Jakarta: Sapu dengan bulu jerami (atau broomcorn) sangat cocok untuk membersihkan area dalam dan luar ruangan. Biasanya terbuat dari bahan tanaman kering seperti sorgum atau ranting.
Meskipun efektif dalam membersihkan, serat alami ini mudah menampung sisa makanan, debu, bulu hewan peliharaan, potongan kertas, dan bahkan kulit mati. Menggunakan sapu tanpa membersihkannya setelah digunakan akan menyebarkan kotoran di seluruh rumah.
Disadur dari Better Homes and Gardens, berikut adalah tips membersihkan sapu jerami dengan benar. Penting untuk diingat bahwa serat jerami lebih rentan terhadap kelembapan, jadi pastikan proses pengeringan dilakukan dengan baik untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bau tidak sedap.
Selain itu, jika sapu kamu sering digunakan di luar ruangan, periksa apakah ada serat yang sudah aus dan ganti jika perlu, agar efektivitas pembersihan tetap optimal.
Bawa sapu ke luar dan ketuk perlahan pada permukaan yang kokoh, seperti pohon, tiang, atau dinding. Hal ini akan menghilangkan kotoran atau debu yang longgar. Untuk mencegah serat sapu patah atau bengkok, lakukan dengan lembut saat mengetuk permukaan datar.
Hindari membersihkan sapu saat ada angin yang mungkin meniup debu kembali ke arah kamu atau ke arah rumah. Gunakan penyedot debu tangan atau sikat berbulu lembut untuk menghilangkan partikel yang tertanam di dalam.
Langkah ini sangat berguna untuk pembersihan harian, terutama setelah menyapu debu di rumah, karena bisa mencegah akumulasi kotoran yang lebih besar. Jika kamu memiliki hewan peliharaan, pastikan untuk membersihkan bulu hewan yang menempel agar sapu tidak menjadi sarang alergen.

(Pembersihan mendalam ideal dilakukan setiap bulan atau ketika sapu mulai berbau. Foto: Dok. Istimewa)
Isi ember dengan air hangat berbusa. Rendam sapu, putar perlahan dalam larutan, dan biarkan meresap sebentar sebelum membilasnya dengan air hangat segar. Letakkan sapu di area tertutup yang berangin untuk mengeringkan secara alami.
Hindari meninggalkan sapu di luar ruangan, karena paparan sinar matahari yang berlebihan dapat membuat serat menjadi rapuh, dan kelembapan berlebih dapat menyebabkan pembusukan.
Pembersihan rutin ini sebaiknya dilakukan seminggu sekali atau setelah penggunaan intensif, seperti menyapu dapur yang berminyak.
Gunakan sabun cuci piring ringan untuk busa, dan pastikan air tidak terlalu panas agar serat alami tidak rusak. Setelah mengering, simpan sapu di tempat yang kering untuk menjaga kualitasnya.
Ganti air sabun dari instruksi di atas dengan larutan garam dan cuka untuk membunuh bakteri dan menghilangkan bau. Rendam kepala sapu dalam campuran tersebut setidaknya 30 menit, lalu bilas dengan air hangat.
Letakkan kepala sapu terbalik untuk mengering di area yang berventilasi baik.
Pembersihan mendalam ini ideal dilakukan setiap bulan atau ketika sapu mulai berbau. Campuran garam dan cuka tidak hanya membersihkan, tetapi juga mendisinfeksi, sehingga aman untuk digunakan di area seperti dapur atau kamar mandi.
Jika bau masih kuat, tambahkan sedikit baking soda ke dalam larutan untuk hasil yang lebih efektif. Ingat, jangan gunakan bahan kimia keras karena bisa merusak serat alami.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Meskipun efektif dalam membersihkan, serat alami ini mudah menampung sisa makanan, debu, bulu hewan peliharaan, potongan kertas, dan bahkan kulit mati. Menggunakan sapu tanpa membersihkannya setelah digunakan akan menyebarkan kotoran di seluruh rumah.
Disadur dari Better Homes and Gardens, berikut adalah tips membersihkan sapu jerami dengan benar. Penting untuk diingat bahwa serat jerami lebih rentan terhadap kelembapan, jadi pastikan proses pengeringan dilakukan dengan baik untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bau tidak sedap.
Baca Juga :
Ini 3 Cara Mengatasi Bau pada Mesin Cuci
Selain itu, jika sapu kamu sering digunakan di luar ruangan, periksa apakah ada serat yang sudah aus dan ganti jika perlu, agar efektivitas pembersihan tetap optimal.
1. Pembersihan ringan
Bawa sapu ke luar dan ketuk perlahan pada permukaan yang kokoh, seperti pohon, tiang, atau dinding. Hal ini akan menghilangkan kotoran atau debu yang longgar. Untuk mencegah serat sapu patah atau bengkok, lakukan dengan lembut saat mengetuk permukaan datar.
Hindari membersihkan sapu saat ada angin yang mungkin meniup debu kembali ke arah kamu atau ke arah rumah. Gunakan penyedot debu tangan atau sikat berbulu lembut untuk menghilangkan partikel yang tertanam di dalam.
Langkah ini sangat berguna untuk pembersihan harian, terutama setelah menyapu debu di rumah, karena bisa mencegah akumulasi kotoran yang lebih besar. Jika kamu memiliki hewan peliharaan, pastikan untuk membersihkan bulu hewan yang menempel agar sapu tidak menjadi sarang alergen.
2. Pembersihan rutin

(Pembersihan mendalam ideal dilakukan setiap bulan atau ketika sapu mulai berbau. Foto: Dok. Istimewa)
Isi ember dengan air hangat berbusa. Rendam sapu, putar perlahan dalam larutan, dan biarkan meresap sebentar sebelum membilasnya dengan air hangat segar. Letakkan sapu di area tertutup yang berangin untuk mengeringkan secara alami.
Hindari meninggalkan sapu di luar ruangan, karena paparan sinar matahari yang berlebihan dapat membuat serat menjadi rapuh, dan kelembapan berlebih dapat menyebabkan pembusukan.
Pembersihan rutin ini sebaiknya dilakukan seminggu sekali atau setelah penggunaan intensif, seperti menyapu dapur yang berminyak.
Gunakan sabun cuci piring ringan untuk busa, dan pastikan air tidak terlalu panas agar serat alami tidak rusak. Setelah mengering, simpan sapu di tempat yang kering untuk menjaga kualitasnya.
Baca Juga :
Yuk Simak, Ini 7 Kegunaan Lain Cairan WD-40
3. Pembersihan mendalam
Ganti air sabun dari instruksi di atas dengan larutan garam dan cuka untuk membunuh bakteri dan menghilangkan bau. Rendam kepala sapu dalam campuran tersebut setidaknya 30 menit, lalu bilas dengan air hangat.
Letakkan kepala sapu terbalik untuk mengering di area yang berventilasi baik.
Pembersihan mendalam ini ideal dilakukan setiap bulan atau ketika sapu mulai berbau. Campuran garam dan cuka tidak hanya membersihkan, tetapi juga mendisinfeksi, sehingga aman untuk digunakan di area seperti dapur atau kamar mandi.
Jika bau masih kuat, tambahkan sedikit baking soda ke dalam larutan untuk hasil yang lebih efektif. Ingat, jangan gunakan bahan kimia keras karena bisa merusak serat alami.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)