FAMILY

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Hari Ayah Sedunia dan Hari Ayah Nasional

Patrick Pinaria
Selasa 11 Oktober 2022 / 19:07
Jakarta: Hari Ayah Sedunia atau International Father's Day diperingati pada Juni. Tepatnya setiap hari Minggu ketiga pada bulan tersebut. 

Hari Ayah Sedunia jatuh pada 19 Juni pada tahun ini. Maju sehari dari tahun 2021.

Meski Hari Ayah Sedunia diakui, beberapa negara memiliki tanggal peringatan Hari Ayah masing-masing. Salah satunya di Indonesia yang menetapkan Hari Ayah Nasional setiap 12 November.

Kedua Hari Ayah tersebut memiliki sejarah yang berbeda. Namun, memiliki makna yang sama, yakni ditujukan untuk menghormati sosok ayah.

Berikut perbedaan Hari Ayah Sedunia dan Hari Ayah Nasional:
 

Sejarah Hari Ayah Sedunia


Melansir dari situs LiveScience, Hari Ayah Sedunia diawali dengan kisah pada Mei 1909. Saat itu, seorang anak bernama Sonora Smart Dodd mendengarkan pidato Hari Ibu di Gereja. Pidato itu kemudian menginspirasi Dodd untuk menetapkan sebuah hari untuk ayahnya, William Jackson Smart.

Ibu Dodd meninggal saat melahirkan. Karena itu, Dodd bersama kelima saudaranya diurus sang ayah. 

Awalnya, Dodd ingin merayakan Hari Ayah Sedunia pada 5 Juni sesuai dengan ulang tahun ayahnya. Ia juga mengajukan petisi agar hari tersebut diakui di kotanya dan menjadi hari libur.

Butuh waktu banyak untuk mewujudkan keinginan Dodd. Akhirnya, Hari Ayah Sedunia pertama kali dirayakan pada  19 Juni 1910 menurut Konvensi Regional Spokane dan Biro Pengunjung.

Pada perayaan Hari Ayah Sedunia yang pertama, sejumlah anak perempuan memberikan bunga mawar kepada ayah mereka selama kebaktian Gereja. Bunga mawar merah sebagai apresiasi kepada ayah mereka yang masih hidup, sedangkan mawar putih untuk ayah mereka yang sudah meninggal.

Hari Ayah Sedunia resmi dijadikan hari libur untuk perayaannya. Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson mengeluarkan Proklamasi Presiden pertama untuk mengapresiasi Hari Ayah pada 1966. 
 
Baca: Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Tak Lepas dari Peran Perempuan Indonesia

Peresmian hari libur dalam rangka Hari Ayah Sedunia dilakukan oleh Presiden Richard Nixon pada 1972. Ia menandatangani Undang-Undang Publik yang menjadikan Hari Ayah Sedunia sebagai hari libur. 
 

Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November


Hari Ayah Nasional diperingati di Indonesia setiap 12 November. Hari besar yang ditetapkan sejak 2016 itu lahir dari peringatan Hari Ibu.
 
Ini bermula saat paguyuban satu hati, lintas agama, dan budaya bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) merayakan Hari Ibu pada 22 Desember 2014. Salah satu acara menggelar sayembara menulis surat untuk ibu.
 
Antusiasme masyarakat cukup tinggi dan 70 surat untuk ibu terbaik dibukukan. Peserta yang terdiri atas anak usia SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum membacakan surat saat mengunjungi ibu-ibu di panti jompo.

"Usai acara, panitia penyelenggara dibuat terkejut dengan pertanyaan para peserta, 'Kapan diadakan sayembara menulis surat untuk ayah? Kapan peringatan hari ayah? Kami pasti ikut lagi',” kata peserta dikutip Medcom.id dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis, 12 November 2020.

Seluruh panitia PPIP tersentak dan mencari tahu peringatan Hari Ayah. Mereka menggali informasi hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta, Jawa Tengah.

PPIP mengusulkan diri sebagai inisiator penetapan Hari Ayah Nasional. Namun, pembicaraan berlangsung alot.
 
"Setelah melalui kajian yang cukup panjang, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah dan menetapkan 12 November sebagai peringatan Hari Ayah Nasional," tulis laman itu.

Deklarasi dilakukan di Solo pada 2016 dengan memberikan hadiah kepada ayah dalam kegiatan kekeluargaan. PPIP menilai sosok ayah perlu mendapat penghargaan seperti ibu. Apalagi posisi ayah sejajar dengan ibu berperan sebagai sebagai kepala rumah tangga.

"Untuk menghormati ayah sebagai tulang punggung, sandaran, pemberi nafkah, dan pelindung dalam sebuah rumah tangga," tulis situs tersebut.

Selain memberi hadiah, anak-anak dari seluruh Indonesia menulis surat untuk ayah. Sebanyak 100 surat diseleksi untuk dibukukan.

PPIP menyerahkan buku tersebut sekaligus piagam deklarasi Hari Ayah Nasional kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Bupati di empat wilayah Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote turut menerima piagam sebagai simbol penetapan Hari Ayah di seluruh Indonesia. Sejak itu setiap 12 November diperingati sebagai Hari Ayah Nasional.
(PAT)

MOST SEARCH