FITNESS & HEALTH
Apresiasi Operasi Kembar Siam di RSHS, Menkes: Bukti Majunya Layanan Kesehatan RI
A. Firdaus
Rabu 11 Juni 2025 / 16:23
Bandung: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan apresiasinya terhadap keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar. Operasi pemisahan bayi kembar Nadia dan Nadira, dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung dan menganggap operasi ini merupakan tonggak penting dalam dunia medis Indonesia.
Menkes Budi mengatakan operasi pemisahan bayi kembar siam adalah salah satu prosedur medis paling kompleks dalam layanan kesehatan ibu dan anak, yang hanya dapat dilakukan oleh rumah sakit dengan kapasitas layanan tingkat tertinggi.
Sejak 2010, katanya, RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan. Menurutnya, ini merupakan capaian yang mencerminkan keunggulan layanan dan kompetensi tim medis, namun demikian, masih ada tantangan dalam aspek pembiayaan.
“Karena itu saya bilang, rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang. Supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani, dan masyarakat tidak terbebani,” kata Menkes Budi dalam keterangan pers.
"Kedua bayi itu kini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi," sambungnya.
Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin dr. Rachim Dinata Marsidi menjelaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja tim multidisiplin yang solid, terdiri atas dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.
“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif—dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelas dr. Rachim.
Lebih dari sekadar keberhasilan klinis, ujarnya, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya akses layanan kehamilan yang berkualitas. Termasuk edukasi dan deteksi dini yang akan terus menjadi prioritas pihaknya.
“Keberhasilan ini adalah simbol bahwa sistem rujukan nasional kita mampu menjawab tantangan medis kompleks dengan hasil optimal,” kata dr. Rachim.
Dia berharap agar kisah Nadia dan Nadira menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi banyak keluarga di Indonesia.
"Seiring akan dikembalikannya Nadia dan Nadira ke pangkuan keluarga tercinta, kami juga melepaskan harapan bahwa setiap anak Indonesia, betapapun kompleks kondisi medisnya, memiliki kesempatan yang adil untuk hidup, tumbuh, dan berkembang,” tutup dr. Rachim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menkes Budi mengatakan operasi pemisahan bayi kembar siam adalah salah satu prosedur medis paling kompleks dalam layanan kesehatan ibu dan anak, yang hanya dapat dilakukan oleh rumah sakit dengan kapasitas layanan tingkat tertinggi.
Sejak 2010, katanya, RSUP Dr. Hasan Sadikin telah menangani 33 kasus kembar siam, dengan 13 operasi pemisahan. Menurutnya, ini merupakan capaian yang mencerminkan keunggulan layanan dan kompetensi tim medis, namun demikian, masih ada tantangan dalam aspek pembiayaan.
“Karena itu saya bilang, rumah sakit harus punya model yang bisa subsidi silang. Supaya kasus-kasus seperti ini tetap bisa ditangani, dan masyarakat tidak terbebani,” kata Menkes Budi dalam keterangan pers.
"Kedua bayi itu kini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pascaoperasi," sambungnya.
Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin dr. Rachim Dinata Marsidi menjelaskan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja tim multidisiplin yang solid, terdiri atas dokter spesialis berbagai bidang, perawat, ahli gizi, farmasi, radiologi, psikolog, dan tim manajemen rumah sakit.
“Kami menjalankan pendekatan tiga tahap—praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif—dengan perencanaan matang, simulasi berulang, teknologi terkini, dan pemantauan intensif di masa kritis,” jelas dr. Rachim.
Lebih dari sekadar keberhasilan klinis, ujarnya, kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya akses layanan kehamilan yang berkualitas. Termasuk edukasi dan deteksi dini yang akan terus menjadi prioritas pihaknya.
“Keberhasilan ini adalah simbol bahwa sistem rujukan nasional kita mampu menjawab tantangan medis kompleks dengan hasil optimal,” kata dr. Rachim.
Dia berharap agar kisah Nadia dan Nadira menjadi sumber inspirasi dan semangat bagi banyak keluarga di Indonesia.
"Seiring akan dikembalikannya Nadia dan Nadira ke pangkuan keluarga tercinta, kami juga melepaskan harapan bahwa setiap anak Indonesia, betapapun kompleks kondisi medisnya, memiliki kesempatan yang adil untuk hidup, tumbuh, dan berkembang,” tutup dr. Rachim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)