5 Alasan Seseorang Sulit Bebas dari Toxic Relationship

Jakarta: Hubungan toksik terjadi merupakan hubungan dengan salah satu atau kedua pihak terlibat dalam perilaku yang menyakitkan atau merugikan secara emosional maupun fisik. Sayangnya, sulit untuk keluar dari hubungan seperti ini.
 
Hubungan toksik atau toxic relationship ditandai dengan pola perilaku yang merusak, yang dilakukan secara konsisten. Perilaku-perilaku tersebut umumnya mengakibatkan ketidakseimbangan kekuasaan, manipulasi, atau pelecehan.
 
Hubungan jenis ini dapat memberikan dampak negatif yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental para korban. Beberapa dampak yang biasanya terjadi antara lain merasa tidak dihargai dan tidak layak.
 
Orang yang terlibat dalam hubungan toksik pada dasarnya tahu itu membahayakan dan merusak. Nahas, keluar dari hubungan seperti ini bukanlah hal mudah. Bahkan, korban yang sudah berhasil bebas dari hubungan toksik dapat kembali lagi di kemudian hari.

 

Baca juga: Tidak Mau Diajak Nikah, Bisa Jadi Kamu Mengidap Gamophobia

 
Mengapa para korban sulit untuk terbebas dari hubungan toksik? Simak alasannya dalam artikel ini.
 

Alasan Sulit Bebas dari Hubungan Toksik

Berikut beberapa alasan yang membuat seseorang sulit keluar dari hubungan beracun:
 

1. Ketergantungan Emosional

Korban mungkin umumnya merasa sangat bergantung pada pasangannya secara emosional, meyakini bahwa mereka tidak dapat hidup tanpanya. Ketergantungan ini sering kali didasarkan pada ketakutan akan kesepian atau ditinggalkan.
 

2. Manipulasi dan Ancaman

Pasangan toksik kerap menggunakan manipulasi, ancaman, atau intimidasi untuk mengendalikan korban. Taktik-taktik ini dapat membuat korban merasa takut dan tidak berdaya, sehingga sulit bagi mereka untuk mengambil tindakan.
 

3. Perasaan Rendah Diri

Hubungan toksik sering kali membuat korban merasa tidak berharga dan tidak layak dicintai. Perasaan rendah diri ini dapat membuat korban ragu untuk meninggalkan hubungan, karena mereka mungkin percaya tidak akan pernah menemukan orang lain yang mencintai mereka.

 

Baca juga: Pejuang LDR Merapat! Ini Tips Langgeng Jalani Hubungan Jarak Jauh

 

4. Siklus Pelecehan dan Damai

Banyak hubungan toksik melibatkan siklus pelecehan dan damai. Pasangan melakukan kekerasan atau pelecehan secara fisik, emosional, atau seksual, kemudian meminta maaf dan berjanji untuk berubah. Siklus ini dapat menciptakan harapan palsu bagi korban dan membuatnya sulit untuk pergi.
 

5. Kurangnya Dukungan

Korban hubungan toksik kerap merasa terisolasi dan tidak mendapat dukungan. Mereka takut mencari bantuan karena malu atau takut dihakimi. Kurangnya dukungan ini dapat mempersulit korban untuk keluar dari hubungan.
 
Terjebak dalam hubungan toksik adalah masalah serius yang dapat merusak diri. Untuk itu, pahami lah alasan di balik keterjebakan seseorang dalam hubungan semacam ini, sehingga Sobat Medcom dapat lebih mudah membantu mereka keluar dari situasi yang tidak sehat ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)

• hubungan pasangan
• pasangan
• MGC