FITNESS & HEALTH

Pentingnya Mengenali Terserang Diseksi Aorta

Yatin Suleha
Rabu 26 Juni 2024 / 18:31
Jakarta: Diseksi aorta adalah robeknya salah satu lapisan pada pembuluh darah besar yang biasa disebut pembuluh darah aorta. Kondisi ini tergolong serius dan perlu mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin

Meskipun bisa menyerang siapa saja, namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan faktor risiko diseksi aorta seperti tekanan darah tinggi, riwayat keluarga dengan diseksi aorta, kebiasaan merokok, kelainan katup jantung, dan lansia.

Dr. Dicky Aligheri, Sp.BTKV (K), FIHA, FICA, salah satu dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam Lippo Village Karawaci memaparkan yaitu aorta merupakan pembuluh darah terbesar yang membawa darah yang mengandung oksigen dari jantung dan bertugas untuk mengalirkannya ke seluruh tubuh. 

Terdapat beberapa struktur yang menyusun aorta, di antaranya adalah sebagai berikut:
 
  • a. Aortic valve: Katup menuju aorta yang dapat membuka dan menutup untuk melepaskan darah keluar dari jantung.
  • b. Aortic root: Bagian aorta yang menempel pada jantung sekaligus struktur yang memiliki bagian paling luas dari aorta.
  • c. Ascending aorta: Bagian pertama yang keluar dari jantung.
  • d. Aortic arch: Lengkungan pada aorta sebagai penyambung antara ascending aorta dan descending aorta.
  • e. Descending aorta: Bagian aorta yang memanjang dari dada sampai ke area perut.
 

Fungsi aorta


Sebagai pembuluh darah terbesar dan membawa aliran darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh, fungsi aorta bisa dikatakan krusial bagi tubuh karena selain darah, zat-zat lain yang terbawa seperti nutrisi dan hormon juga dialirkan melalui aorta. 

“Penting bagi kita untuk selalu menjaga fungsi jantung terutama aorta untuk mencegah terjadinya penyakit komplikasi akibat gangguan yang bisa dialami,” ujar dr. Dicky.
 

Penyebab diseksi aorta



(Dr. Dicky Aligheri, Sp.BTKV (K), FIHA, FICA, salah satu dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RS Siloam Lippo Village Karawaci. Foto: Dok. Istimewa)

Dr. Dicky menjelaskan penyakit ini sering kali disebabkan oleh adanya kelainan pada dinding aorta atau tekanan darah yang tinggi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diseksi aorta antara lain:
 

a. Hipertensi (tekanan darah tinggi)


Tekanan darah yang konstan dan tidak terkontrol dapat menyebabkan lemahnya dinding aorta. Hal ini membuatnya lebih rentan terhadap robekan dan diseksi.
 

b. Penyakit arteri koroner


Penyakit arteri koroner dapat menyebabkan pembentukan plak di dinding arteri, termasuk di aorta. Plak ini bisa menyebabkan kerapuhan dinding aorta dan meningkatkan risiko terjadinya diseksi.
 

c. Kelainan kongenital atau genetik


Beberapa kelainan bawaan seperti sindrom Marfan, Turner, dan kelainan lain yang memengaruhi struktur dan kekuatan jaringan ikat dapat meningkatkan risiko diseksi aorta.
 

d. Cedera atau trauma


Trauma serius pada dada atau perut, seperti kecelakaan mobil atau benturan keras dapat merusak dinding aorta dan menyebabkan diseksi.
 

e. Penggunaan obat terlarang


Penggunaan obat-obatan terlarang tertentu dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang ekstrem dan melemahkan dinding aorta.
 

f. Angkat beban


Bagi yang memiliki hobi angkat beban, lakukan secara bertahap dan jangan terlalu berlebihan untuk angka beban yang dilatih. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab diseksi aorta.
 

Gejala diseksi aorta



Beberapa gejala yang mungkin muncul pada seseorang yang mengalami diseksi aorta antara lain:


1. Nyeri dada yang hebat: Nyeri dada terasa secara tiba-tiba dan intens. Nyeri ini biasanya dirasakan di area dada atau punggung bagian atas dan sering kali digambarkan sebagai sensasi menusuk.

2. Nyeri punggung: Nyeri punggung dapat terasa di antara bahu atau sebagai nyeri menusuk di punggung bagian atas atau bawah.

3. Sesak napas: Pecahnya dinding aorta dapat menyebabkan penumpukan darah di sekitar jantung atau paru-paru, yang dapat mengganggu proses pernapasan dan menyebabkan sesak napas.

4. Nyeri perut: Jika diseksi aorta melibatkan bagian perut aorta, hal tersebut dapat menyebabkan nyeri perut yang parah.

5. Kelumpuhan ekstremitas: Jika diseksi aorta mengganggu aliran darah ke ekstremitas (lengan atau kaki), maka bisa terjadi kelumpuhan atau mati rasa pada bagian tersebut.

6. Pucat, berkeringat, atau mual: Beberapa orang mungkin mengalami gejala nonspesifik seperti pucat, berkeringat berbihan, atau mual.

Jika kamu merasakan beberapa gejala di atas, jangan tunggu lagi, segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan secepat mungkin. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH