Jakarta: Gejala umum yang terjadi pada covid-19 adalah batuk dan demam. Gejala tersebut teernyata juga dimiliki oleh penyakit lain yaitu tuberculosis (TBC).
Dan pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, tentunya gejala yang memiliki kemiripan ini akan membingungkan untuk menentukan atau melakukan konsultasi ke dokter.
“Pada bulan Maret tahun 2020 memang ada penelitian mengenai TC dan covid-19, memang ada beberapa gejala yang sama. Namun, sampai bulan Agustus lalu belum ada data lengkap mengenai perbedaan antara keduanya, tapi ada data mengenai persamaan antara covid-19 dengan TBC,” ujar Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR, dalam keterangan pers virtual: 'Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021,' pada Selasa 23 Maret 2021.
Menurut Prof. Tjandra, persamaan antara gejala covid-19 dengan TBC adalah batuk dan demam. “Sebenarnya ini juga malaria sama gejalanya. Lalu bagaimana membedakannya? Anjuran WHO adalah membuat inovasi. Dan inovasi ini sudah dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
“Antara lain adalah ketika ada orang yang sakit, dilakukan tracing ya untuk mengetahui covid-19 atau tidak tetapi kalau hasil covid-19-nya negatif sebaiknya jangan langsung dilepas begitu saja karena ketika dia sudah terdeteksi ada keluhan batuk, demam, sebaiknya periksa lebih lanjut apakah ada kemungkinan TBC,” jelas Prof. Tjandra.
Dan memang pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, Prof. Tjandra mengatakan bahwa prioritas utama memang untuk pemeriksaan covid-19 terlebih dahulu. “Barulah kalau dia negatif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
“Kemudian juga dengan kita menjaga jarak, selain untuk mencegah penularan covid-19 bisa juga untuk menmcegah penularan TBC. Kita tahu bahwa penularan TBC bisa melalui dahak. Tidak mungkin kan, dahak bisa sampai berpuluh-puluh meter. Untuk itu, menjaga jarak juga baik untuk pencegahan TBC,” jelas Prof. Tjandra.
Selain pada orang dewasa, TBC juga bisa terjadi pada anak-anak. “Ketika seseorang terkena TBC, maka dia bisa menularkan ke 10–15 orang termasuk juga pada anak. Untuk itu, penting sekali penanganan TBC pada orang dewasa agar tidak menularkan ke anak-anak,” tutup Prof. Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang ini, tentunya gejala yang memiliki kemiripan ini akan membingungkan untuk menentukan atau melakukan konsultasi ke dokter.
“Pada bulan Maret tahun 2020 memang ada penelitian mengenai TC dan covid-19, memang ada beberapa gejala yang sama. Namun, sampai bulan Agustus lalu belum ada data lengkap mengenai perbedaan antara keduanya, tapi ada data mengenai persamaan antara covid-19 dengan TBC,” ujar Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR, dalam keterangan pers virtual: 'Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021,' pada Selasa 23 Maret 2021.
Menurut Prof. Tjandra, persamaan antara gejala covid-19 dengan TBC adalah batuk dan demam. “Sebenarnya ini juga malaria sama gejalanya. Lalu bagaimana membedakannya? Anjuran WHO adalah membuat inovasi. Dan inovasi ini sudah dilakukan oleh pemerintah,” ujarnya.
“Antara lain adalah ketika ada orang yang sakit, dilakukan tracing ya untuk mengetahui covid-19 atau tidak tetapi kalau hasil covid-19-nya negatif sebaiknya jangan langsung dilepas begitu saja karena ketika dia sudah terdeteksi ada keluhan batuk, demam, sebaiknya periksa lebih lanjut apakah ada kemungkinan TBC,” jelas Prof. Tjandra.
Dan memang pada masa pandemi covid-19 seperti saat ini, Prof. Tjandra mengatakan bahwa prioritas utama memang untuk pemeriksaan covid-19 terlebih dahulu. “Barulah kalau dia negatif, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
“Kemudian juga dengan kita menjaga jarak, selain untuk mencegah penularan covid-19 bisa juga untuk menmcegah penularan TBC. Kita tahu bahwa penularan TBC bisa melalui dahak. Tidak mungkin kan, dahak bisa sampai berpuluh-puluh meter. Untuk itu, menjaga jarak juga baik untuk pencegahan TBC,” jelas Prof. Tjandra.
Selain pada orang dewasa, TBC juga bisa terjadi pada anak-anak. “Ketika seseorang terkena TBC, maka dia bisa menularkan ke 10–15 orang termasuk juga pada anak. Untuk itu, penting sekali penanganan TBC pada orang dewasa agar tidak menularkan ke anak-anak,” tutup Prof. Tjandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)