FITNESS & HEALTH
3 Tren Kesehatan yang Sebaiknya Tak Perlu Dipercayai Sepenuhnya
Raka Lestari
Minggu 01 Agustus 2021 / 13:00
Jakarta: Ada banyak informasi mengenai tren kesehatan yang mungkin sebaiknya tidak perlu kamu percayai. Sebagian besar tren kesehatan tersebut masih belum bisa dibuktikan secara ilmiah ataupun penelitiannya masih sangat terbatas.
Dilansir dari Insider, berikut ini adalah beberapa tren kesehatan yang mungkin sebaiknya tidak perlu kamu percayai:
"Diet ketogenik mendorong tubuh untuk menggunakan lemak untuk energi daripada karbohidrat. Keadaan tersebut dikenal dengan ketosis," ujar Jo Ann Carson, PhD, RD, ketua American Heart Association's Scientific & Clinical Education Lifelong Learning Committee.
Diet keto awalnya dibuat sebagai pengobatan untuk epilepsi dan mungkin juga memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Namun, banyak selebritas dan influencer media sosial menyebut diet keto sebagai cara untuk menurunkan berat badan, meskipun itu hanya berguna untukk jangka pendek.
(1).jpg)
(Minum cuka apel dalam jumlah besar bisa mengganggu kadar kalium menjadi terlalu rendah. Tubuh akan mengeluarkan kalium lebih banyak sebagai proses yang diperlukan untuk mencerna cuka apel ini. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa cuka apel dapat menurunkan nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan, tetapi tidak cukup untuk secara langsung menyebabkan penurunan berat badan," kata Daniela Novotny, RD, instruktur senior ilmu biomedis di Missouri State University.
Novotny bilanh ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, cuka apel tampaknya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Akan tetapi karena bersifat asam, dapat merusak enamel pada gigi atau memperburuk refluks asam.
"Jus seledri dikemas dengan nutrisi, seperti kalsium dan magnesium, dan tentunya bukan minuman yang buruk untuk dikonsumsi," kata Carson. Tetapi tidak ada bukti jus seledri dapat menyembuhkan penyakit kronis atau menghilangkan jerawat.
Minum jus seledri tidak selalu berbahaya, tetapi menurut Carson dengan membuatnya sebagai jus dapat menghilangkan serat dari seledri, membuatnya jadi kurang bergizi. Padahal serat dapat membuat kamu merasa kenyang dan mendukung kesehatan usus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dilansir dari Insider, berikut ini adalah beberapa tren kesehatan yang mungkin sebaiknya tidak perlu kamu percayai:
1. Diet keto
"Diet ketogenik mendorong tubuh untuk menggunakan lemak untuk energi daripada karbohidrat. Keadaan tersebut dikenal dengan ketosis," ujar Jo Ann Carson, PhD, RD, ketua American Heart Association's Scientific & Clinical Education Lifelong Learning Committee.
Diet keto awalnya dibuat sebagai pengobatan untuk epilepsi dan mungkin juga memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Namun, banyak selebritas dan influencer media sosial menyebut diet keto sebagai cara untuk menurunkan berat badan, meskipun itu hanya berguna untukk jangka pendek.
(1).jpg)
(Minum cuka apel dalam jumlah besar bisa mengganggu kadar kalium menjadi terlalu rendah. Tubuh akan mengeluarkan kalium lebih banyak sebagai proses yang diperlukan untuk mencerna cuka apel ini. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
2. Minum cuka apel
"Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa cuka apel dapat menurunkan nafsu makan jika dikonsumsi sebelum makan, tetapi tidak cukup untuk secara langsung menyebabkan penurunan berat badan," kata Daniela Novotny, RD, instruktur senior ilmu biomedis di Missouri State University.
Novotny bilanh ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang, cuka apel tampaknya tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Akan tetapi karena bersifat asam, dapat merusak enamel pada gigi atau memperburuk refluks asam.
3. Jus seledri
"Jus seledri dikemas dengan nutrisi, seperti kalsium dan magnesium, dan tentunya bukan minuman yang buruk untuk dikonsumsi," kata Carson. Tetapi tidak ada bukti jus seledri dapat menyembuhkan penyakit kronis atau menghilangkan jerawat.
Minum jus seledri tidak selalu berbahaya, tetapi menurut Carson dengan membuatnya sebagai jus dapat menghilangkan serat dari seledri, membuatnya jadi kurang bergizi. Padahal serat dapat membuat kamu merasa kenyang dan mendukung kesehatan usus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)