FITNESS & HEALTH
Dari Teknologi hingga Terapi Medis, Halofit Bawa Pendekatan Baru untuk Lawan Obesitas
A. Firdaus
Jumat 17 Oktober 2025 / 11:11
Jakarta: Berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI), angka obesitas nasional melonjak dari 21,8,% pada 2018 menjadi 23,4% pada 2023, dan diperkirakan lebih dari 68 juta orang dewasa akan hidup dengan obesitas pada 2025.
Data terbaru dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kemenkes pada Juni 2025 juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% perempuan dan 25% laki-laki mengalami obesitas sentral, kondisi yang meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
Selain itu, studi Awareness, Care and Treatment in Obesity Management (ACTION) yang dilakukan oleh Novo Nordisk di wilayah APAC ini menemukan bahwa diskusi mengenai berat badan masih terbatas. Di mana hanya sekitar 30% individu memiliki obesitas yang pernah mendiskusikan berat badan dengan profesional kesehatan dalam lima tahun terakhir.
Melihat beberapa data di atas, Halodoc kembali menjadi pioneer layanan kesehatan digital dengan menghadirkan Halofit. Sebuah layanan klinik digital yang dirancang untuk penanganan berat badan secara personal di bawah pengawasan dokter, dengan pendekatan multidisiplin yang memadukan sains, teknologi, dan perubahan gaya hidup.
"Bagi Halodoc, mengatasi obesitas bukan sekadar menurunkan angka di timbangan, tetapi membantu masyarakat membangun kesadaran dan kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan. Data Halodoc tahun 2024 menunjukkan, sebelum Halofit diluncurkan, sekitar 75% pasien nutrisionis Halodoc telah mencari dukungan untuk manajemen berat badan, namun sebagian besar masih berfokus pada pengaturan pola makan dan edukasi gaya hidup," ucap Ignasius Hasim, VP Consultation & Diagnostics Halodoc.
"Melalui Halofit, kami ingin menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh dengan menggabungkan edukasi, pendampingan dokter dan ahli gizi, teknologi, serta terapi medis berbasis bukti ilmiah. Halofit menjadi langkah nyata kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif melalui penanganan obesitas yang komprehensif dan berkelanjutan," sambungnya.
Sebagai inovasi terbaru dalam ekosistem Halodoc, Halofit hadir sebagai solusi komprehensif untuk manajemen berat badan yang menggabungkan pendekatan digital, klinis, dan edukatif. Seluruh program Halofit berada di bawah pengawasan Board of Wellness Halofit, yang terdiri dari dokter spesialis endokrin dan spesialis gizi klinis.
Sejak peluncuran awal di aplikasi Halodoc pada Maret 2025, jumlah konsultasi terkait manajemen berat badan meningkat hingga empat kali lipat pada September 2025. Melalui Halofit, kamu dapat menjalani program lengkap selama 30 hari, yang mencakup:
- Konsultasi dokter.
- Personal meal plan dari ahli gizi.
- Obat pendamping.
- Pendampingan 30 hari oleh dokter & ahli gizi.
- Injeksi terapi medis GLP-1 untuk membantu mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat badan dengan aman jika diperlukan.

Peluncuran Halofit. Dok. Ist
Obesitas merupakan kondisi medis kronis yang perlu penanganan menyeluruh. Jika tidak diatasi, risiko penyakit kronis lainnya dapat meningkat, seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan stroke. Sesuai Pedoman Nasional Pelayanan Klinis (PNPK) Obesitas 2025 dari Kementerian Kesehatan RI, pendekatan terbaik dilakukan secara terpadu yang menggabungkan perubahan gaya hidup, dukungan perilaku, terapi medis, dan pemantauan dokter.
Terapi medis GLP-1 menjadi salah satu inovasi yang membantu pasien mengontrol berat badan relatif lebih aman apabila digunakan dalam pengawasan dokter. Di Halofit, setiap pasien mendapatkan pendampingan menyeluruh, mulai dari asesmen kondisi tubuh hingga edukasi gaya hidup sehat.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa kunci keberhasilan penurunan berat badan tidak hanya dari obat, tetapi dari perubahan kebiasaan yang konsisten, mulai dari makan lebih seimbang, aktif bergerak, menjaga motivasi dan konsistensi,” jelas dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM, Board of Wellness Halofit.
Halofit berkolaborasi dengan Novo Nordisk Indonesia, bagian dari perusahaan kesehatan global asal Denmark dengan lebih dari 100 tahun inovasi dan lebih dari 20 tahun berkontribusi di Indonesia, yang berfokus pada penanganan penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.
"Kerja sama ini menggabungkan ekosistem layanan kesehatan digital dan teknologi Halodoc yang telah menjangkau masyarakat luas di seluruh Indonesia dengan pengalaman Novo Nordisk di bidang penyakit kronis serius untuk memperluas edukasi dan akses pendampingan klinis yang berkualitas" ujar dr. Riyanny Meisha Tarliman, Clinical, Medical, and Regulatory Director Novo Nordisk Indonesia.
"Melalui Halofit, kami berharap semakin banyak masyarakat mendapatkan dukungan terpadu, dari perubahan gaya hidup hingga terapi medis berbasis bukti, sehingga beban penyakit akibat komplikasi obesitas dapat ditekan," sambungnya.
Sejalan dengan berbagai bukti klinis global, terapi GLP-1 dari Novo Nordisk untuk manajemen obesitas telah disetujui sebagai opsi terapi bagi pasien yang memenuhi kriteria klinis dengan resep dokter. Khususnya individu dengan BMI ≥27 kg/m² disertai komorbid atau BMI ≥30 kg/m² tanpa komorbid.
Terapi ini dapat mendukung penurunan berat badan, menurunkan risiko kardiovaskular, serta meningkatkan kualitas hidup pada kandidat yang sesuai berdasarkan pemeriksaan dokter. Tatalaksana obesitas memerlukan pendekatan komprehensif, melibatkan perubahan gaya hidup, farmakoterapi, dan intervensi lain, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Kehadiran Halofit ini merupakan lanjutan kesuksesan klinik digital yang telah menjadi komitmen Halodoc. Sebelumnya, komitmen ini diwujudkan melalui berbagai layanan kesehatan, termasuk klinik digital yang fokus pada isu kesehatan spesifik, seperti Haloskin untuk kesehatan kulit dan HaloIntima untuk kesehatan seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Data terbaru dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kemenkes pada Juni 2025 juga menunjukkan bahwa lebih dari 50% perempuan dan 25% laki-laki mengalami obesitas sentral, kondisi yang meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
Selain itu, studi Awareness, Care and Treatment in Obesity Management (ACTION) yang dilakukan oleh Novo Nordisk di wilayah APAC ini menemukan bahwa diskusi mengenai berat badan masih terbatas. Di mana hanya sekitar 30% individu memiliki obesitas yang pernah mendiskusikan berat badan dengan profesional kesehatan dalam lima tahun terakhir.
Melihat beberapa data di atas, Halodoc kembali menjadi pioneer layanan kesehatan digital dengan menghadirkan Halofit. Sebuah layanan klinik digital yang dirancang untuk penanganan berat badan secara personal di bawah pengawasan dokter, dengan pendekatan multidisiplin yang memadukan sains, teknologi, dan perubahan gaya hidup.
"Bagi Halodoc, mengatasi obesitas bukan sekadar menurunkan angka di timbangan, tetapi membantu masyarakat membangun kesadaran dan kebiasaan hidup sehat yang berkelanjutan. Data Halodoc tahun 2024 menunjukkan, sebelum Halofit diluncurkan, sekitar 75% pasien nutrisionis Halodoc telah mencari dukungan untuk manajemen berat badan, namun sebagian besar masih berfokus pada pengaturan pola makan dan edukasi gaya hidup," ucap Ignasius Hasim, VP Consultation & Diagnostics Halodoc.
"Melalui Halofit, kami ingin menghadirkan pendekatan yang lebih menyeluruh dengan menggabungkan edukasi, pendampingan dokter dan ahli gizi, teknologi, serta terapi medis berbasis bukti ilmiah. Halofit menjadi langkah nyata kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif melalui penanganan obesitas yang komprehensif dan berkelanjutan," sambungnya.
