FAMILY

Mastitis, Ketika Menyusui Bayi Jadi Momen yang Menyakitkan bagi Ria Ricis

Mia Vale
Minggu 11 September 2022 / 08:00
Jakarta: Menjadi ibu baru tentu menjadi pengalaman yang membahagiakan. Betapa tidak, bayi yang dikandung selama sembilan bulan, akhirnya berada di pelukan secara nyata. Momen menyusui pun menjadi cerita tersendiri. Persis seperti yang dialami Ria Ricis, YouTuber dengan jutaan subscriber.

Namun, bila ditanya tentang menyusui, istri Teuku Ryan (Teuku Rushariandi) ini mengaku sempat mengalami mastitis. Gejala awal kondisi ini terjadi saat dirinya akan memompa ASI untuk bidadari kecilnya, Cut Raifa Aramoana.

Otomatis hal ini menyebabkan ASI-nya lebih sedikit saat dipompa. Ada yang sama dengan pengalaman Ria Ricis? Yuk, cari tahu tentang mastitis, sebagaimana yang sudah dinukil dari Alodokter.
 

Infeksi jaringan payudara


Mastitis pada ibu menyusui (lactating mastitis) adalah infeksi jaringan payudara saat ibu sedang menyusui, terutama terjadi karena mampatnya saluran air susu ibu oleh ASI yang menggumpal (clogged milk duct) dan disertai bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara ibu melalui puting susu.

Mastitis biasanya hanya menyerang salah satu payudara, tetapi juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada kedua payudara. Mastitis menyebabkan penderitanya sulit menyusui sehingga aktivitas menyusui menjadi terhambat atau terhenti

Mastitis umumnya akan membaik dalam waktu dua sampai tiga hari sejak awal pengobatan. Meski demikian, antibiotik sebaiknya tetap dikonsumsi sampai habis agar infeksi tidak muncul kembali.

Penyumbatan saluran ASI sendiri dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:

‌- Posisi mulut bayi yang tidak tepat ketika menyusu

- Bayi tidak cukup menyusu

- Pengeluaran ASI tidak dilakukan secara teratur

- ASI yang dihasilkan terlalu banyak

- Proses menyapih bayi terlalu cepat

- Terlalu sering menyusui dari satu payudara
 

Gejala Mastitis


Awalnya, gejala mastitis biasa timbul pada salah satu payudara dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Gejala tersebut berupa:

‌- Pembengkakan pada payudara

- Payudara kemerahan dan terasa hangat

- Payudara terasa nyeri ketika disentuh

- Nyeri atau sensasi terbakar pada payudara yang terjadi terus-menerus atau saat menyusui


(Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindungi dari infeksi dan malah mempercepat penyembuhan mastitis. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Namun, umumnya ada beberapa keluhan lain yang dapat menyertai, seperti:

-‌ Demam

- Menggigil

-‌ Tubuh terasa lelah dan lemas

- Tubuh terasa pegal

- Mual

- Keluarnya cairan yang mengandung nanah dari puting

- Muncul benjolan di payudara

- Pembesaran kelenjar getah bening di area ketiak atau leher
 

Pengobatan mastitis di rumah


Bila gejala yang dialami ringan, mastitis bisa diobati sendiri di rumah. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh ibu menyusui agar gejala yang dialami, yakni:

‌- Berikan kompres hangat pada area payudara yang mengalami infeksi untuk meredakan nyeri. Lakukan selama 15 menit, sebanyak empat kali sehari

- Konsumsi obat pereda nyeri, seperti iburofen dan paracetamol, untuk membantu meredakan nyeri

- Perbanyak istirahat dan minum cairan

- Konsumsi makanan sehat dan mengandung nutrisi yang seimbang

- Hindari mengenakan pakaian dan bra yang terlalu ketat

- Pijat payudara untuk melancarkan penyumbatan, terutama dengan memijat area benjolan atau yang terasa nyeri. Pemijatan dilakukan perlahan ke arah puting untuk melancarkan aliran ASI.
 

Pencegahan mastitis


Agar tidak mengalami mastitis, ibu menyusui bisa melakukan perawatan payudara momen menyusui tetap aman, seperti:

‌- Kompres payudara dengan handuk hangat untuk meningkatkan aliran ASI

- Gunakan payudara secara bergantian ketika sedang menyusui

- Kosongkan payudara sepenuhnya ketika sedang menyusui untuk mencegah pembengkakan dan penyumbatan saluran ASI

- Gunakan alat pompa ASI untuk mengosongkan payudara jika bayi sudah berhenti menyusu dan payudara belum sepenuhnya kosong

- Jangan mengubah jadwal menyusui secara mendadak

- Hindari penggunaan sabun ketika membersihkan puting

- Pijat payudara secara teratur untuk memperlancar saluran ASI

- Pastikan payudara selalu kering dengan mengganti bra atau bantalan payudara bila sudah basah

- Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi

‌- Hindari penggunaan bra yang terlalu ketat

- Cuci tangan dan bersihkan puting sebelum dan setelah menyusui

Ingat, menyusui sebaiknya tetap dilakukan karena kondisi mastitis tidak berbahaya bagi bayi. Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindungi dari infeksi dan malah mempercepat penyembuhan mastitis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH