Jakarta: Stroke merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh sumbatan plak pada pembuluh darah (aterosklerosis). Plak ini bisa sewaktu waktu pecah dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Akibatnya, aliran darah ke otak mendadak berkurang. Penyebab stroke lain yang sering terjadi adalah kondisi tekanan pembuluh darah yang terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Perubahan irama tubuh manusia menjadi salah satu penyebab mengapa serangan stroke paling sering datang saat pagi hari, tepatnya ketika penderita terbangun dari tidurnya. Penelitian menyebutkan bahwa saat tidur malam, tekanan darah di dalam tubuh akan menurun. Menjelang bangun pagi, pembuluh darah akan mengecil sehingga tekanan darah akan menjadi lebih tinggi.
Meski demikian, masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnyabanyak mekanisme rumit yang masih harus dijelaskan terkait penyumbatan pembuluh darah, kekentalan darah, serta tekanan darah itu sendiri.
Nah, jika tidak ingin mengalaminya, pastikan kamu melakukan cek kesehatan secara rutin ke pusat kesehatan terdekat. Jangan lupa untuk juga berolahraga secara rutin dan teratur, mengonsumsi makanan sehat, menjauhi rokok dan alkohol, serta cukup istirahat.
Selain itu kamu harus mengetahui faktor apa saja yang memicu terjadinya stroke. Berikut ini melansir pada National Health Service (NHS), di antaranya:
Risiko kejadian stroke untuk perokok disebut peneliti berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi. Lebih detail bila dibandingkan dengan nonperokok, perokok yang mengonsumsi sehari sampai 20 batang per hari akan 68 persen lebih mungkin mengalami stroke berulang.
Tekanan darah yang tinggi memicu pecahnya pembuluh darah di otak, hal ini tentu sama dengan stroke yang merupakan kondisi terjadinya penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah di otak.
Obesitas bisa meningkatkan risiko stroke lewat berbagai cara. Pertama-tama, obesitas dapat meningkatkan risiko stroke akibat peradangan jaringan tubuh akibat lemak berlebih. Kondisi ini dapat memicu masalah aliran darah dan peningkatan risiko penyumbatan darah. Nah, kondisi ini yang ujung-ujungnya menyebabkan stroke.
Kolesterol yang tinggi pada tubuh seseorang memang dapat menjadi penyebab utama dari stroke. Hal ini terjadi ketika terlalu banyak zat lemak tersebut di dalam darah yang dapat menyumbat aliran darah di otak. Ketika sumbatan tersebut sudah terlalu besar atau menutup seluruhnya, kematian otak mungkin saja terjadi.
Pengidap diabetes rentan mengalami stroke, karena mereka memiliki terlalu banyak gula dalam darahnya, sehingga dapat merusak pembuluh darah. Kandungan gula berlebih dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan penumpukan timbunan lemak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Akibatnya, aliran darah ke otak mendadak berkurang. Penyebab stroke lain yang sering terjadi adalah kondisi tekanan pembuluh darah yang terlalu tinggi sehingga pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Perubahan irama tubuh manusia menjadi salah satu penyebab mengapa serangan stroke paling sering datang saat pagi hari, tepatnya ketika penderita terbangun dari tidurnya. Penelitian menyebutkan bahwa saat tidur malam, tekanan darah di dalam tubuh akan menurun. Menjelang bangun pagi, pembuluh darah akan mengecil sehingga tekanan darah akan menjadi lebih tinggi.
Meski demikian, masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnyabanyak mekanisme rumit yang masih harus dijelaskan terkait penyumbatan pembuluh darah, kekentalan darah, serta tekanan darah itu sendiri.
Nah, jika tidak ingin mengalaminya, pastikan kamu melakukan cek kesehatan secara rutin ke pusat kesehatan terdekat. Jangan lupa untuk juga berolahraga secara rutin dan teratur, mengonsumsi makanan sehat, menjauhi rokok dan alkohol, serta cukup istirahat.
Selain itu kamu harus mengetahui faktor apa saja yang memicu terjadinya stroke. Berikut ini melansir pada National Health Service (NHS), di antaranya:
1. Merokok
Risiko kejadian stroke untuk perokok disebut peneliti berbanding lurus dengan jumlah rokok yang dikonsumsi. Lebih detail bila dibandingkan dengan nonperokok, perokok yang mengonsumsi sehari sampai 20 batang per hari akan 68 persen lebih mungkin mengalami stroke berulang.
2. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi memicu pecahnya pembuluh darah di otak, hal ini tentu sama dengan stroke yang merupakan kondisi terjadinya penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah di otak.
3. Obesitas
Obesitas bisa meningkatkan risiko stroke lewat berbagai cara. Pertama-tama, obesitas dapat meningkatkan risiko stroke akibat peradangan jaringan tubuh akibat lemak berlebih. Kondisi ini dapat memicu masalah aliran darah dan peningkatan risiko penyumbatan darah. Nah, kondisi ini yang ujung-ujungnya menyebabkan stroke.
4. Kolesterol tinggi
Kolesterol yang tinggi pada tubuh seseorang memang dapat menjadi penyebab utama dari stroke. Hal ini terjadi ketika terlalu banyak zat lemak tersebut di dalam darah yang dapat menyumbat aliran darah di otak. Ketika sumbatan tersebut sudah terlalu besar atau menutup seluruhnya, kematian otak mungkin saja terjadi.
5. Diabetes
Pengidap diabetes rentan mengalami stroke, karena mereka memiliki terlalu banyak gula dalam darahnya, sehingga dapat merusak pembuluh darah. Kandungan gula berlebih dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan penumpukan timbunan lemak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0370 [53]