FAMILY

Ini Kontribusi Kecil yang Ternyata Berdampak Picu Obesitas pada Anak

Medcom
Selasa 08 Agustus 2023 / 19:29
Jakarta: Secara tidak sadar, ternyata di masyarakat banyak ditemukan pemicu hadirnya obesitas terhadap anak. Melihat hal ini, dr. Novitri Dwinanda, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah menyayangkan adanya hal ini.

Obesitas merupakan kelebihan berat badan yang dipicu dari kelebihan asupan makanan, khususnya nutrisi yang tidak sehat. Obesitas berdampak buruk pada kesehatan, terutama jika dibiarkan begitu saja.

Menurut dr. Novitri, telah banyak kontribusi kecil yang muncul di masyarakat, khususnya keluarga sendiri, dalam menyumbang angka obesitas terhadap anak. Terdengarnya kecil atau sepele, tetapi ini sangat berbahaya dan bisa membuat anak mengalami obesitas.

Ada kontribusi kecil yang masih sering diterapkan di masyarakat dan juga berdampak terhadap obesitas anak. Kontribusi tersebut antara lain:
 

1. Membiarkan anak nonton selagi makan


Menurut dr. Novitri, orang tua tidak boleh membiarkan anak untuk makan sambil nonton, entah melalui gadget atau TV. Alasannya adalah anak tidak mengetahui apa yang mereka makan, hanya terfokus pada tontonan mereka.

"Makan enggak boleh sambil nonton, anak jadi enggak tahu apa yang dikasih. Dia enggak tahu itu benda apa, dia enggak tahu ayam goreng seperti apa dan enaknya tuh seperti apa," kata dr. Novitri dalam temu media di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023.

Ia mengatakan bahwa anak akan menjadi pasif jika tidak mengenali makanan mereka. Yang Si Kecil tahu hanya menonton saja.

"Ketika anak tidak tahu apa yang dimakan, dia menjadi pasif. Saat makan, anak hanya menjadi objek, hanya tahu mangap aja," lanjutnya.


(Dr. Novitri Dwinanda, Sp.A mengatakan gula juga dapat menimbulkan risiko hadirnya obesitas pada orang-orang, termasuk anak. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
 

2. Normalisasi kembalian menggunakan permen


Kamu pasti masih sering menerima kembalian receh di warung adalah permen. Menurut dr. Novitri, permen dapat mengundang Si Kecil memakannya dan justru membuat ingin makan lagi dan lagi.

"Kalau permen kan biasanya anak yang makan. Kembalian pakai permen adalah hal sepele yang sumbang permasalahan obesitas," katanya.

Perlu kamu ketahui, permen memiliki tingkat gula yang tinggi. Gula juga dapat menimbulkan risiko hadirnya obesitas pada orang-orang, termasuk anak.
 

3. Jajanan sekitar tidak sehat


Lingkungan sekolah dinilai memiliki banyak jajanan yang tidak sehat. Berminyak, mengandung banyak gula, pengawet, dan lainnya yang menjadi pemicu obesitas pada anak.

"Di lingkungan kantin itu makanannya chips (keripik), minuman manis, minuman berwarna, cokelat," kata dr. Novitri.

Moms disarankan untuk memberikan bekal sehat, agar si kecil tak terpacu untuk jajan secara sembarang. Si Kecil tidak akan berhenti jika bukan Moms yang memegang kendali!
 

4. Reward setelah berhasil melakukan sesuatu


Setelah Si Kecil berhasil mencapai sesuatu, Moms biasanya memberi apa? Kebanyakan, akan memberikan makanan, khususnya yang manis. Padahal, ini jadi pemicu obesitas pada anak terus, lho.

"Misalnya, kalau bisa ini nanti dikasih es krim, kalau bisa itu dikasih apa. Kebiasaan reward dengan makanan itu sepele tapi sebenarnya menyumbang angka obesitas," kata dr. Novitri.

Jadi, Moms perlu untuk mengalihkan reward ke arah yang lain. Misalkan memang terhadap makanan, pilih makanan yang baik untuk kesehatan, seperti buah potong.

Itulah empat kontribusi kecil yang ternyata berdampak untuk memicu obesitas pada anak. Moms perlu perhatikan kembali asupan Si Kecil demi kesehatannya, ya!



Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH