FAMILY

Menjalani Promil selama Pandemi tak Berbahaya bagi Janin

Raka Lestari
Sabtu 18 Desember 2021 / 19:20
Jakarta: Pada masa pandemi covid-19 seperti sekarang, tidak jarang pasangan berpikir untuk menunda kehamilan. Mengingat situasi yang masih belum bisa diprediksi serta ibu hamil masuk ke dalam kelompok risiko tinggi jika terkena covid-19.

Menurut dr. Nurida Memorisa Siagian, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan Klinik Bamed Bintaro, selama pandemi covid-19, mempersiapkan kehamilan maupun sedang menjalani kehamilan tidak berbahaya bagi janin.

“Hal ini dikarenakan belum ada penelitian yang menunjukkan penularan covid-19 dari ibu ke janin. Tetapi, ibu hamil merupakan salah satu kategori yang berisiko tinggi terpapar covid-19 dan memiliki risiko inflamasi yang luas jika ibu hamil sudah terpapar covid-19,” kata dr. Nurida.

Untuk itu, persiapan sebelum hamil, ketika hamil, sampai menjelang persalinan dengan program kehamilan, sangatlah penting demi menciptakan kehamilan yang aman dan sehat.

“Pada dasarnya pemeriksaan pasien untuk calon ibu dan calon ayah masih sama untuk menjalani program kehamilan. Tetapi penilaian kesehatan akan dilakukan lebih terperinci agar risiko penyakit dapat terhindar dan nantinya kehamilan yang sehat dapat terwujud,” jelas dr. Nurida.

Dalam melakukan program kehamilan (promil) sepasang suami istri harus memeriksakan fisik mereka secara langsung dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.  Ketika seorang calon ibu sedang hamil, justru sangat dianjurkan untuk bergerak dan beraktivitas normal untuk menjaga kebugarannya.

“Bedanya, penerapan protokol kesehatan jauh lebih diperhatikan dan diusahakan agar tidak kelelahan. Aktivitas olahraga juga tetap dijalankan seperti berjalan kaki, yoga, maupun senam hamil. Tetapi sebelum melakukan yoga dan senam hamil, harus melalui persetujuan dokter yang menangani terlebih dahulu,” kata dr. Nurida.

"Selama masa pandemi banyak juga pasangan yang berencana untuk menunda kehamilan. Ada berbagai macam metode untuk menunda kehamilan, seperti penggunaan kondom, kontrasepsi KB dengan cara diminum maupun dengan suntikan, pemasangan implan, IUD, maupun cara lainnya,” tutup dr. Nurida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH