FITNESS & HEALTH

Polusi Udara Berisiko Hadirkan Penyakit Kardiovaskular, Siapkah Layanan Medis di Indonesia?

Aulia Putriningtias
Sabtu 09 September 2023 / 08:12
Jakarta: Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya masih menjadi permasalahan dari hari ke hari. Ternyata, polusi udara bertanggung jawab atas 25% kematian akibat kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) akibat perannya sebagai penyebab kematian nomor satu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatatat lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan tren peningkatan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di kalangan masyarakat Indonesia, setidaknya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
 

Apakah benar polusi udara menyebabkan risiko penyakit jantung?


Menurut dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J. P, FIHA - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya mengatakan ya, polusi udara berpengaruh terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Khususnya pada individu yang tinggal atau beraktivitas di perkotaan berisiko lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular.

Emisi karbon menyebabkan terjadinya percampuran udara dengan partikel amonia, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Sehingga, menjadi udara yang tidak layak untuk dihirup karena berbahaya terhadap kesehatan.
 

Sejauh mana kesiapan medis dalam memberikan layanan kesehatan jantung?


Penanganan yang serius untuk kasus gangguan kardiovaskular dibuktikan dengan sikap dan intervensi ahli medis untuk mengatasi berbagai faktor risiko penyakit jantung. Hal ini sesuai dengan rekomendasi yang berlaku secara internasional.

Kesiapan teknologi penunjang pemeriksaan dan tenaga medis yang kompeten turut meningkatkan keberhasilan proses pengobatan pasien. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung juga diperlukan untuk mencegah kondisi semakin parah.

Medical check-up atau pemeriksaan kesehatan secara rutin menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan penyakit, tak terkecuali penyakit jantung. Beragam jenis penyakit jantung memerlukan tes dan cara deteksi yang berbeda karena memiliki kegunaannya masing-masing.

Pada kasus deteksi sumbatan jantung koroner, pemeriksaan dimulai dari treadmill stress test hingga CT-scan jantung. Sedangkan, untuk screening sudden cardiac death atau henti jantung mendadak yang disebabkan oleh aritmia membutuhkan pemeriksaan mulai dari rekam jantung atau EKG hingga holter monitoring.

Ada pula pemeriksaan USG jantung atau echocardiography, di mana merupakan standar pemeriksaan untuk memeriksa struktur ruang-ruang jantung dan mendeteksi katup. Selain itu juga pemeriksaan dinding jantung yang bocor, penebalan, dan pembengkakan pada jantung.
 

Polusi udara meningkat, sebaiknya melakukan apa?


Tenang, Sobat Medcom! Meskipun kita tahu polusi udara dapat berisiko berbagai penyakit pernapasan hingga kardiovaskular, jangan lupa untuk tetap hindari faktor risiko.

Sobat Medcom, sebaiknya untuk menghindari lokasi yang penuh polutan. Gunakan masker ketika memang harus ke luar rumah, ganti masker ketika sudah kotor, dan jaga imunitas tubuh agar tak mudah sakit, ya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH