FAMILY

Dampak Kekerasan pada Anak

Kumara Anggita
Kamis 18 Maret 2021 / 15:12
Jakarta: Kasus kekerasan adalah sesuatu yang bisa menghancurkan hidup seseorang. Orang dewasa yang waktu kecil pernah mengalami kekerasaan atau penelantaran menemukan dirinya mengalami permasalahan mental dan fisik dari trauma yang dirasakan.

Mengutip dari Share Care, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan empat kategori kekerasan pada anak antara lain pelecehan fisik, pelecehan seksual, pelecehan emosional, dan penelantaran

Tiga yang pertama menjelaskan tindakan yang secara langsung menyebabkan bahaya, potensi bahaya, atau ancaman bahaya. Sementara penelantaran adalah kegagalan untuk memenuhi kebutuhan anak atau melindungi anak dari bahaya yang nyata atau potensial.

“Siapa pun yang dekat dengan anak-anak dapat membahayakan mereka,” kata Felicia Nevarez, LCSW, seorang pekerja sosial di Medical City Green Oaks Hospital di Dallas, Texas, yang menasihati korban pelecehan fisik dan seksual, serta saksi pembunuhan.

Kekerasan pada anak dapat berdampak pada kesejahteraan fisik, psikologis, perilaku, dan sosial orang dewasa. Usia anak, jenis kekerasan, hubungan dengan pelaku dan tingkat keparahan serta durasi penganiayaan semua memengaruhi bagaimana hal itu memengaruhi individu tertentu.

“Pelecehan anak di tangan pengasuh atau anggota keluarga sering kali dapat menyebabkan perasaan bingung dan khawatir dengan kepercayaan selama sisa hidup mereka,” kata Nevarez.

“Ini adalah orang yang seharusnya menjaga dan melindungi (mereka), tetapi sebenarnya orang yang menyakiti atau melecehkan mereka,” lanjutnya.


anak
(Kekerasan pada anak dibagi menjadi empat menurut CDC, yaitu pelecehan fisik, pelecehan seksual, pelecehan emosional, dan penelantaran. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)

Efek jangka panjang kekerasan pada anak


Ada lima efek angka panjang kekerasan pada anak antara lain:
 

1. Depresi


Menurut Nevarez, depresi adalah salah satu efek jangka panjang paling umum dari pelecehan anak. “Rasanya (bagi anak itu) pelecehan itu adalah kesalahan mereka. Mereka dapat merasa tidak berharga, yang dapat menyebabkan perasaan depresi,” ujarnya.

Satu studi menemukan bahwa 54 persen kasus depresi dan 58 persen percobaan bunuh diri pada perempuan terkait dengan pelecehan, penelantaran, atau disfungsi rumah tangga.
 

2. Kecemasan


Kekhawatiran terus-menerus juga sangat umum terjadi pada mereka. “(Orang-orang yang dilecehkan) tidak memercayai diri mereka sendiri, lingkungan mereka, atau dunia secara umum. Mereka mengalami perasaan cemas yang sangat kuat selama masa dewasa,” ujarnya.
 

3. Masalah hubungan


Ketika anak-anak ini tumbuh dewasa, mereka mungkin juga memiliki masalah hubungan dan perasaan rendah diri. "Anak-anak sering kali percaya bahwa merekalah penyebab pelecehan, terutama dalam kasus pelecehan seksual," kata Nevarez.

“Mereka memiliki perasaan bersalah atau mungkin merasa mereka menyebabkan hal ini terjadi. Pada gilirannya, mereka mempertanyakan diri mereka sendiri, siapa mereka dan tentang apa mereka,” ungkapnya.

“Anak-anak yang telah dilecehkan dapat membawa perspektif ini ke dalam hubungan intim dewasa mereka, yang dapat mengarah pada keputusan yang buruk, seperti tetap berada dalam hubungan yang kasar atau tidak sehat,” kata Nevarez.

Jika seorang anak dibesarkan di rumah dimana pelecehan adalah hal yang wajar, mereka lebih cenderung untuk tetap berada dalam hubungan itu sendiri, sedangkan seseorang yang memiliki masa kanak-kanak yang sehat mungkin memilih untuk keluar dari hubungan daripada menerima pelecehan atau kekerasan.
 

4. Perilaku tidak sehat


Menurut Nevarez, karena pelecehan berdampak pada perasaan harga diri. Hal itu juga dapat menyebabkan perilaku fisik yang tidak sehat seperti gangguan makan, alkoholisme, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan bahkan kejahatan.
 

5. Masalah kesehatan fisik


Pelecehan anak dapat menyebabkan kerusakan fisik langsung pada anak, seperti patah tulang, memar, gangguan perkembangan otak, dan trauma kepala karena diguncang atau dipukul. Dan masalah fisik ini dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan yang serius.  

Satu dari empat bayi yang terguncang meninggal dan kebanyakan mengalami beberapa jenis masalah kesehatan. Saat dewasa, orang-orang ini berisiko lebih tinggi untuk sejumlah kondisi medis serius, termasuk penyakit jantung, penyakit paru obstruktif kronik, tekanan darah tinggi.

Selain itu terdapat diabetes, asma, penyakit hati, dan obesitas. Mereka juga meningkatkan kemungkinan kehamilan yang tidak diinginkan dan kekerasan pasangan intim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH