Jakarta: Hubungan intim pasutri, sangat bervariasi dan tidak ada standar pasti yang berlaku untuk semua orang. Setidaknya seminggu sekali, tetapi ada juga yang lebih sering atau lebih jarang. Dan yang harus diingat, tidak ada jawaban yang sempurna untuk pertanyaan ini.
Baca juga: Tekstur Sperma seperti Jelly, Apakah Normal?
Riset yang dilakukan oleh General Social Survey melalui WebMD, menunjukkan hal-hal berikut:
- 7 persen pasutri Amerika berhubungan seks 1i atau 2kali dalam setahun terakhir
- Tidak berhubungan seks dalam setahun terakhir, berkisar 10 persen
- Berhubungan seks 2 atau 3 kali per bulan, 19 persen
- Berhubunga seks sebulan sekali, 17 persen
- 5% berhubungan seks 4 kali atau lebih dalam seminggu
- Berhubungan seks 2 atau 3 kali per minggu, 16 persen
- Berhubungan seks setiap minggu, 25 persen
Frekuensi seks dikatakan berkaitan erat dengan pernikahan yang bahagia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan seks lebih sering setiap minggu tidak lebih bahagia daripada mereka yang jarang berhubungan seks.
Hal ini berdasarkan sebuah studi yang melibatkan 30 ribu orang. Kamu mungkin berada dalam kisaran normal. Jika kamu puas dengan frekuensi seks dalam pernikahan, itulah jumlah seks yang tepat untukmu.
.jpg)
(Seperti banyak aspek lain dalam pernikahan, seks dan frekuensinya juga membutuhkan kompromi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kepuasan dan hubungan interpersonal lebih penting dalam pernikahan daripada frekuensi keintiman seksual. Terdapat pula hubungan yang kuat antara kesejahteraan, emosi positif, dan seks.
Saling menghormati merupakan faktor penting dalam kepuasan seksual. Responden dalam studi penelitian melaporkan bahwa mereka menginginkan hal-hal berikut untuk kehidupan seks yang lebih baik:
- Lebih banyak waktu berkualitas dengan pasangan
- Lebih banyak cinta dan romansa
- Lebih sedikit stres
Berusahalah untuk menjadi komunikator yang lebih baik. Perjalanan untuk memperbaiki kehidupan seks dimulai dengan memastikan komunikasi yang terbuka dengan pasangan.
Sebuah studi mengaitkan komunikasi seksual dengan pengalaman dan kepuasan seksual yang lebih baik. Misalnya, kamu cenderung tidak berpura-pura orgasme jika berbicara terbuka tentang seks dengan pasangan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin sering berpura-pura orgasme, semakin kecil kemungkinan kamu membicarakan seks dengan pasangan.
Ini karena kamu akan merasa malu dan memilih untuk tidak membicarakannya. Beberapa alasannya antara lain karena tidak ingin menyakiti perasaan pasangan atau tidak nyaman untuk berterus terang.
Banyak faktor yang harus terpenuhi agar seks menjadi sesuatu yang kamu inginkan dan ingin lakukan sesering mungkin. Bagi kebanyakan pasangan, perbedaan pendapat biasanya menjadi masalah utama yang memengaruhi frekuensi seks dalam pernikahan mereka. Masalahnya justru bukan tentang seks, melainkan tentang bagaimana mencapainya.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Wanita Saat Orgasme?
Keinginan kamu untuk berhubungan seks pada waktu tertentu mungkin tidak selalu sama dengan keinginan pasangan. Rahasianya adalah menegosiasikan berapa kali seminggu yang cocok untuk kamu berdua.
Seperti banyak aspek lain dalam pernikahan, seks dan frekuensinya juga membutuhkan kompromi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa frekuensi mingguan cukup baik untuk menjaga pernikahan tetap bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Baca juga: Tekstur Sperma seperti Jelly, Apakah Normal?
Frekuensi berhubungan intim per minggu
Riset yang dilakukan oleh General Social Survey melalui WebMD, menunjukkan hal-hal berikut:
- 7 persen pasutri Amerika berhubungan seks 1i atau 2kali dalam setahun terakhir
- Tidak berhubungan seks dalam setahun terakhir, berkisar 10 persen
- Berhubungan seks 2 atau 3 kali per bulan, 19 persen
- Berhubunga seks sebulan sekali, 17 persen
- 5% berhubungan seks 4 kali atau lebih dalam seminggu
- Berhubungan seks 2 atau 3 kali per minggu, 16 persen
- Berhubungan seks setiap minggu, 25 persen
Frekuensi seks dikatakan berkaitan erat dengan pernikahan yang bahagia. Namun, penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan seks lebih sering setiap minggu tidak lebih bahagia daripada mereka yang jarang berhubungan seks.
Hal ini berdasarkan sebuah studi yang melibatkan 30 ribu orang. Kamu mungkin berada dalam kisaran normal. Jika kamu puas dengan frekuensi seks dalam pernikahan, itulah jumlah seks yang tepat untukmu.
Seks dan kepuasan dalam pernikahan
.jpg)
(Seperti banyak aspek lain dalam pernikahan, seks dan frekuensinya juga membutuhkan kompromi. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Kepuasan dan hubungan interpersonal lebih penting dalam pernikahan daripada frekuensi keintiman seksual. Terdapat pula hubungan yang kuat antara kesejahteraan, emosi positif, dan seks.
Saling menghormati merupakan faktor penting dalam kepuasan seksual. Responden dalam studi penelitian melaporkan bahwa mereka menginginkan hal-hal berikut untuk kehidupan seks yang lebih baik:
- Lebih banyak waktu berkualitas dengan pasangan
- Lebih banyak cinta dan romansa
- Lebih sedikit stres
Berusahalah untuk menjadi komunikator yang lebih baik. Perjalanan untuk memperbaiki kehidupan seks dimulai dengan memastikan komunikasi yang terbuka dengan pasangan.
Sebuah studi mengaitkan komunikasi seksual dengan pengalaman dan kepuasan seksual yang lebih baik. Misalnya, kamu cenderung tidak berpura-pura orgasme jika berbicara terbuka tentang seks dengan pasangan.
Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin sering berpura-pura orgasme, semakin kecil kemungkinan kamu membicarakan seks dengan pasangan.
Ini karena kamu akan merasa malu dan memilih untuk tidak membicarakannya. Beberapa alasannya antara lain karena tidak ingin menyakiti perasaan pasangan atau tidak nyaman untuk berterus terang.
Menyelaraskan gairah seks
Banyak faktor yang harus terpenuhi agar seks menjadi sesuatu yang kamu inginkan dan ingin lakukan sesering mungkin. Bagi kebanyakan pasangan, perbedaan pendapat biasanya menjadi masalah utama yang memengaruhi frekuensi seks dalam pernikahan mereka. Masalahnya justru bukan tentang seks, melainkan tentang bagaimana mencapainya.
Baca juga: Apa yang Dirasakan Wanita Saat Orgasme?
Keinginan kamu untuk berhubungan seks pada waktu tertentu mungkin tidak selalu sama dengan keinginan pasangan. Rahasianya adalah menegosiasikan berapa kali seminggu yang cocok untuk kamu berdua.
Seperti banyak aspek lain dalam pernikahan, seks dan frekuensinya juga membutuhkan kompromi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa frekuensi mingguan cukup baik untuk menjaga pernikahan tetap bahagia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)