FITNESS & HEALTH
Demam Berdarah Masih Mengintai, Lakukan Pencegahan Ini!
Mia Vale
Minggu 15 Desember 2024 / 13:17
Jakarta: Demam berdarah merupakan infeksi virus yang menyebar dari nyamuk ke manusia. Ini lebih sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis. Dan DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Pun kebanyakan orang yang terkena demam berdarah tidak menunjukkan gejala. Namun bagi mereka yang mengalaminya, gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam.
Namun begitu, sebagian besar akan membaik dalam satu sampai dua minggu. Sayangnya, ada beberapa orang menderita demam berdarah parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Untuk kasus yang parah, demam berdarah bisa berakibat fatal. Dan untuk menurunkan risiko terkena demam berdarah, hindari dengan menghindari gigitan nyamuk terutama di siang hari. Berikut cara pencegahan yang bisa kamu lakukan agar tidak tertular demam berdarah.
.jpg)
(Salah satu cara menghalau DBD yaitu menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Meski dapat menyebabkan komplikasi serius, DBD dapat dicegah dengan tindakan sederhana namun efektif.
Jika tidak ditangani, Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr dr Handayani, M.Kes., menyatakan DBD dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue berat yang mengancam nyawa akibat perdarahan dan syok. Dan di bawah ini ada beberapa yang bisa kamu jalani sebagai bentuk pencegahan.
Pemcegahan ini bisa bisa dimulai dengan menguras tempat penampungan air. Bak mandi, contohnya. Lalu, bila memiliki wadah air, agar tidak nyamuk tidak bertelur, tutuplah dengan rapat. Satu lagi, daur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan, atau timbun di dalam tanah agar tidak ada genangan air.
Baca juga: Profesor UI Ciptakan Kit Deteksi Dini dan Cepat untuk Demam Berdarah
Ingat, gunakan losion antinyamuk, kelambu, sampai fogging bila diperlukan.
Selain 3M di atas, cara-cara mencegah DBD lainnya, yang disebut Plus menurut Ayo Sehat adalah:
- Membudidayakan ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan guppy
- Memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela di kamar dan ruangan
- Menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong
- Memeriksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan baju bekas pakai dalam wadah tertutup
- Meletakkan larvasida pada penampungan air yang susah dibersihkan
- Memperbaiki saluran dan talang air yang mampet
- Memelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender
Selain menjaga diri sendiri dan lingkungan, mengendalikan DBD juga bergantung pada peran aktif masyarakat. Ini yang bisa kamu dan masyarakat umum lakukan.
- Berperan aktif dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan
- Melapor ke fasilitas kesehatan jika terdapat kasus DBD di sekitar untuk tindakan pencegahan lebih lanjut
- Menyebarkan informasi tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya kepada keluarga dan komunitas
Ingat, dengan menjaga kebersihan lingkungan, memberantas sarang nyamuk, dan bekerja sama dengan pihak kesehatan, kita dapat menekan angka kasus DBD dan melindungi masyarakat dari dampak buruknya. Yuk, ciptakan lingkungan sehat dan bebas dari ancaman DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pun kebanyakan orang yang terkena demam berdarah tidak menunjukkan gejala. Namun bagi mereka yang mengalaminya, gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan ruam.
Namun begitu, sebagian besar akan membaik dalam satu sampai dua minggu. Sayangnya, ada beberapa orang menderita demam berdarah parah dan memerlukan perawatan di rumah sakit.
Untuk kasus yang parah, demam berdarah bisa berakibat fatal. Dan untuk menurunkan risiko terkena demam berdarah, hindari dengan menghindari gigitan nyamuk terutama di siang hari. Berikut cara pencegahan yang bisa kamu lakukan agar tidak tertular demam berdarah.
Pencegahan yang bisa dilakukan
.jpg)
(Salah satu cara menghalau DBD yaitu menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit endemik di Indonesia. Meski dapat menyebabkan komplikasi serius, DBD dapat dicegah dengan tindakan sederhana namun efektif.
Jika tidak ditangani, Dekan FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr dr Handayani, M.Kes., menyatakan DBD dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue berat yang mengancam nyawa akibat perdarahan dan syok. Dan di bawah ini ada beberapa yang bisa kamu jalani sebagai bentuk pencegahan.
Penerapan 3M plus
Pemcegahan ini bisa bisa dimulai dengan menguras tempat penampungan air. Bak mandi, contohnya. Lalu, bila memiliki wadah air, agar tidak nyamuk tidak bertelur, tutuplah dengan rapat. Satu lagi, daur ulang barang bekas yang bisa menampung air hujan, atau timbun di dalam tanah agar tidak ada genangan air.
Baca juga: Profesor UI Ciptakan Kit Deteksi Dini dan Cepat untuk Demam Berdarah
Ingat, gunakan losion antinyamuk, kelambu, sampai fogging bila diperlukan.
Selain 3M di atas, cara-cara mencegah DBD lainnya, yang disebut Plus menurut Ayo Sehat adalah:
- Membudidayakan ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan guppy
- Memasang kawat kasa pada ventilasi dan jendela di kamar dan ruangan
- Menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong royong
- Memeriksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan baju bekas pakai dalam wadah tertutup
- Meletakkan larvasida pada penampungan air yang susah dibersihkan
- Memperbaiki saluran dan talang air yang mampet
- Memelihara tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender
Masyarakat juga bisa berperan
Selain menjaga diri sendiri dan lingkungan, mengendalikan DBD juga bergantung pada peran aktif masyarakat. Ini yang bisa kamu dan masyarakat umum lakukan.
- Berperan aktif dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan
- Melapor ke fasilitas kesehatan jika terdapat kasus DBD di sekitar untuk tindakan pencegahan lebih lanjut
- Menyebarkan informasi tentang bahaya DBD dan cara pencegahannya kepada keluarga dan komunitas
Ingat, dengan menjaga kebersihan lingkungan, memberantas sarang nyamuk, dan bekerja sama dengan pihak kesehatan, kita dapat menekan angka kasus DBD dan melindungi masyarakat dari dampak buruknya. Yuk, ciptakan lingkungan sehat dan bebas dari ancaman DBD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)