FITNESS & HEALTH

Dari Influenza hingga Chikungunya, Waspadai Penyakit yang Datang saat Pancaroba

A. Firdaus
Jumat 27 Oktober 2023 / 10:12
Jakarta: Akhir Oktober dan memasuki November, Jakarta dan beberapa kota di Indonesia diprediksi akan memasuki musim peralihan atau pancaroba dari musim panas ke musim hujan. Dalam situasi ini, kamu perlu mewaspadai penyakit-penyakit yang datang.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, M.Epid, Sp. P. D, saat musim pancaroba, ada berbagai jenis penyakit terkait infeksi virus dan bakteri. Penyakit tersebut antara lain infeksi saluran pernapasan atas, influenza, demam berdarah dengue, tifoid, diare, bahkan cacar air, dan campak. Infeksi ini tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Ketika memasuki musim pancaroba, terjadi peralihan dua musim utama di negara tropis seperti
Indonesia, yaitu musim hujan dan kemarau seperti yang saat ini terjadi. Perubahan dari udara panas
ke lembap tentu dapat memengaruhi pertumbuhan virus serta membuat daya tahan tubuh menjadi
lebih mudah menurun.

Selain itu, pada individu dengan alergi, peningkatan debu dan polusi di udarajuga dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi yang memicu infeksi dan memperberat flu atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Beberapa penyakit yang umumnya datang saat musim pancaroba antara lain:
 

1. Influenza


Influenza umumnya terjadi saat musim pancaroba. Gejala yang terjadi meliputi batuk, pilek,
demam, pegal linu, nyeri tenggorokan, serta sakit kepala.
 

2.  Alergi


Saat musim pancaroba akan terjadi peningkatan serbuk sari, debu, atau polusi di udara. Hal
ini memicu terjadinya gejala alergi, asma, serta memperberat kondisi influenza.
 

3.  Diare


Diare berkaitan dengan faktor kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Gejala diare yang umumnya muncul antara lain Buang Air Besar (BAB) dengan konsistensi cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, disertai gejala mual, muntah, nyeri perut, dan kembung.

"Diare dapat berbahaya jika menyebabkan gejala lanjutan seperti tanda dehidrasi (lapisan mulut kering), rasa haus meningkat, intensitas Buang Air Kecil (BAK) berkurang, sakit kepala, demam, serta jantung berdebar," kata dr. Bonita kepada Medcom.


Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Bonita Effendi, B.Med.Sci, M.Epid, Sp. P. D. Dok. RSPI-Puri Indah
 

4. Demam berdarah dengue (DBD)


Musim pancaroba dengan curah hujan yang tinggi dapat memicu genangan air yang menjadi tempat untuk berkembang biak vektor aedes aegypti. Gejala DBD antara lain demam tinggi yang disertai sakit kepala, nyeri otot/sendi, mual, muntah, nyeri di daerah belakang mata, serta ruam atau bintik merah.

"Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti melalui menguras, menutup, dan mengubur barang yang dapat menampung air," terang dr. Bonita yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah.
 

5. Chikungunya


Selain DBD, ada pula penyakit lain dengan vektor nyamuk, yaitu chikungunya. Gejala yang dialami oleh pengidapnya adalah demam, nyeri sendi/otot terutama daerah betis, ruam, sakit kepala, mata merah, mual, dan muntah.

Lalu apa saja pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit tersebut? Persiapkan kondisi tubuh saat musim pancaroba dengan menerapkan prinsip hidup bersih dan sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan di musim pancaroba antara lain:

- Mengonsumsi vitamin C yang cukup.
- Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.
- Selalu mencuci tangan sebelum atau setelah makan.
- Menjaga kebersihan tubuh dengan rutin mandi 2 kali sehari.
- Tetap berolahraga minimal 30 menit sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH