Jakarta: Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling ditakuti oleh para wanita. Mengingat gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini cenderung tidak spesifik, jadi banyak kasus keterlambatan diagnosis.
Tak ayal kanker payudara yang dialami sudah berada pada stadium lanjut. Lalu, apa sebenarnya penyebab terjadinya kanker payudara?
“Faktor penyebab kanker payudara sampai saat ini kita tidak tahu pastinya. Disebutkan bahwa ada mutasi gen,” ujar dr. Bob Andinata SpB (K) Onk – Ahli Bedah Onkologi RS Kanker Dharmais, dalam acara Peluncuran Buku dan Virtual Talkshow Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara pada Rabu, 16 Juni 2021.
Menurut dr. Bob, mutasi gen tersebut menyebabkan sel tumbuh secara abnormal dan terus menerus, sehingga tidak bisa dikontrol. Penyebab terjadinya perubahan mutasi gen tersebut, berkaitan dengan faktor risiko yang berhubungan dengan hormon estrogen.
“Faktor risiko dibagi dua, yang bisa dikontrol dan tidak. Faktor risiko yang bisa dikontrol salah satunya adalah berat badan. Jadi kalau overweight atau obesitas, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu juga diet tinggi lemak, bisa mengakibatkan faktor risiko terjadinya kanker payudara,” jelas dr. Bob.
Lemak di dalam tubuh, menurut dr. Bob bisa diubah menjadi hormon estrogen yang ternyata bisa juga meningkatkan faktor risiko. Selain itu, terkadang ada beberapa pasangan yang menunda untuk punya anak setelah menikah.
"Padahal sebenarnya kalau punya anak dan menyusui itu menurut beberapa penelitian bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya kanker payudara,” tuturnya.
Sedangkan kalau faktor risiko yang tidak bisa dikontrol, seerti usia yang lebih dari 30 tahun, menopause, ada riwayat keluarga, dan mendapat menstruasi pertama kali pada usia kurang dari 12 tahun.
"Kemudian pernah melakukan operasi tumor jinak payudara, serta ada riwayat radiasi juga bisa meningkatkan faktor risiko kanker payudara,” jelas dr. Bob.
“Faktor-faktor tersebut harus dipahami. Kalau kita memiliki banyak faktor risiko ini, maka harus lebih aware dan harus lebih sering melakukan kontrol ke dokter,” tutup dr. Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Tak ayal kanker payudara yang dialami sudah berada pada stadium lanjut. Lalu, apa sebenarnya penyebab terjadinya kanker payudara?
“Faktor penyebab kanker payudara sampai saat ini kita tidak tahu pastinya. Disebutkan bahwa ada mutasi gen,” ujar dr. Bob Andinata SpB (K) Onk – Ahli Bedah Onkologi RS Kanker Dharmais, dalam acara Peluncuran Buku dan Virtual Talkshow Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara pada Rabu, 16 Juni 2021.
Menurut dr. Bob, mutasi gen tersebut menyebabkan sel tumbuh secara abnormal dan terus menerus, sehingga tidak bisa dikontrol. Penyebab terjadinya perubahan mutasi gen tersebut, berkaitan dengan faktor risiko yang berhubungan dengan hormon estrogen.
“Faktor risiko dibagi dua, yang bisa dikontrol dan tidak. Faktor risiko yang bisa dikontrol salah satunya adalah berat badan. Jadi kalau overweight atau obesitas, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu juga diet tinggi lemak, bisa mengakibatkan faktor risiko terjadinya kanker payudara,” jelas dr. Bob.
Lemak di dalam tubuh, menurut dr. Bob bisa diubah menjadi hormon estrogen yang ternyata bisa juga meningkatkan faktor risiko. Selain itu, terkadang ada beberapa pasangan yang menunda untuk punya anak setelah menikah.
"Padahal sebenarnya kalau punya anak dan menyusui itu menurut beberapa penelitian bisa menjadi cara untuk mencegah terjadinya kanker payudara,” tuturnya.
Sedangkan kalau faktor risiko yang tidak bisa dikontrol, seerti usia yang lebih dari 30 tahun, menopause, ada riwayat keluarga, dan mendapat menstruasi pertama kali pada usia kurang dari 12 tahun.
"Kemudian pernah melakukan operasi tumor jinak payudara, serta ada riwayat radiasi juga bisa meningkatkan faktor risiko kanker payudara,” jelas dr. Bob.
“Faktor-faktor tersebut harus dipahami. Kalau kita memiliki banyak faktor risiko ini, maka harus lebih aware dan harus lebih sering melakukan kontrol ke dokter,” tutup dr. Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)