Klinik obesitas digital dengan program klinis dan menyeluruh
Sebagai inovasi terbaru dalam ekosistem Halodoc, Halofit hadir sebagai solusi komprehensif untuk manajemen berat badan yang menggabungkan pendekatan digital, klinis, dan edukatif. Seluruh program Halofit berada di bawah pengawasan Board of Wellness Halofit, yang terdiri dari dokter spesialis endokrin dan spesialis gizi klinis.
Sejak peluncuran awal di aplikasi Halodoc pada Maret 2025, jumlah konsultasi terkait manajemen berat badan meningkat hingga empat kali lipat pada September 2025. Melalui Halofit, kamu dapat menjalani program lengkap selama 30 hari, yang mencakup:
- Konsultasi dokter.
- Personal meal plan dari ahli gizi.
- Obat pendamping.
- Pendampingan 30 hari oleh dokter & ahli gizi.
- Injeksi terapi medis GLP-1 untuk membantu mengontrol nafsu makan dan menurunkan berat badan dengan aman jika diperlukan.

Peluncuran Halofit. Dok. Ist
Obesitas merupakan kondisi medis kronis yang perlu penanganan menyeluruh. Jika tidak diatasi, risiko penyakit kronis lainnya dapat meningkat, seperti diabetes, jantung, hipertensi, dan stroke. Sesuai Pedoman Nasional Pelayanan Klinis (PNPK) Obesitas 2025 dari Kementerian Kesehatan RI, pendekatan terbaik dilakukan secara terpadu yang menggabungkan perubahan gaya hidup, dukungan perilaku, terapi medis, dan pemantauan dokter.
Terapi medis GLP-1 menjadi salah satu inovasi yang membantu pasien mengontrol berat badan relatif lebih aman apabila digunakan dalam pengawasan dokter. Di Halofit, setiap pasien mendapatkan pendampingan menyeluruh, mulai dari asesmen kondisi tubuh hingga edukasi gaya hidup sehat.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa kunci keberhasilan penurunan berat badan tidak hanya dari obat, tetapi dari perubahan kebiasaan yang konsisten, mulai dari makan lebih seimbang, aktif bergerak, menjaga motivasi dan konsistensi,” jelas dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM, Board of Wellness Halofit.
Terapi GLP-1
Halofit berkolaborasi dengan Novo Nordisk Indonesia, bagian dari perusahaan kesehatan global asal Denmark dengan lebih dari 100 tahun inovasi dan lebih dari 20 tahun berkontribusi di Indonesia, yang berfokus pada penanganan penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.
"Kerja sama ini menggabungkan ekosistem layanan kesehatan digital dan teknologi Halodoc yang telah menjangkau masyarakat luas di seluruh Indonesia dengan pengalaman Novo Nordisk di bidang penyakit kronis serius untuk memperluas edukasi dan akses pendampingan klinis yang berkualitas" ujar dr. Riyanny Meisha Tarliman, Clinical, Medical, and Regulatory Director Novo Nordisk Indonesia.
"Melalui Halofit, kami berharap semakin banyak masyarakat mendapatkan dukungan terpadu, dari perubahan gaya hidup hingga terapi medis berbasis bukti, sehingga beban penyakit akibat komplikasi obesitas dapat ditekan," sambungnya.
Sejalan dengan berbagai bukti klinis global, terapi GLP-1 dari Novo Nordisk untuk manajemen obesitas telah disetujui sebagai opsi terapi bagi pasien yang memenuhi kriteria klinis dengan resep dokter. Khususnya individu dengan BMI ≥27 kg/m² disertai komorbid atau BMI ≥30 kg/m² tanpa komorbid.
Terapi ini dapat mendukung penurunan berat badan, menurunkan risiko kardiovaskular, serta meningkatkan kualitas hidup pada kandidat yang sesuai berdasarkan pemeriksaan dokter. Tatalaksana obesitas memerlukan pendekatan komprehensif, melibatkan perubahan gaya hidup, farmakoterapi, dan intervensi lain, yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
Kehadiran Halofit ini merupakan lanjutan kesuksesan klinik digital yang telah menjadi komitmen Halodoc. Sebelumnya, komitmen ini diwujudkan melalui berbagai layanan kesehatan, termasuk klinik digital yang fokus pada isu kesehatan spesifik, seperti Haloskin untuk kesehatan kulit dan HaloIntima untuk kesehatan seksual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)