FITNESS & HEALTH
Hubungan Antara Pandemi dengan Peningkatan Penyakit Saraf, Salah Satunya Stroke
Raka Lestari
Jumat 10 September 2021 / 08:00
Jakarta: Pengaruh pandemi covid-19 tentunya sangat besar terhadap sektor kesehatan masyarakat. Tidak hanya karena penyakit covid-19 saja, tetapi beberapa penyakit lainnya pun mengalami peningkatan pada masa pandemi covid-19 ini.
“Salah satu yang terganggu pada covid-19 adalah koagulasi darah. Jadi ada kecenderungan darah itu mengental. Dan stroke ini, ada juga faktor pengentalan darah yang menyebabkan stroke,” kata dr. Mursyid Bustami, Sp. S(K), KIC, MARS (Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional), dalam acara Temu Media Gebyar Edukasi dalam Rangka HKN secara virtual, pada Kamis, 9 September 2021.
Menurutnya, pandemi akan meningkatkan risiko untuk terjadi stroke dengan adanya covid-19 ini karena ada satu faktor yang memengaruhi. Tapi untuk penyakit lain juga mesti banyak dilakukan penelitian apakah covid-19 itu sendiri bisa memengaruhi, sampai melewati barrier ke otak atau tidak.
.png)
(Salah satu yang terganggu pada covid-19 adalah koagulasi darah. Jadi ada kecenderungan darah itu mengental. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
“Ini masih dalam penelitian karena ada beberapa pasien covid-19 mengeluh setelah sembuh ada gangguan konsentrasi, tapi ini masih butuh pembuktian yang lebih ilmiah. Sebetulnya yang lebih berpengaruh adalah ketakutan dari pasien untuk datang ke rumah sakit. Sehingga kalau stroke itu harusnya segera datang ke rumah sakit, akhirnya ini tidak bisa ditangani dengan optimal,” jelas dr. Mursyid.
Selain itu, pada masa pandemi covid-19 juga ada pasien atau keluarga ketakutan ke rumah sakit akan tertular covid-19. Atau sampai di rumah sakit, sudah kena stroke kemudian ditambah lagi dengan covid-19.
“Padahal sebetulnya kalau kita sudah sampai rumah sakit, akan dipisahkan mana yang dicurigai covid-19 dan mana yang betul-betul aman. Perawatan juga dipisahkan karena kita membagi zona di rumah sakit. Tapi tentunya kita maklum bahwa masyarakat pasti sangat ketakutan untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan orang yang tidak dia kenal dengan baik,” tuturnya.
Untuk itu, dr. Mursyid mengimbau untuk tidak perlu takut pergi ke rumah sakit kalau ada yang terserang stroke. “Jadi jangan sampai covid-19 menjadi halangan untuk itu. Patuhi 3M itu saja sudah sangat membantu. Pasien tertolong, kita juga terhindar dari penyakit covid-19,” tutupnya.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
“Salah satu yang terganggu pada covid-19 adalah koagulasi darah. Jadi ada kecenderungan darah itu mengental. Dan stroke ini, ada juga faktor pengentalan darah yang menyebabkan stroke,” kata dr. Mursyid Bustami, Sp. S(K), KIC, MARS (Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional), dalam acara Temu Media Gebyar Edukasi dalam Rangka HKN secara virtual, pada Kamis, 9 September 2021.
Menurutnya, pandemi akan meningkatkan risiko untuk terjadi stroke dengan adanya covid-19 ini karena ada satu faktor yang memengaruhi. Tapi untuk penyakit lain juga mesti banyak dilakukan penelitian apakah covid-19 itu sendiri bisa memengaruhi, sampai melewati barrier ke otak atau tidak.
(Salah satu yang terganggu pada covid-19 adalah koagulasi darah. Jadi ada kecenderungan darah itu mengental. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
“Ini masih dalam penelitian karena ada beberapa pasien covid-19 mengeluh setelah sembuh ada gangguan konsentrasi, tapi ini masih butuh pembuktian yang lebih ilmiah. Sebetulnya yang lebih berpengaruh adalah ketakutan dari pasien untuk datang ke rumah sakit. Sehingga kalau stroke itu harusnya segera datang ke rumah sakit, akhirnya ini tidak bisa ditangani dengan optimal,” jelas dr. Mursyid.
Selain itu, pada masa pandemi covid-19 juga ada pasien atau keluarga ketakutan ke rumah sakit akan tertular covid-19. Atau sampai di rumah sakit, sudah kena stroke kemudian ditambah lagi dengan covid-19.
“Padahal sebetulnya kalau kita sudah sampai rumah sakit, akan dipisahkan mana yang dicurigai covid-19 dan mana yang betul-betul aman. Perawatan juga dipisahkan karena kita membagi zona di rumah sakit. Tapi tentunya kita maklum bahwa masyarakat pasti sangat ketakutan untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan orang yang tidak dia kenal dengan baik,” tuturnya.
Untuk itu, dr. Mursyid mengimbau untuk tidak perlu takut pergi ke rumah sakit kalau ada yang terserang stroke. “Jadi jangan sampai covid-19 menjadi halangan untuk itu. Patuhi 3M itu saja sudah sangat membantu. Pasien tertolong, kita juga terhindar dari penyakit covid-19,” tutupnya.
Hi Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/OVO @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)
RELATED ARTICLE
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0098 [51]
