FITNESS & HEALTH

Mengenal 4 Kategori Tekanan Darah dan Risiko Hipertensi pada Perempuan

Medcom
Kamis 21 Agustus 2025 / 21:00
Jakarta: Arteri di dalam tubuh dipengaruhi oleh tekanan darah tinggi. Jika mempunyai riwayat darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkuri (mm Hg). Secara umum, seseorang dianggap mengalami hipertensi jika tekanan darahnya mencapai 130/80 mm Hg atau lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa tekanan darah sudah berada di tingkat yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.

American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association (AHA) mengelompokkan tekanan darah menjadi empat kategori utama. Berikut adalah empat kategori tekanan darah tinggi:

1. Tekanan darah normal. Di bawah 120/80 mm Hg. Ini adalah kondisi ideal untuk kesehatan jantung.

2. Tekanan darah tinggi. Angka atas 120-129 mm Hg, angka bawah < 80 mm Hg, dan menunjukkan risiko peningkatan tekanan darah di masa depan.

3. Hipertensi tahap 1. Angka atas 130-139 mm Hg atau angka bawah 80-89 mm Hg, dan memerlukan perubahan gaya hidup dan mungkin pengobatan.

4. Hipertensi tahap 2. Angka atas ≥ 140 mm Hg atau angka bawah ≥ 90 mm Hg, dan memerlukan perhatian medis dan pengobatan intensif.

Baca juga: Waspadai si 'Silent Killer', Ini Tips Jauh dari Hipertensi ala Dosen Kedokteran IPB
 

Gejala tekanan darah tinggi perempuan


Banyak orang yang menderita tekanan darah tinggi tidak merasakan gejala, bahkan ketika tekanan darah mereka sudah mencapai tingkat yang berbahaya. Seringkali, seseorang dapat memiliki tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan tanda-tanda apapun.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa tekanan darah secara rutin agar dapat mendeteksi masalah ini lebih awal. Beberapa perempuan yang mengalami tekanan darah tinggi mungkin merasakan gejala berikut:
 

1. Sakit kepala


Ini bisa terjadi akibat tekanan yang meningkat di dalam pembuluh darah, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan di kepala. Namun, sakit kepala ini tidak selalu menjadi tanda pasti dari tekanan darah tinggi.
 

2. Sesak napas


Tekanan darah tinggi dapat memengaruhi fungsi jantung dan paru-paru, sehingga membuat seseorang merasa kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
 

3. Pendarahan hidung


Meskipun tidak umum, tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung pecah, yang mengakibatkan pendarahan. Ini biasanya terjadi pada kasus yang lebih parah.

Namun, gejala-gejala ini tidak dapat menjadi patokan karena tidak spesifik. Biasanya gejala tidak muncul hingga tekanan darah tinggi mencapai tahap parah atau mengancam nyawa.
 

Risiko tekanan darah tinggi perempuan


Hipertensi memiliki berbagai faktor risiko yang dapat memengaruhi seseorang. Salah satu faktor utama adalah usia, karena risiko tekanan darah tinggi meningkat seiring bertambahnya usia. 

Perempuan juga lebih berisiko mengembangkan tekanan darah tinggi setelah mencapai usia 65 tahun. Selain itu, kehamilan dapat menjadi faktor risiko lain karena beberapa perempuan mengalami peningkatan tekanan darah selama masa kehamilan.

Secara umum, tekanan darah tinggi paling sering terjadi pada orang dewasa, sehingga penting untuk memantau kesehatan jantung seiring bertambahnya usia.

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH