FITNESS & HEALTH

Menghilangkan Stigma dan Diskriminasi pada ODHA

Kumara Anggita
Kamis 03 Desember 2020 / 18:16
Jakarta: Pada 1 Desember dunia memperingati Hari AIDS. Dalam rangka memperingati hari itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar stigma dan diskriminasi pada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dihilangkan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa, tahun ini peringatan HAS mengangkat tema: Perkuat Kolaborasi, Tingkatkan Solidaritas: 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030. Tujuan dari tema tersebut untuk memperkuat kolaborasi dan solidaritas atas pemangku kepentingan dalam melakukan pencegahan serta pengendalian HIV/AIDS.

Bagian penting adalah mendorong setiap orang mengetahui status HIV pada dirinya dengan melakukan tes HIV, serta segera melakukan pengobatan ARV bagi ODHA.

''Dengan pemahaman tersebut diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA akan menurun bahkan hilang,'' kata Nadia.
 

ODHA di masa pandemi


Nadia juga menekankan bahwa kendati saat ini fokus kita adalah pencegahan dan penanganan covid-19, namun pada saat yang sama kita semua juga harus terus melakukan upaya penanganan untuk masalah kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS.

Mewakili Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Sekretaris Jenderal, Oscar Primadi dalam sambutannya mengatakan bahwa penguatan kolaborasi harus dilakukan dengan semua pihak. Termasuk pemerintah pusat, daerah, swasta dan seluruh masyarakat. Sehingga upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS ke depan bisa terselesaikan dan target ending HIV/AIDS pada 2030 mendatang tercapai.

Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mengenai HIV/AIDS, Menkes menekankan agar diseminasi informasi mengenai pencegahan dan pengendalian HIV yang benar kepada masyarakat luas, tes HIV bagi semua orang serta pengobatan sedini mungkin bagi mereka yang positif.

''Untuk mengakhiri epidemi dan ending HIV/AIDS pada 2030, kita mewujudkan Three Zero yaitu tidak ada kasus baru HIV/AIDS, tidak ada kematian akibat HIV/AIDS, tidak ada stigma dan diskriminasi pada ODHA,'' ujarnya.
 

Program STOP untuk mengatasi masalah HIV/AIDS


Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Program STOP (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan). Ia berharap, berbagai upaya yang telah dirancang untuk pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga Juni 2020 jumlah ODHA di Indonesa dilaporkan mencapai 398.784 kasus. Dari jumlah tersebut, diperkirakan pada 2020 ini jumlahnya meningkat menjadi 543.100 orang. Melalui dokumen RAN, hingga 2024 ditargetkan infeksi HIV berkurang, infeksi baru HIV, Sifilis dan Hepatitis B pada anak berkurang, serta Infeksi Sifilis menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH