai gigi. Perawatan pemutihan gigi seperti baki pemutih juga membantumu memutihkan senyum yang telah memudar karena pewarnaan ekstrinsik.
Noda intrinsik terjadi di dalam gigi dan lebih sulit dipecahkan. Ini sering terlihat pada gigi yang nekrotik (sekarat) atau pernah menjalani terapi saluran akar di masa lalu.
Noda intrinsik juga bisa disebabkan oleh retakan kecil, yang memungkinkan makanan, minuman, dan tembakau masuk ke dalam gigi dan menodainya dari dalam ke luar. Mereka juga bisa disebabkan oleh antibiotik, pendarahan di dalam gigi, kerusakan gigi, terlalu banyak fluoride, atau genetika.
Perawatan pemutihan gigi tradisional dapat mengurangi beberapa pewarnaan intrinsik, tetapi hasilnya mungkin tidak bertahan lama. Pasien dengan noda gigi intrinsik dapat memperoleh manfaat paling banyak dari veneer.
Veneer gigi adalah penutup yang dibuat khusus dan setipis wafer yang menempel pada permukaan gigi. Mereka menutupi gigi bernoda dan dapat bertahan antara 10 hingga 15 tahun lebih lama.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Pahitnya, orang dengan gigi kekuningan atau kecokelatan terkadang merasa malu untuk tersenyum atau menunjukkan giginya, dan ini mungkin alasan yang menyedihkan mengapa penelitian terbaru menemukan bahwa orang dewasa hanya tersenyum 20 kali sehari.
Oleh karena itu kita harus mengetahui faktor-faktor penyebab gigi kuning walaupun sudah menyikat gigi dua kali sehari:
1. Kebersihan mulut yang buruk
Yang pertama adalah kebersihan mulut yang buruk bisa menyebabkan gigi kuning. Orang dengan kebersihan mulut yang buruk ciri-cirinya jarang menyikat, menggunakan obat kumur, dan benang gigi.
2. Noda makanan dan minuman
Makanan tertentu yang tinggi tanin, seperti anggur merah merupakan penyebab potensial gigi kuning. Makanan lain yang dapat menodai gigi termasuk kopi, buah jeruk dan jus, minuman ringan, teh, buah beri, saus berbasis tomat, kari, cuka balsamic, dan kecap. Bahan-bahan dalam makanan tersebut dapat meresap ke dalam enamel dan menyebabkan perubahan warna.
3. Merokok
Hal ini disebabkan oleh kandungan tar dan nikotin dalam rokok. Merokok dapat membuat gigi kamu menguning dalam waktu singkat, dan orang yang telah merokok selama bertahun-tahun sering mengeluh bahwa giginya berwarna cokelat.
4. Obat-obatan
Apakah kamu baru saja mulai minum obat baru, atau sedang menjalani pengobatan untuk penyakit berat?
Perubahan warna gigi adalah efek samping dari beberapa obat dan perawatan, termasuk obat resep untuk asma dan tekanan darah tinggi. Obat kumur dan pencuci mulut yang mengandung chlorhexidine dan cetylpyridinium chloride juga dapat menodai gigi.
Jenis-jenis noda gigi dan cara perawatannya
1. Noda ekstrinsik
Noda ekstrinsik ada di bagian luar gigi, mereka biasanya disebabkan oleh penggunaan tembakau dan makan atau minum makanan tertentu. Kamu bisa mencegah noda ekstrinsik dengan menjaga kebersihan mulut yang baik dan membatasi konsumsi makanan yang menodai gigi. Perawatan pemutihan gigi seperti baki pemutih juga membantumu memutihkan senyum yang telah memudar karena pewarnaan ekstrinsik.
2. Noda intrinsik
Noda intrinsik terjadi di dalam gigi dan lebih sulit dipecahkan. Ini sering terlihat pada gigi yang nekrotik (sekarat) atau pernah menjalani terapi saluran akar di masa lalu.
Noda intrinsik juga bisa disebabkan oleh retakan kecil, yang memungkinkan makanan, minuman, dan tembakau masuk ke dalam gigi dan menodainya dari dalam ke luar. Mereka juga bisa disebabkan oleh antibiotik, pendarahan di dalam gigi, kerusakan gigi, terlalu banyak fluoride, atau genetika.
Perawatan pemutihan gigi tradisional dapat mengurangi beberapa pewarnaan intrinsik, tetapi hasilnya mungkin tidak bertahan lama. Pasien dengan noda gigi intrinsik dapat memperoleh manfaat paling banyak dari veneer.
Veneer gigi adalah penutup yang dibuat khusus dan setipis wafer yang menempel pada permukaan gigi. Mereka menutupi gigi bernoda dan dapat bertahan antara 10 hingga 15 tahun lebih lama.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)