FITNESS & HEALTH
Mengenal Talasemia, Penyakit yang Berbahaya untuk Keturunan
Kumara Anggita
Senin 07 Juni 2021 / 13:00
Jakarta: Pernahkah kamu mendengar tentang penyakit Talasemia? Ini adalah penyakit yang cukup langka namun bisa terjadi pada siapa saja.
Dampak penyakit ini berbahaya untuk keturunan. Karena itu, kamu perlu mengenalinya agar dokter bisa membantu risiko-risiko yang bisa terjadi.
Dr. Bambang Sudarmanto, Sp.A (K), MARS, Dokter spesialis Anak Konsultan Hematologi RS. Kariadi Semarang menjelaskan bahwa talasemia merupakan penyakit keturunan yang didapat dari salah satu atau kedua orang tua. Kelainan penyakit ini terletak pada tidak terbentuknya rantai hemoglobin di dalam darah.
Karena tidak terbentuknya rantai hemoglobin ini, talasemia terbagi menjadi talasemia alfa dan talasemia beta.
Anak yang menderita penyakit talasemia akan mengalami kekurangan kadar hemoglobin (Hb) yang disebut anemia.
Anemia ini dapat menyebabkan tubuh terutama organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal dan yang lain akan kekurangan oksigen (hipoksia), karena hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen yang dihirup ketika kita bernapas.
“Akibatnya, tumbuh kembang anak akan terganggu, memengaruhi produktivitas belajar, bekerja dan kualitas hidupnya,” jelasnya dalam virtual media briefing dengan tema 'Hidup Berdamai dengan Thalassemia' oleh Kalbe.
Kondisi ini membutuhkan pengobatan khusus seperti transfusi darah merah, pengobatan kelasi besi, pemenuhan berbagai jenis vitamin dan masih banyak lagi.
Dr. Bambang juga menekankan untuk melakukan screening terkait penyakit ini. Khususnya untuk kamu yang mau menikah. Dengan seperti itu, konseling genetik bisa dilakukan untuk menghindari risiko-risiko yang tak diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dampak penyakit ini berbahaya untuk keturunan. Karena itu, kamu perlu mengenalinya agar dokter bisa membantu risiko-risiko yang bisa terjadi.
Dr. Bambang Sudarmanto, Sp.A (K), MARS, Dokter spesialis Anak Konsultan Hematologi RS. Kariadi Semarang menjelaskan bahwa talasemia merupakan penyakit keturunan yang didapat dari salah satu atau kedua orang tua. Kelainan penyakit ini terletak pada tidak terbentuknya rantai hemoglobin di dalam darah.
Karena tidak terbentuknya rantai hemoglobin ini, talasemia terbagi menjadi talasemia alfa dan talasemia beta.
Anak yang menderita penyakit talasemia akan mengalami kekurangan kadar hemoglobin (Hb) yang disebut anemia.
Anemia ini dapat menyebabkan tubuh terutama organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal dan yang lain akan kekurangan oksigen (hipoksia), karena hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen yang dihirup ketika kita bernapas.
“Akibatnya, tumbuh kembang anak akan terganggu, memengaruhi produktivitas belajar, bekerja dan kualitas hidupnya,” jelasnya dalam virtual media briefing dengan tema 'Hidup Berdamai dengan Thalassemia' oleh Kalbe.
Kondisi ini membutuhkan pengobatan khusus seperti transfusi darah merah, pengobatan kelasi besi, pemenuhan berbagai jenis vitamin dan masih banyak lagi.
Dr. Bambang juga menekankan untuk melakukan screening terkait penyakit ini. Khususnya untuk kamu yang mau menikah. Dengan seperti itu, konseling genetik bisa dilakukan untuk menghindari risiko-risiko yang tak diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)