Jakarta: Kalsium merupakan salah satu dari sekian banyak suplemen yang dibutuhkan anak agar tubuhnya dapat berkembang dengan baik. Di dalam tubuh, kita menemukan vitamin yang digunakan untuk membentuk tulang dan gigi serta mendukung sistem otot dan impuls saraf.
Namun sayangnya, sebagian besar anak mengalami kekurangan kalsium (hipokalsemia) karena kurang mengonsumsi produk makanan berkalsium tinggi. Padahal, ada banyak dampak yang ditimbulkan dari kekurangan kalsium pada anak.
Mulai dari gangguan pertumbuhan hingga peningkatan risiko terjadinya penyakit pada anak. Karena itu, penting bagi orang tua memerhatikan asupan kalsium anak sejak dini. Berikut yang harus Moms perhatikan!
Sering kali tidak ada gejala hipokalsemia. Perlu dicatat, menurut sebuah blog kesehatan Fortis Healthcare, kekurangan kalsium pada anak-anak tidak terdeteksi tepat waktu. Namun hal ini dapat menjadi kritis dalam jangka panjang. Beberapa dampak umum yang timbul, meliputi:
- Kekurangan kalsium menyebabkan kelemahan tulang, sehingga anak berisiko tinggi mengalami patah tulang dan mengalami nyeri tulang
- Pertumbuhan tertunda, akibat kurangnya salah satu mineral - yakni kalsium - terpenting bagi sistem kerangka
- Anak-anak yang asupan kalsiumnya rendah kemungkinan besar akan mengalami pembusukan gigi, perkembangan enamel gigi yang buruk, atau pertumbuhan gigi yang terlambat
- Beberapa dampak yang umum terjadi pada kadar kalsium rendah adalah kram otot, kejang, kelemahan, atau kesemutan pada jari tangan dan kaki
- Kurangnya kadar kalsium di dalam darah yang berada di bawah rata-rata dan bisa memicu beberapa dampak, di antaranya kulit, rambut, serta bibir yang terasa lebih kering dan kasar
- Kuku rapuh dan pecah-pecah, di mana hal kalsium menjadi salah satu mineral yang menjaga struktur sekaligus kokohnya kuku
- Kekurangan kalsium dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan kelelahan terus-menerus
- Dalam kasus yang parah, defisit jangka panjang dapat menyebabkan rakhitis, suatu kondisi yang memengaruhi kekerasan, kekakuan dan bentuk tulang, atau osteoporosis saat dewasa
Baca juga: 5 Makanan dengan Kalsium yang Banyak Seperti Susu
.jpg)
(Dampak kekurangan kalsium sangat beragam, mulai dari gangguan pertumbuhan hingga peningkatan risiko terjadinya penyakit pada anak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dengan mengetahui apa yang menyebabkan kurangnya kalsium, akan membantu mencegah masalah akibat kesalahan dalam tubuh. Beberapa faktor kunci meliputi:
- Kurangnya makanan yang mengandung kalsium seperti produk susu, sayuran berdaun hijau, dan produk yang diperkaya kalsium
- Anak-anak yang tidak terpapar sinar matahari atau mereka yang asupan makanan kaya vitamin D terbatas memiliki kadar kalsium yang rendah
- Anak-anak dengan intoleransi rendah terhadap produk susu bisa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan kalsiumnya
- Kondisi seperti penyakit celiac, penyakit ginjal kronis, atau ketidakseimbangan hormon memengaruhi penyerapan dan metabolisme kalsium
- Peningkatan konsumsi makanan asin, minuman ringan, dan makanan olahan terbukti mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium
Untuk memenuhi kekurangan kalsium memerlukan pendekatan multi-segi, menggabungkan strategi pola makan, gaya hidup, dan medis. Oleh karena itu penting untuk memadukan makanan yang mengandung kalsium. Pastikan anak mengonsumsi makanan seimbang termasuk:
- Produk susu: susu, keju, dan yoghurt
- Sumber non-susu: Brokoli, kangkung, tahu, almond, dan sereal yang diperkaya vitamin D atau susu nabati
- Ikan: Salmon kalengan atau sarden jenis apa pun yang mengandung tulang
- Anjurkan asupan vitamin D
- Mengonsumsi telur, ikan dan produk lain yang mengandung vitamin D
- Pergi ke luar untuk mendapatkan sinar matahari setidaknya 15 - 30 menit setiap hari
- Menggunakan suplemen jika diresepkan oleh dokter anak
- Batasi konsumsi soda, makanan olahan, dan makanan ringan setiap hari yang berdampak negatif pada penyerapan kalsium
- Bila ada kondisi seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa, konsultasikan dengan dokter atau ahli diet untuk mengendalikan kondisi sekaligus memastikan asupan kalsium yang cukup
Ingat, defisiensi kalsium merupakan kondisi yang mudah dicegah. Namun jika tidak ditangani pada anak akan berdampak buruk. Bantuan dokter pun bisa dilakukan untuk mengambil tindakan praktis guna memastikan si kecil tumbuh sehat.
Perubahan kecil yang positif dalam gaya hidup ini akan menciptakan landasan yang kuat untuk pola makan kaya kalsium yang diharapkan akan menghasilkan tulang yang kuat dan masa depan yang lebih cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun sayangnya, sebagian besar anak mengalami kekurangan kalsium (hipokalsemia) karena kurang mengonsumsi produk makanan berkalsium tinggi. Padahal, ada banyak dampak yang ditimbulkan dari kekurangan kalsium pada anak.
Mulai dari gangguan pertumbuhan hingga peningkatan risiko terjadinya penyakit pada anak. Karena itu, penting bagi orang tua memerhatikan asupan kalsium anak sejak dini. Berikut yang harus Moms perhatikan!
Gejala kekurangan kalsium
Sering kali tidak ada gejala hipokalsemia. Perlu dicatat, menurut sebuah blog kesehatan Fortis Healthcare, kekurangan kalsium pada anak-anak tidak terdeteksi tepat waktu. Namun hal ini dapat menjadi kritis dalam jangka panjang. Beberapa dampak umum yang timbul, meliputi:
- Kekurangan kalsium menyebabkan kelemahan tulang, sehingga anak berisiko tinggi mengalami patah tulang dan mengalami nyeri tulang
- Pertumbuhan tertunda, akibat kurangnya salah satu mineral - yakni kalsium - terpenting bagi sistem kerangka
- Anak-anak yang asupan kalsiumnya rendah kemungkinan besar akan mengalami pembusukan gigi, perkembangan enamel gigi yang buruk, atau pertumbuhan gigi yang terlambat
- Beberapa dampak yang umum terjadi pada kadar kalsium rendah adalah kram otot, kejang, kelemahan, atau kesemutan pada jari tangan dan kaki
- Kurangnya kadar kalsium di dalam darah yang berada di bawah rata-rata dan bisa memicu beberapa dampak, di antaranya kulit, rambut, serta bibir yang terasa lebih kering dan kasar
- Kuku rapuh dan pecah-pecah, di mana hal kalsium menjadi salah satu mineral yang menjaga struktur sekaligus kokohnya kuku
- Kekurangan kalsium dapat menyebabkan perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan kelelahan terus-menerus
- Dalam kasus yang parah, defisit jangka panjang dapat menyebabkan rakhitis, suatu kondisi yang memengaruhi kekerasan, kekakuan dan bentuk tulang, atau osteoporosis saat dewasa
Baca juga: 5 Makanan dengan Kalsium yang Banyak Seperti Susu
Penyebab kurangnya kalsium
.jpg)
(Dampak kekurangan kalsium sangat beragam, mulai dari gangguan pertumbuhan hingga peningkatan risiko terjadinya penyakit pada anak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dengan mengetahui apa yang menyebabkan kurangnya kalsium, akan membantu mencegah masalah akibat kesalahan dalam tubuh. Beberapa faktor kunci meliputi:
- Kurangnya makanan yang mengandung kalsium seperti produk susu, sayuran berdaun hijau, dan produk yang diperkaya kalsium
- Anak-anak yang tidak terpapar sinar matahari atau mereka yang asupan makanan kaya vitamin D terbatas memiliki kadar kalsium yang rendah
- Anak-anak dengan intoleransi rendah terhadap produk susu bisa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan kalsiumnya
- Kondisi seperti penyakit celiac, penyakit ginjal kronis, atau ketidakseimbangan hormon memengaruhi penyerapan dan metabolisme kalsium
- Peningkatan konsumsi makanan asin, minuman ringan, dan makanan olahan terbukti mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium
Mengatasi kekurangan kalsium
Untuk memenuhi kekurangan kalsium memerlukan pendekatan multi-segi, menggabungkan strategi pola makan, gaya hidup, dan medis. Oleh karena itu penting untuk memadukan makanan yang mengandung kalsium. Pastikan anak mengonsumsi makanan seimbang termasuk:
- Produk susu: susu, keju, dan yoghurt
- Sumber non-susu: Brokoli, kangkung, tahu, almond, dan sereal yang diperkaya vitamin D atau susu nabati
- Ikan: Salmon kalengan atau sarden jenis apa pun yang mengandung tulang
- Anjurkan asupan vitamin D
- Mengonsumsi telur, ikan dan produk lain yang mengandung vitamin D
- Pergi ke luar untuk mendapatkan sinar matahari setidaknya 15 - 30 menit setiap hari
- Menggunakan suplemen jika diresepkan oleh dokter anak
- Batasi konsumsi soda, makanan olahan, dan makanan ringan setiap hari yang berdampak negatif pada penyerapan kalsium
- Bila ada kondisi seperti penyakit celiac atau intoleransi laktosa, konsultasikan dengan dokter atau ahli diet untuk mengendalikan kondisi sekaligus memastikan asupan kalsium yang cukup
Ingat, defisiensi kalsium merupakan kondisi yang mudah dicegah. Namun jika tidak ditangani pada anak akan berdampak buruk. Bantuan dokter pun bisa dilakukan untuk mengambil tindakan praktis guna memastikan si kecil tumbuh sehat.
Perubahan kecil yang positif dalam gaya hidup ini akan menciptakan landasan yang kuat untuk pola makan kaya kalsium yang diharapkan akan menghasilkan tulang yang kuat dan masa depan yang lebih cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)