FITNESS & HEALTH

Perlukah Memeriksakan ke Dokter saat Mengalami GERD?

Raka Lestari
Sabtu 06 Maret 2021 / 14:14
Jakarta: Penyakit refluks asam, juga dikenal sebagai gangguan gastroesophageal reflux atau GERD dapat menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman, termasuk mulas, regurgitasi, dan dispepsia (ketidaknyamanan pada perut).

Meskipun GERD biasanya tidak mengancam jiwa, gejalanya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kerongkongan atau kanker. Tidak perlu khawatir, karena GERD adalah hal yang cukup umum.

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders, GERD memengaruhi satu dari lima atau lebih orang di Amerika Serikat. Individu yang berusia lebih dari 40 tahun, kelebihan berat badan, atau sedang hamil mungkin lebih berisiko. Merokok atau minum obat tertentu, seperti antibiotik, suplemen zat besi, atau pereda nyeri, juga dapat menyebabkan GERD.

"Refluks asam tidak selalu merupakan kondisi produksi asam lambung berlebih. Kadang-kadang makanan umum adalah penyebabnya dan di lain waktu itu adalah zat aditif atau bahan lain," terang Sonya Angelone, MS, RDN, CLT.

Untuk itu, menurut Dr Angelone, penting untuk mencatat setiap gejala yang terjadi setiap kali kamu mengonsumsi makanan tertentu. Hal ini berguna untuk mengetahui korelasi antara makanan atau bahan kimia tertentu dengan gejala GERD.
 

Kapan kamu harus memeriksakan ke dokter?


Dikutip dari WebMD, jika kamu mengalami kesulitan menelan atau merasakan sakit saat menelan, mengalami mulas yang parah, batuk kronis, atau muntah darah atau benda hitam, maka sebaiknya kamu harus menghubungi dokter.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyebutkan, jika tidak diobati, GERD dapat menyebabkan esofagitis, tukak esofagus, striktur esofagus, pneumonia aspirasi, esofagus Barrett, yang berkembang pada sepuluh hingga lima belas persen orang dengan GERD, atau bahkan kanker esofagus.

Untuk mencegah timbulnya gejala, Cleveland Clinic merekomendasikan untuk makan dalam porsi kecil, sering, dan kurangi jumlah mentega, saus, saus salad, minyak, atau daging berlemak dalam makanan.

Duduk tegak saat makan atau berdiri selama 45 hingga 60 menit setelah makan besar juga dapat membantu. Kamu juga harus menghindari makanan yang menjadi pemicu, termasuk makanan yang digoreng, pedas, dan berlemak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH