FITNESS & HEALTH

Ambivert: Kepribadian Fleksibel di Antara Introvert dan Ekstrovert

A. Firdaus
Sabtu 01 Februari 2025 / 19:49
Jakarta: Setiap orang memiliki kepribadian unik yang memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan lingkungan. Ada yang lebih nyaman menyendiri (introvert), ada yang senang bersosialisasi (ekstrovert), dan ada juga yang berada di antara keduanya, yaitu ambivert.

Kepribadian ambivert adalah kombinasi dari sifat introvert dan ekstrovert. Orang dengan kepribadian ini memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan diri dengan berbagai situasi. Mereka bisa menikmati aktivitas sosial seperti ekstrovert, tetapi juga membutuhkan waktu untuk sendiri seperti introvert.
 

Apa itu kepribadian Ambivert?


Melansir Halodoc, konsep introvert dan ekstrovert pertama kali diperkenalkan oleh Carl G. Jung, seorang psikiater asal Swiss. Menurut Jung, ada orang yang memperoleh energi dari dunia luar (ekstrovert) dan ada yang memperoleh energi dari dunia internal (introvert). Namun, ada pula individu yang memiliki keseimbangan antara keduanya, yaitu ambivert.

Baca juga: Bisa Dilatih, Begini 10 Cara untuk Berpikir Kritis

Seseorang dapat dikatakan ambivert ketika hasil tes kepribadian menunjukkan skor yang seimbang antara introvert dan ekstrovert. Dengan kepribadian ini, mereka dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi, baik saat berada di tengah keramaian maupun saat menikmati waktu sendiri.
 

Ciri-ciri kepribadian Ambivert


Bagi kamu yang penasaran apakah termasuk ambivert, berikut beberapa ciri khas yang bisa dikenali:
 

1. Pendengar sekaligus Komunikator yang Baik


Seorang ambivert memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan baik seperti introvert, tetapi juga dapat berbicara dan mengawali percakapan seperti ekstrovert. Mereka tahu kapan harus berbicara dan kapan harus menjadi pendengar yang baik.
 

2. Fleksibel dalam Menyesuaikan Diri


Ambivert memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Mereka bisa menjadi sosok yang ramah dan terbuka saat dibutuhkan, tetapi juga bisa memilih untuk diam ketika diperlukan.
 

3. Menikmati Sosialisasi, tetapi Butuh Waktu Sendiri


Berbeda dengan ekstrovert yang selalu bersemangat saat bersosialisasi dan introvert yang lebih memilih menyendiri, ambivert dapat menyeimbangkan keduanya. Mereka tetap menikmati waktu bersama orang lain, tetapi juga membutuhkan waktu untuk sendiri guna mengisi ulang energi.
 

4. Memiliki Empati yang Tinggi


Seorang ambivert cenderung memiliki empati alami terhadap orang lain. Mereka dapat memahami situasi yang dialami orang lain dan memberikan dukungan yang sesuai, baik sebagai pendengar maupun pemberi saran.
 

5. Menjadi Penengah dalam Kelompok


Dalam interaksi sosial, ambivert sering berperan sebagai penyeimbang. Mereka dapat membantu mencairkan suasana dalam kelompok, serta memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang lebih tertutup.
 

6. Punya Banyak Teman, tetapi Hanya Sedikit yang Dekat


Jika ekstrovert memiliki banyak teman dan introvert lebih memilih memiliki beberapa teman dekat, maka ambivert memiliki keduanya. Mereka bisa bergaul dengan banyak orang, tetapi tetap menjaga hubungan dekat hanya dengan beberapa orang tertentu.
 

Keuntungan dari Ambivert


Kepribadian ambivert menawarkan keseimbangan yang unik antara sifat ekstrovert dan introvert. Orang dengan kepribadian ini bisa menjadi pendengar yang baik sekaligus komunikator yang hebat, fleksibel dalam berbagai situasi, dan memiliki jaringan sosial yang luas namun tetap selektif dalam memilih teman dekat.

Jika kamu merasa memiliki kombinasi dari kedua sifat ini, besar kemungkinan kamu adalah seorang ambivert. Mengetahui jenis kepribadianmu akan membantumu lebih memahami diri sendiri dan beradaptasi lebih baik dalam kehidupan sosial maupun profesional!

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH