FAMILY
Orang Tua Wajib Tahu! Ini 4 Jenis Tantrum pada Anak dan Cara Mengatasinya
Fatha Annisa
Selasa 12 Desember 2023 / 13:51
Jakarta: Istilah tantrum sudah tidak asing lagi bagi orang tua yang masih mempunyai anak kecil. Ini merupakan kondisi saat seorang anak meluapkan emosinya dengan cara menangis kencang.
Bukan hanya menangis, tidak sedikit anak yang sedang tantrum akan melempar barang-barang, berguling-guling di lantai, menjerit, hingga memukul orang tuanya. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak berusia 1-4 tahun lantaran belum bisa menjelaskan keinginannya.
Anak biasanya melakukan tantrum tanpa mengenal tempat, seperti di rumah maupun di tempat umum. Hal ini tentunya kerap membuat para orang tua panik. Oleh karena itu, orang tua wajib mengetahui jenis-jenis tantrum pada anak sehingga dapat mengatasinya.
Tantrum frustrasi juga bisa muncul karena anak merasa lelah, lapar, atau kesulitan melakukan sesuatu. Selain itu, perasaan gagal pun dapat menjadi pemicu anak merasa frutrasi dan tantrum.
Tantrum putus asa umumnya didorong oleh ledakan emosi akibat rasa takut atau tidak nyaman yang cukup besar, namun tidak berani disuarakan oleh sang anak.

Foto: freepik
Emily Edlynn, Ph.D., seorang ahli Parents Ask Your Mom dan psikologi klinis mengatakan bahwa saat anak tantrum, ibu dapat membantu anak dalam dua bidang penting yaitu pengaturan bersama dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:
Terapkan lah scaffolding parenting atau gaya pengasuhan yang menekankan pada bimbingan serta dukungan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak untuk menjadi pribadi mandiri.
Sementara itu, orang tua dapat melakukan pengaturan diri dengan mengajak anak melakukan hal yang sama. Misalnya, belajar menenangkan tubuh jika dihadapkan dalam kesulitan atau berbicara mengenai bagaimana sistem saraf anak berubah dari waspada tinggi menjadi sedikit lebih tenang.
Setelahnya, tawarkan kenyamanan fisik pada anak. Orang tua bisa memeluk, memangku, atau menggenggam tangan sang anak, sambil mengajarkan bahwa tubuh dapat menjadi lebih tenang saat melakukan ini. Sehingga, anak dapat mengatur emosi lebih baik.
Jika sudah tenang, orang tua dianjurkan menuntun sang anak untuk menceritakan apa yang membuat mereka marah, bagaimana rasanya, serta apa yang membantunya tidak marah lagi. Langkah ini dapat membantu melatih kesadaran dan membangun kepercayaan diri anak.
Itulah jenis dan cara mengatasi anak yang sedang tantrum. Semoga bermanfaat, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Bukan hanya menangis, tidak sedikit anak yang sedang tantrum akan melempar barang-barang, berguling-guling di lantai, menjerit, hingga memukul orang tuanya. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak berusia 1-4 tahun lantaran belum bisa menjelaskan keinginannya.
Anak biasanya melakukan tantrum tanpa mengenal tempat, seperti di rumah maupun di tempat umum. Hal ini tentunya kerap membuat para orang tua panik. Oleh karena itu, orang tua wajib mengetahui jenis-jenis tantrum pada anak sehingga dapat mengatasinya.
Baca juga: Harus Tahu! Inilah 4 Cara Mengatasi Tantrum pada Orang Dewasa |
Jenis Tantrum pada Anak
Melansir laman Halodoc, berikut ini jenis-jenis tantrum yang terjadi pada anak:1. Tantrum Manipulatif
Ketika keinginan anak tidak terpenuhi, mereka cenderung merasa marah lalu mengekspresikannya dengan mengamuk. Cara tersebut biasanya dilakukan supaya orang lain (terutama orang tua) memenuhi keinginannya. Kondisi ini disebut dengan tantrum manipulatif.2. Tantrum Frutrasi
Anak-anak, khususnya di bawah 18 bulan, kerap merasa frutrasi untuk menyampaikan keinginannya karena mereka belum mempunyai kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Alhasil, yang mereka lakukan adalah mengamuk, marah-marah, atau menangis kencang.Tantrum frustrasi juga bisa muncul karena anak merasa lelah, lapar, atau kesulitan melakukan sesuatu. Selain itu, perasaan gagal pun dapat menjadi pemicu anak merasa frutrasi dan tantrum.
3. Tantrum Putus Asa
Berbeda dengan dua jenis sebelumnya, tantrum putus asa ditandai dengan dengan anak yang mendadak diam. Mereka akan terlihat seperti kehilangan gairah untuk melakukan suatu hal, merasa tidak berdaya, serta putus asa.Tantrum putus asa umumnya didorong oleh ledakan emosi akibat rasa takut atau tidak nyaman yang cukup besar, namun tidak berani disuarakan oleh sang anak.
4. Self-damaging Tantrum
Yang terakhir adalah self-damaging tantrum. Pada jenis tantrum ini, anak cenderung melakukan hal yang membahayakan diri sendiri demi melampiaskan emosinya. Untuk mengatasinya, orang tua perlu menenangkannya dengan cara memeluk dan mengajaknya berbicara secara lembut.Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Foto: freepik
Emily Edlynn, Ph.D., seorang ahli Parents Ask Your Mom dan psikologi klinis mengatakan bahwa saat anak tantrum, ibu dapat membantu anak dalam dua bidang penting yaitu pengaturan bersama dan komunikasi. Berikut ini penjelasannya:
Terapkan lah scaffolding parenting atau gaya pengasuhan yang menekankan pada bimbingan serta dukungan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak untuk menjadi pribadi mandiri.
Sementara itu, orang tua dapat melakukan pengaturan diri dengan mengajak anak melakukan hal yang sama. Misalnya, belajar menenangkan tubuh jika dihadapkan dalam kesulitan atau berbicara mengenai bagaimana sistem saraf anak berubah dari waspada tinggi menjadi sedikit lebih tenang.
Setelahnya, tawarkan kenyamanan fisik pada anak. Orang tua bisa memeluk, memangku, atau menggenggam tangan sang anak, sambil mengajarkan bahwa tubuh dapat menjadi lebih tenang saat melakukan ini. Sehingga, anak dapat mengatur emosi lebih baik.
Jika sudah tenang, orang tua dianjurkan menuntun sang anak untuk menceritakan apa yang membuat mereka marah, bagaimana rasanya, serta apa yang membantunya tidak marah lagi. Langkah ini dapat membantu melatih kesadaran dan membangun kepercayaan diri anak.
Itulah jenis dan cara mengatasi anak yang sedang tantrum. Semoga bermanfaat, ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)