Jakarta: Apakah kamu atau temanmu memiliki ketakutan besar terhadap serangga? Jika iya, kamu atau temanmu mengidap entomophobia.
Dikutip dari Healthline, entomophobia adalah ketakutan yang ekstrim dan terus-menerus terhadap serangga. Itu yang disebut sebagai fobia spesifik, yaitu fobia yang berfokus pada objek tertentu. Fobia serangga adalah salah satu jenis fobia spesifik yang paling umum.
Tidak seperti rasa takut atau tidak suka serangga seperti yang kebanyakan orang alami, pengidap entomofobia memiliki ketakutan irasional terhadap serangga. Orang dewasa dengan fobia sering ketakutan akan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Berada di dekat serangga saja dapat menimbulkan gejala mental dan fisik yang parah, seperti:
- Perasaan langsung ketakutan atau kecemasan yang intens saat melihat atau memikirkan seekor serangga.
- Kecemasan yang memburuk saat serangga mendekat.
- Ketidakmampuan untuk mengendalikan ketakutan meskipun kamu sadar bahwa itu tidak masuk akal.
- Kesulitan berfungsi karena ketakutan melakukan apa pun yang mungkin untuk menghindari serangga. Seperti menghindari taman, ruang bawah tanah, atau aktivitas yang mungkin ada.
Entomophobia juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti:
- Serangan panik
- Detak jantung cepat
- Sesak dada
- Berkeringat
- Hiperventilasi
- Mulut kering
- Gemetar
- Menangis, terutama pada anak-anak
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan fobia spesifik. Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko, termasuk usia. Sebagian besar fobia berkembang di masa kanak-kanak, meskipun mungkin saja fobia berkembang saat dewasa.
Dikutip dari Mayo Clinic, temperamen juga dapat membuat kamu lebih mungkin mengembangkan fobia, seperti menjadi lebih negatif atau sensitif.
Kemungkinan penyebab entomofobia mungkin termasuk:
-Pengalaman negatif
Pengalaman traumatis atau negatif dapat memicu perkembangan fobia tertentu. Misalnya, kamu mungkin pernah disengat tawon saat masih kecil atau dikejutkan oleh serangga di lengan kamu.
-Keluarga
Anak-anak dapat mempelajari fobia dari orang tua atau anggota keluarga lainnya. Misalnya, kamu mungkin telah mengetahui ketakutan kamu terhadap serangga dari ibumu yang cenderung berteriak saat melihat laba-laba di dalam rumah.
-Genetika
Sumber menunjukkan bahwa genetika dapat berperan dalam fobia dan gangguan kecemasan.
- Cedera otak traumatis
Cedera otak, seperti gegar otak, telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan kecemasan. Cedera otak tampaknya meningkatkan situasi rasa takut, dan memengaruhi otak untuk takut belajar selama peristiwa stres yang dialami setelah cedera.
Untuk mengatasi ini, kamu bisa mengikuti pemaparan terapi perilaku kognitif (CBT), atau pengobatan rumahan seperti berolahraga, ikut teknik relaksasi, atau mengikuti grup yang mendukung penyembuhanmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dikutip dari Healthline, entomophobia adalah ketakutan yang ekstrim dan terus-menerus terhadap serangga. Itu yang disebut sebagai fobia spesifik, yaitu fobia yang berfokus pada objek tertentu. Fobia serangga adalah salah satu jenis fobia spesifik yang paling umum.
Gejala entomofobia
Tidak seperti rasa takut atau tidak suka serangga seperti yang kebanyakan orang alami, pengidap entomofobia memiliki ketakutan irasional terhadap serangga. Orang dewasa dengan fobia sering ketakutan akan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Berada di dekat serangga saja dapat menimbulkan gejala mental dan fisik yang parah, seperti:
- Perasaan langsung ketakutan atau kecemasan yang intens saat melihat atau memikirkan seekor serangga.
- Kecemasan yang memburuk saat serangga mendekat.
- Ketidakmampuan untuk mengendalikan ketakutan meskipun kamu sadar bahwa itu tidak masuk akal.
- Kesulitan berfungsi karena ketakutan melakukan apa pun yang mungkin untuk menghindari serangga. Seperti menghindari taman, ruang bawah tanah, atau aktivitas yang mungkin ada.
Entomophobia juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti:
- Serangan panik
- Detak jantung cepat
- Sesak dada
- Berkeringat
- Hiperventilasi
- Mulut kering
- Gemetar
- Menangis, terutama pada anak-anak
Penyebab entomofobia
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan fobia spesifik. Faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko, termasuk usia. Sebagian besar fobia berkembang di masa kanak-kanak, meskipun mungkin saja fobia berkembang saat dewasa.
Dikutip dari Mayo Clinic, temperamen juga dapat membuat kamu lebih mungkin mengembangkan fobia, seperti menjadi lebih negatif atau sensitif.
Kemungkinan penyebab entomofobia mungkin termasuk:
-Pengalaman negatif
Pengalaman traumatis atau negatif dapat memicu perkembangan fobia tertentu. Misalnya, kamu mungkin pernah disengat tawon saat masih kecil atau dikejutkan oleh serangga di lengan kamu.
-Keluarga
Anak-anak dapat mempelajari fobia dari orang tua atau anggota keluarga lainnya. Misalnya, kamu mungkin telah mengetahui ketakutan kamu terhadap serangga dari ibumu yang cenderung berteriak saat melihat laba-laba di dalam rumah.
-Genetika
Sumber menunjukkan bahwa genetika dapat berperan dalam fobia dan gangguan kecemasan.
- Cedera otak traumatis
Cedera otak, seperti gegar otak, telah dikaitkan dengan perkembangan gangguan kecemasan. Cedera otak tampaknya meningkatkan situasi rasa takut, dan memengaruhi otak untuk takut belajar selama peristiwa stres yang dialami setelah cedera.
Untuk mengatasi ini, kamu bisa mengikuti pemaparan terapi perilaku kognitif (CBT), atau pengobatan rumahan seperti berolahraga, ikut teknik relaksasi, atau mengikuti grup yang mendukung penyembuhanmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)