FITNESS & HEALTH

Diabetes Bisa Alami Kebutaan? Kenali Renopati Diabetik

Aulia Putriningtias
Kamis 27 Juni 2024 / 18:05
Jakarta: Bagi para pengidap diabetes, sebaiknya tak dibiarkan begitu saja. Ada banyak komplikasi yang bisa terjadi, salah satunya mengalami kebutaan. Ini disebut dengan renopati diabetik.

Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi berat pada mata akibat diabetes mellitus. Kerusakan retina ini mengakibatkan fungsi retina menjadi terganggu dan berdampak pada gangguan penglihatan.

Sayangnya, kebutaan ini bersifat permanen. Kekurangan kesadaran membuat masyarakat tidak menyadari bahwa komplikasi ini berbahaya. Ini juga membuat masyarakat sering kali tak menyadari gejalanya. Hal ini dikarenakan secara anatomi, retina berada di bagian belakang, setelah katarak.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2010, kondisi ini dialami oleh 39,3 juta orang di seluruh dunia. Sedangkan di Indonesia, angka kejadian retinopati diabetik pada penderita diabetes sebesar 42,6 persen.
 

Apa penyebab terjadinya renopati diabetik?



(Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), retinopati diabetik adalah penyebab gangguan penglihatan kelima dan penyebab kebutaan keempat di dunia. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Pada renopati diabetik, ini terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah di bagian retina mata. Retina sendiri berfungsi untuk mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik untuk kemudian diteruskan ke otak.

Mengapa pengidap diabetes dapat mengalmi kebutaan? Menurut dr. Pittara dalam Alodokter, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah secara bertahap. Ini berdampak pada asupan darah ke retina berkurang.

Penyumbatan retina akan memicu terbentuknya pembuluh darah baru guna mencukupi kebutuhan darah. Namun, pembuluh darah yang baru ini tidak berkembang sempurna, sehingga rentan pecah atau rusak.
 

Apa saja gejala dari renopati diabetik?


Pada tahap awal penyakit retinopati diabetik, biasanya tidak ada gejala yang dirasakan. Namun, jika sudah ditahap berat, akan muncul gejala seperti:
 
  • - Melihat titik-titik atau benang-benang gelap yang disebut floaters
  • - Penglihatan kabur
  • - Obyek yang dilihat tampak melengkung
  • - Area penglihatan tertutup obyek gelap

Di samping hal tersebut, ada beberapa faktor risiko yang perlu kamu ketahui, yakni:

- Kadar kolesterol tinggi
- Tekanan darah tinggi
- Sedang hamil
- Kebiasaan merokok
- Kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik
- Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) dalam waktu lama
 

Kapan seseorang harus ke dokter?


Perlu kamu ketahui, semua pengidap diabetes berisiko mengalami hal ini. Jika sudah ditetapkan mengalami diabetes, dianjurkan untuk rutin mengecek mata, guna menghindari komplikasi renopati diabetik ini.

Jangan menunggu gejala retinopati diabetik makin parah. Terutama pada ibu hamil dengan diabetes, yamg berisiko besar terkena retinopati diabetik. Selain itu, hubungi dokter jika penglihatan berbintik-bintik atau kabur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH