FITNESS & HEALTH
Golongan Darah Bisa Pengaruhi Risiko Penyakit Jantung?
Mia Vale
Senin 15 November 2021 / 10:00
Jakarta: Untuk memahami hubungan antara penyakit dan golongan darah, sebenarnya telah diteliti sejak awal 1900-an. Dan risiko penyakit jantung menjadi lebih fokus pada akhir 1960-an.
Pada tahun-tahun berikutnya, para peneliti terus mempelajari kelompok kecil dan besar pasien untuk waktu yang lama untuk melihat siapa yang mungkin mengembangkan penyakit tersebut.
Sampai pada akhirnya, sebagaimana yang telah dinukil dari Harvard School of Public Health (HSPH), risiko penyakit jantung mungkin terkait dengan golongan darah.
Penulis senior Lu Qi, asisten profesor di Departemen Nutrisi dan rekan menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, B, atau AB memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner daripada orang dengan golongan darah O. Mereka yang memiliki golongan darah paling langka, AB , memiliki risiko terbesar.
Sementara itu, dikutip dari Lorne Laboratories, golongan darah O adalah golongan darah teraman dan paling umum di Inggris.
Para ilmuwan menekankan bahwa orang dengan golongan darah non-O berada pada risiko yang lebih besar karena tingkat protein pembekuan darah yang lebih tinggi terdapat pada orang dengan darah A, B dan AB.
Pun memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, terutama golongan darah A. Inilah yang secara drastis meningkatkan kemungkinan menderita penyakit jantung.

(Meskipun risiko penyakit jantung sebagian besar ditentukan oleh usia dan genetika, orang dapat segera mengurangi bahaya dengan mengubah gaya hidup sehat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Penelitian telah dilakukan di Harvard School of Public Health. Dan dari data dua studi penelitian jangka panjang yang melacak 89.500 orang dewasa selama 20 tahun, para peneliti menemukan bahwa orang dengan golongan darah AB 23 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung daripada yang lain.
Mereka dengan tipe B memiliki 11 persen peningkatan risiko, dan mereka dengan tipe A memiliki 5 persen peningkatan risiko.
Selain itu, ada juga risiko yang signifikan bagi individu bergolongan darah non-O yang tinggal di kota-kota yang sangat tercemar di seluruh dunia. Varian gen ABO – yang hanya dapat ditemukan pada golongan darah A, B, dan AB – telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, aritmia, dan gagal jantung di area dengan polusi tinggi.
Meskipun risiko penyakit jantung sebagian besar ditentukan oleh usia dan genetika, orang dapat segera mengurangi bahaya dengan mengubah gaya hidup mereka.
Ini termasuk menghilangkan faktor risiko ireversibel seperti merokok, minum berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik, yang dapat mengakibatkan penyakit kronis utama termasuk pembekuan darah, tekanan darah tinggi dan masalah terkait jantung lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pada tahun-tahun berikutnya, para peneliti terus mempelajari kelompok kecil dan besar pasien untuk waktu yang lama untuk melihat siapa yang mungkin mengembangkan penyakit tersebut.
Sampai pada akhirnya, sebagaimana yang telah dinukil dari Harvard School of Public Health (HSPH), risiko penyakit jantung mungkin terkait dengan golongan darah.
Penulis senior Lu Qi, asisten profesor di Departemen Nutrisi dan rekan menemukan bahwa orang dengan golongan darah A, B, atau AB memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner daripada orang dengan golongan darah O. Mereka yang memiliki golongan darah paling langka, AB , memiliki risiko terbesar.
Sementara itu, dikutip dari Lorne Laboratories, golongan darah O adalah golongan darah teraman dan paling umum di Inggris.
Para ilmuwan menekankan bahwa orang dengan golongan darah non-O berada pada risiko yang lebih besar karena tingkat protein pembekuan darah yang lebih tinggi terdapat pada orang dengan darah A, B dan AB.
Pun memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, terutama golongan darah A. Inilah yang secara drastis meningkatkan kemungkinan menderita penyakit jantung.

(Meskipun risiko penyakit jantung sebagian besar ditentukan oleh usia dan genetika, orang dapat segera mengurangi bahaya dengan mengubah gaya hidup sehat. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Sejauh mana risikonya?
Penelitian telah dilakukan di Harvard School of Public Health. Dan dari data dua studi penelitian jangka panjang yang melacak 89.500 orang dewasa selama 20 tahun, para peneliti menemukan bahwa orang dengan golongan darah AB 23 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung daripada yang lain.
Mereka dengan tipe B memiliki 11 persen peningkatan risiko, dan mereka dengan tipe A memiliki 5 persen peningkatan risiko.
Selain itu, ada juga risiko yang signifikan bagi individu bergolongan darah non-O yang tinggal di kota-kota yang sangat tercemar di seluruh dunia. Varian gen ABO – yang hanya dapat ditemukan pada golongan darah A, B, dan AB – telah dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung, stroke, aritmia, dan gagal jantung di area dengan polusi tinggi.
Bagaimana mengurangi risiko
Meskipun risiko penyakit jantung sebagian besar ditentukan oleh usia dan genetika, orang dapat segera mengurangi bahaya dengan mengubah gaya hidup mereka.
Ini termasuk menghilangkan faktor risiko ireversibel seperti merokok, minum berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik, yang dapat mengakibatkan penyakit kronis utama termasuk pembekuan darah, tekanan darah tinggi dan masalah terkait jantung lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)