FAMILY
Ini 2 Bentuk Olahan ASI yang Dapat Mengubah Kandungan Nutrisi
A. Firdaus
Sabtu 01 Juni 2024 / 20:28
Jakarta: Banyak manfaat pemberian Air Susu Ibu atau ASI bagi bayi. ASI merupakan makanan terbaik dengan gizi lengkap, mulai dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. Tubuh ibu sudah disiapkan bisa memberikan ASI saat bayi lahir ke dunia.
Kandungan ASI sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, seperti perkembangan otak dan mata. Oleh karena itu, para ibu sebaiknya dapat menjaga kualitas nutrisi ASI dengan memerhatikan cara memberikan ASI yang sesuai rekomendasi.
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr. Lovely Daisy, MKM menjelaskan, perubahan bentuk makanan dapat melalui banyak tahapan proses, yang mana akan berpengaruh terhadap kandungan nilai gizi. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam pemberian ASI.
Baca juga: Manfaat, Jenis, dan Waktu Terbaik si Kecil Makan Pisang
Ada beberapa bentuk olahan ASI yang mempunyai risiko tertentu lantaran dapat mengubah kandungan nutrisi. Ini juga dipengaruhi dari proses, tempat, dan lama penyimpanan:
“ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan,” jelas dr. Daisy dalam keterangan pers.
“Kedua, ASI dikeringkan. ASI ini dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Serangkaian perubahan fisik tersebut, tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein," ungkap dr. Daisy.
Untuk itu, dr. Daisy juga menekankan, terdapat rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI. Yang paling utama adalah ibu sebaiknya menyusui bayi secara langsung.
“Ibu diharapkan menyusui bayi secara langsung karena dapat membangun ikatan batin antara ibu dan bayi. Selain itu, menyusui memberikan manfaat besar bagi ibu dan bayi, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan,” kata dr. Daisy.
Kemudian, menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi. Pada ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara. Sehingga menyusui bukan sekadar memberikan ASI pada bayi.
Manfaat ASI juga mencegah penyakit tidak menular saat dewasa serta meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ibu. Pemberian ASI secara menyusui ikut meningkatkan bonding yang kuat antara bayi dan ibu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Kandungan ASI sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi, seperti perkembangan otak dan mata. Oleh karena itu, para ibu sebaiknya dapat menjaga kualitas nutrisi ASI dengan memerhatikan cara memberikan ASI yang sesuai rekomendasi.
Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI dr. Lovely Daisy, MKM menjelaskan, perubahan bentuk makanan dapat melalui banyak tahapan proses, yang mana akan berpengaruh terhadap kandungan nilai gizi. Hal ini juga perlu diperhatikan dalam pemberian ASI.
Baca juga: Manfaat, Jenis, dan Waktu Terbaik si Kecil Makan Pisang
Ada beberapa bentuk olahan ASI yang mempunyai risiko tertentu lantaran dapat mengubah kandungan nutrisi. Ini juga dipengaruhi dari proses, tempat, dan lama penyimpanan:
1. ASI Dibekukan
“ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan,” jelas dr. Daisy dalam keterangan pers.
2. ASI Dikeringkan
“Kedua, ASI dikeringkan. ASI ini dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan. Serangkaian perubahan fisik tersebut, tentunya akan meningkatkan risiko perubahan komponen utama ASI, seperti pecahnya membran gumpalan lemak dan perubahan misel kasein, penurunan komposisi faktor bioaktif protein," ungkap dr. Daisy.
Rekomendasi terbaik pemberian ASI
Untuk itu, dr. Daisy juga menekankan, terdapat rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI. Yang paling utama adalah ibu sebaiknya menyusui bayi secara langsung.
“Ibu diharapkan menyusui bayi secara langsung karena dapat membangun ikatan batin antara ibu dan bayi. Selain itu, menyusui memberikan manfaat besar bagi ibu dan bayi, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh bayi, melindungi pencernaan bayi, dan meningkatkan kecerdasan,” kata dr. Daisy.
Kemudian, menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi. Pada ibu, menyusui dapat menurunkan risiko kanker ovarium dan payudara. Sehingga menyusui bukan sekadar memberikan ASI pada bayi.
Manfaat ASI juga mencegah penyakit tidak menular saat dewasa serta meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup ibu. Pemberian ASI secara menyusui ikut meningkatkan bonding yang kuat antara bayi dan ibu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)