FITNESS & HEALTH
Kabar Baik, Vaksin AstraZeneca akan Tiba di Kuartal 1 2021
Yatin Suleha
Senin 01 Februari 2021 / 15:20
Jakarta: Siapa yang menantikan kedatangan serta waktu vaksinasi covid-19 lagi akhir-akhir ini? Termasuk kami juga masih menanti ya, jadi sabar saja.
Dan disaat menunggu-nunggu ada kabar baik dari Kemenkes, yaitu Pemerintah Indonesia kemungkinan akan mendapatkan puluhan juta vaksin covid-19 dari AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility.
Fasilitas tersebut merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Sesuai dengan surat dari GAVI tertanggal 29 Januari, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia.
Nantinya akan dikirimkan melalui 2 tahap, yaitu: kuartal I, sebanyak 25-35 persen, dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi tahap awal tersebut.
Dilansir dari berita resmi Kemenkes, vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun ke atas.
Distribusi vaksin akan dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), telah mendapatkan validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG) dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna menindaklanjuti beberapa hal yang harus dilakukan Indonesia sebagai persiapan pengiriman vaksin.
Vaksin AstraZeneca nantinya harus mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM sebelum dapat digunakan di Indonesia.
"Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui dimana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi," kata juru bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, Minggu 31 Januari 2021.
Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran negara untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi ini karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin covid-19.
Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini.
Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, dan Pfizer dari Amerika.
Selama menunggu, saat divaksinasi, serta selesai divaksinasi covid-19 tetap terapkan protokol kesehatan covid-19 yaitu melakukan 3M ya, Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan disaat menunggu-nunggu ada kabar baik dari Kemenkes, yaitu Pemerintah Indonesia kemungkinan akan mendapatkan puluhan juta vaksin covid-19 dari AstraZeneca melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility.
Fasilitas tersebut merupakan kerja sama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
Sesuai dengan surat dari GAVI tertanggal 29 Januari, aliansi tersebut telah memberikan konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal sebesar 13,7 juta hingga 23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk Indonesia.
Nantinya akan dikirimkan melalui 2 tahap, yaitu: kuartal I, sebanyak 25-35 persen, dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi tahap awal tersebut.
Dilansir dari berita resmi Kemenkes, vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun ke atas.
Distribusi vaksin akan dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), telah mendapatkan validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG) dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna menindaklanjuti beberapa hal yang harus dilakukan Indonesia sebagai persiapan pengiriman vaksin.
Vaksin AstraZeneca nantinya harus mendapatkan Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan POM sebelum dapat digunakan di Indonesia.
"Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini. Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui dimana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi," kata juru bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, Minggu 31 Januari 2021.
Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran negara untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi ini karena pengadaan vaksin melalui skema GAVI sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin covid-19.
Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini.
Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika dan Kanada, dan Pfizer dari Amerika.
Selama menunggu, saat divaksinasi, serta selesai divaksinasi covid-19 tetap terapkan protokol kesehatan covid-19 yaitu melakukan 3M ya, Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)