FAMILY
Ini yang Harus Kamu Pertimbangkan sebelum Memilih Gaya Hubungan Child Free
Medcom
Rabu 08 Februari 2023 / 19:17
Jakarta: Jalan hidup konvensional: gelar, pekerjaan, pernikahan, dan anak-anak. Itu sudah tertanam dalam diri kita sehingga kita sering lupa ada orang yang secara aktif memilih untuk tidak memiliki anak atau secara biologis tidak layak untuk hamil.
Ini adalah percakapan penting dengan pasanganmu saat ini atau calon pasangan. Jika itu adalah keputusan yang dibuat secara sepihak bisa jadi sulit (atau tidak adil) bagi orang lain. Kita tidak perlu membenarkan keputusan kita, tetapi kita perlu jujur.
Tanpa anak sukarela sering dianggap egois atau tidak bertanggung jawab, tetapi banyak pasangan tanpa anak jauh dari egois dan sangat bahagia, bahkan saat mereka bertambah tua.
Hubungan tanpa anak seringkali sama-sama memuaskan. Dan, jangan lupakan manfaat memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar hasrat, lebih sedikit tanggung jawab finansial, dan penurunan rasa tanggung jawab secara keseluruhan untuk kehidupan orang lain.
Meskipun demikian, pasangan ini seringkali perlu lebih proaktif tentang rencana pensiun mereka dan tentang membangun komunitas, sumber daya, dan makna dalam hidup mereka.
Seorang anak memberikan tujuan yang berkelanjutan untuk pasangan tersebut. Sementara pasangan tanpa anak mungkin harus lebih sengaja menemukan tujuan bersama atau cara untuk menjalin ikatan seiring berjalannya waktu.
Selain itu, kamu juga harus pertimbangkan dampak bahayanya bagi kesehatan jika memiliki gaya hidup "Child Free". Ternyata secara ilmiah, pasangan yang menjunjung gaya hidup "child free" juga memiliki potensi kesehatan yang rentan.
Dilansir dari Journal of Epidemiology and Community Health yang dipublikasi secara online, para peneliti mendasarkan temuan mereka pada data dari daftar populasi di Denmark tentang kelahiran dan kematian, prosedur konsepsi berbantuan (IVF), penerimaan rumah sakit, kontak layanan psikiatri, dan statistik pasar tenaga kerja untuk periode 1994 hingga 2008.
Studi tersebut menemukan wanita yang tidak punya anak maka akan memiliki angka kematian dini empat kali lebih tinggi akibat penyakit peredaran darah, kanker, dan kecelakaan daripada yang melahirkan. Sedangkan wanita yang melahirkan angka kematian dini 50 persen lebih rendah.
Tak hanya wanita yang akan mengalami dampaknya, tingkat kematian sekitar dua kali lebih tinggi pada laki-laki yang tidak menjadi orang tua, baik secara biologis maupun melalui adopsi. Kesehatan mental pun akan berisiko lebih besar.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Ini adalah percakapan penting dengan pasanganmu saat ini atau calon pasangan. Jika itu adalah keputusan yang dibuat secara sepihak bisa jadi sulit (atau tidak adil) bagi orang lain. Kita tidak perlu membenarkan keputusan kita, tetapi kita perlu jujur.
Ini yang harus kamu ketahui tentang hubungan "child free"
Tanpa anak sukarela sering dianggap egois atau tidak bertanggung jawab, tetapi banyak pasangan tanpa anak jauh dari egois dan sangat bahagia, bahkan saat mereka bertambah tua.
Hubungan tanpa anak seringkali sama-sama memuaskan. Dan, jangan lupakan manfaat memiliki lebih banyak waktu untuk mengejar hasrat, lebih sedikit tanggung jawab finansial, dan penurunan rasa tanggung jawab secara keseluruhan untuk kehidupan orang lain.
Meskipun demikian, pasangan ini seringkali perlu lebih proaktif tentang rencana pensiun mereka dan tentang membangun komunitas, sumber daya, dan makna dalam hidup mereka.
Seorang anak memberikan tujuan yang berkelanjutan untuk pasangan tersebut. Sementara pasangan tanpa anak mungkin harus lebih sengaja menemukan tujuan bersama atau cara untuk menjalin ikatan seiring berjalannya waktu.
Selain itu, kamu juga harus pertimbangkan dampak bahayanya bagi kesehatan jika memiliki gaya hidup "Child Free". Ternyata secara ilmiah, pasangan yang menjunjung gaya hidup "child free" juga memiliki potensi kesehatan yang rentan.
Dilansir dari Journal of Epidemiology and Community Health yang dipublikasi secara online, para peneliti mendasarkan temuan mereka pada data dari daftar populasi di Denmark tentang kelahiran dan kematian, prosedur konsepsi berbantuan (IVF), penerimaan rumah sakit, kontak layanan psikiatri, dan statistik pasar tenaga kerja untuk periode 1994 hingga 2008.
Studi tersebut menemukan wanita yang tidak punya anak maka akan memiliki angka kematian dini empat kali lebih tinggi akibat penyakit peredaran darah, kanker, dan kecelakaan daripada yang melahirkan. Sedangkan wanita yang melahirkan angka kematian dini 50 persen lebih rendah.
Tak hanya wanita yang akan mengalami dampaknya, tingkat kematian sekitar dua kali lebih tinggi pada laki-laki yang tidak menjadi orang tua, baik secara biologis maupun melalui adopsi. Kesehatan mental pun akan berisiko lebih besar.
Nandhita Nur Fadjriah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)