FAMILY
6 Cara Pengasuhan Orang Tua agar Anak Bisa Kembangkan Keterampilan Hidup
Mia Vale
Senin 19 Desember 2022 / 10:05
Jakarta: Fondasi untuk keterampilan fungsi eksekutif (seperti pemecahan masalah dan pengendalian diri) dibangun pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak. Dan pada akhirnya dapat mengarah pada kesuksesan yang lebih besar dalam karier masa depan.
Pun sebagai orang tua, kamu dapat membantu anak untuk sukses di masa depan dengan memberikan beberapa pengasuhan sederhana di rumah.
Berikut adalah beberapa tindakan mudah yang dapat kamu lakukan untuk membantu anak menjadi pembelajar mandiri. Kemampuan untuk belajar secara mandiri adalah salah satu kemampuan belajar yang paling penting. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan bagi orang tua.
Kata-kata dan tindakan orang tua memengaruhi harga diri anak yang berkembang lebih dari apa pun. Memuji prestasi, betapapun kecilnya, akan membuat mereka merasa bangga, membiarkan anak-anak melakukan sesuatu secara mandiri akan membuat mereka merasa mampu dan kuat.
Sebaliknya, melansir dari Kids Health, komentar yang meremehkan atau membandingkan seorang anak secara tidak baik dengan orang lain akan membuat anak merasa tidak berharga. Beri tahu anak-anak bahwa setiap orang membuat kesalahan, tapi orang tua tetap mencintai anak-anaknya, walaupun tidak menyukai perilaku mereka.
Disiplin diperlukan dalam setiap rumah tangga. Hal ini bertujuan untuk membantu anak-anak memilih perilaku yang dapat diterima dan belajar pengendalian diri. Menetapkan peraturan rumah membantu anak-anak memahami harapan orang tua dan mengembangkan pengendalian diri.
Beberapa aturan mungkin termasuk: tidak ada TV sampai pekerjaan rumah selesai, dan tidak boleh ada pukulan, ejekan, atau olok-olok yang menyakitkan. Kamu bisa menerapkan sistem, satu peringatan, diikuti dengan konsekuensi seperti "time out" atau hilangnya hak istimewa.
.jpg)
(Dengan meluangkan waktu bersama anak, maka diharapkan dapat memahami tahap perkembangan dan kesiapan belajar anak, juga dapat memberikan masukan untuk kemajuan sekolah mereka. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
Tidak ada yang lebih disukai anak-anak selain berkumpul dengan keluarga, walau sebentar. Bangunlah 10 menit lebih awal di pagi hari agar kamu dapat sarapan bersama anak atau biarkan dulu piring di wastafel dan berjalan-jalan setelah makan malam. Banyak orang tua merasa bermanfaat untuk menjadwalkan waktu bersama dengan anak-anak mereka.
Ciptakan "malam spesial" setiap minggu untuk bersama dan biarkan anak-anak membantu memutuskan cara menghabiskan waktu. Jangan merasa bersalah jika kamu adalah orang tua yang bekerja.
Banyak hal kecil yang bisa dilakukan kala bersama anak. Misal, membuat popcorn, bermain kartu, window shopping. Walau simpel, hal ini akan diingat anak-anak.
Anak-anak kecil belajar banyak tentang bagaimana bertindak dengan memerhatikan orang tua mereka. Semakin muda mereka, semakin banyak isyarat yang mereka ambil dari orang tuanya. Modelkan sifat-sifat yang ingin kamu lihat pada anak-anak, seperti rasa hormat, keramahan, kejujuran, kebaikan, toleransi.
Menunjukkan perilaku tidak egois. Lakukan sesuatu untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Ucapkan terima kasih dan berikan pujian. Intinya, perlakukan anak-anak sebagaimana mengharapkan orang lain memperlakukan kamu.
Kamu tidak dapat mengharapkan anak-anak melakukan segalanya hanya karena kita, sebagai orang tua. Jika ada masalah, jelaskan, ungkapkan perasaan orang tua, dan ajak anak untuk mencari solusi bersama.
Pastikan untuk memasukkan konsekuensi. Membuat saran dan menawarkan pilihan. Bersikaplah terbuka terhadap saran anak. Negosiasi. Libatkan anak dalam pengambilan keputusan agar lebih termotivasi untuk melaksanakannya.
Sebagai orang tua, kamu bertanggung jawab untuk mengoreksi dan membimbing anak-anak. Tapi bagaimana kita mengungkapkan bimbingan korektif membuat semua perbedaan dalam bagaimana seorang anak menerimanya.
Saat kamu harus mengonfrontasi anak, hindari menyalahkan, mengritik, atau mencari-cari kesalahan, yang dapat merusak harga diri dan dapat menimbulkan kebencian.
Sebaliknya, cobalah untuk mengasuh dan mendorong, bahkan ketika mendisiplinkan anak-anak. Pastikan mereka tahu bahwa meskipun orang tua menginginkan dan mengharapkan yang lebih baik lain kali, cinta kita tetap ada, apa pun yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pun sebagai orang tua, kamu dapat membantu anak untuk sukses di masa depan dengan memberikan beberapa pengasuhan sederhana di rumah.
Berikut adalah beberapa tindakan mudah yang dapat kamu lakukan untuk membantu anak menjadi pembelajar mandiri. Kemampuan untuk belajar secara mandiri adalah salah satu kemampuan belajar yang paling penting. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan bagi orang tua.
1. Tingkatkan harga diri anak
Kata-kata dan tindakan orang tua memengaruhi harga diri anak yang berkembang lebih dari apa pun. Memuji prestasi, betapapun kecilnya, akan membuat mereka merasa bangga, membiarkan anak-anak melakukan sesuatu secara mandiri akan membuat mereka merasa mampu dan kuat.
Sebaliknya, melansir dari Kids Health, komentar yang meremehkan atau membandingkan seorang anak secara tidak baik dengan orang lain akan membuat anak merasa tidak berharga. Beri tahu anak-anak bahwa setiap orang membuat kesalahan, tapi orang tua tetap mencintai anak-anaknya, walaupun tidak menyukai perilaku mereka.
2. Ajarkan disiplin secara konsisten
Disiplin diperlukan dalam setiap rumah tangga. Hal ini bertujuan untuk membantu anak-anak memilih perilaku yang dapat diterima dan belajar pengendalian diri. Menetapkan peraturan rumah membantu anak-anak memahami harapan orang tua dan mengembangkan pengendalian diri.
Beberapa aturan mungkin termasuk: tidak ada TV sampai pekerjaan rumah selesai, dan tidak boleh ada pukulan, ejekan, atau olok-olok yang menyakitkan. Kamu bisa menerapkan sistem, satu peringatan, diikuti dengan konsekuensi seperti "time out" atau hilangnya hak istimewa.
.jpg)
(Dengan meluangkan waktu bersama anak, maka diharapkan dapat memahami tahap perkembangan dan kesiapan belajar anak, juga dapat memberikan masukan untuk kemajuan sekolah mereka. Foto: Ilustrasi/Dok. Freepik.com)
3. Luangkan waktu untuk anak
Tidak ada yang lebih disukai anak-anak selain berkumpul dengan keluarga, walau sebentar. Bangunlah 10 menit lebih awal di pagi hari agar kamu dapat sarapan bersama anak atau biarkan dulu piring di wastafel dan berjalan-jalan setelah makan malam. Banyak orang tua merasa bermanfaat untuk menjadwalkan waktu bersama dengan anak-anak mereka.
Ciptakan "malam spesial" setiap minggu untuk bersama dan biarkan anak-anak membantu memutuskan cara menghabiskan waktu. Jangan merasa bersalah jika kamu adalah orang tua yang bekerja.
Banyak hal kecil yang bisa dilakukan kala bersama anak. Misal, membuat popcorn, bermain kartu, window shopping. Walau simpel, hal ini akan diingat anak-anak.
4. Jadilah panutan yang baik
Anak-anak kecil belajar banyak tentang bagaimana bertindak dengan memerhatikan orang tua mereka. Semakin muda mereka, semakin banyak isyarat yang mereka ambil dari orang tuanya. Modelkan sifat-sifat yang ingin kamu lihat pada anak-anak, seperti rasa hormat, keramahan, kejujuran, kebaikan, toleransi.
Menunjukkan perilaku tidak egois. Lakukan sesuatu untuk orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Ucapkan terima kasih dan berikan pujian. Intinya, perlakukan anak-anak sebagaimana mengharapkan orang lain memperlakukan kamu.
5. Komunikasi
Kamu tidak dapat mengharapkan anak-anak melakukan segalanya hanya karena kita, sebagai orang tua. Jika ada masalah, jelaskan, ungkapkan perasaan orang tua, dan ajak anak untuk mencari solusi bersama.
Pastikan untuk memasukkan konsekuensi. Membuat saran dan menawarkan pilihan. Bersikaplah terbuka terhadap saran anak. Negosiasi. Libatkan anak dalam pengambilan keputusan agar lebih termotivasi untuk melaksanakannya.
6. Cinta tanpa syarat
Sebagai orang tua, kamu bertanggung jawab untuk mengoreksi dan membimbing anak-anak. Tapi bagaimana kita mengungkapkan bimbingan korektif membuat semua perbedaan dalam bagaimana seorang anak menerimanya.
Saat kamu harus mengonfrontasi anak, hindari menyalahkan, mengritik, atau mencari-cari kesalahan, yang dapat merusak harga diri dan dapat menimbulkan kebencian.
Sebaliknya, cobalah untuk mengasuh dan mendorong, bahkan ketika mendisiplinkan anak-anak. Pastikan mereka tahu bahwa meskipun orang tua menginginkan dan mengharapkan yang lebih baik lain kali, cinta kita tetap ada, apa pun yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)