FAMILY

4 Hal Pentingnya Berikan ASI Usai Melahirkan Dilihat dari Aspek Kesehatan dan Mental

Mia Vale
Senin 22 April 2024 / 13:05
Jakarta: Masa nifas bisa jadi merupakan masa yang sangat melelahkan bagi seorang ibu baru. Apalagi bila kamu adalah ibu yang baru pertama kali menyusui bayinya. Meskipun mungkin tampak sedikit menantang, menyusui adalah salah satu aspek penting dalam kehamilan. 

Dimulai sejak kehamilan, saat payudara mulai menyiapkan ASI untuk bayi, dan menyusui bayinya setelah melahirkan dipercaya pemulihan pasca melahirkan menjadi lebih mudah.

“Menyusui bayi bisa mengurangi perdarahan pasca melahirkan, dan dapat dilakukan segera setelah melahirkan untuk meningkatkan sekresi hormon oksitosin. Ketika oksitosin dilepaskan, hal itu menyebabkan kontraksi rahim yang dapat mengurangi perdarahan pasca melahirkan,” jelas Priyanka Khanna, konsultan laktasi dan fisioterapis kesehatan wanita di Cloudnine Group of Hospitals, New Delhi. Dan inilah berbagai manfaat menyusui bagi ibu dan bayinya.
 

1. Mengurangi respons stres



(Menurut penelitian, terdapat hubungan kuat antara laktasi dan berkurangnya respons stres. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Dalam banyak penelitian, terdapat 'hubungan kuat' antara laktasi dan berkurangnya respons stres. Selain itu, penelitian yang mengevaluasi sesi menyusui telah mengonfirmasi bahwa menyusui dikaitkan dengan penurunan hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang signifikan. 

ACTH dan kortisol glukokortikoid memainkan peran penting dalam kesehatan mental seseorang, terutama dengan mengendalikan kecemasan dan depresi.
 

2. Depresi pascapersalinan


Menyusui juga dapat mengurangi risiko depresi pasca-melahirkan. “Kepercayaan diri ibu meningkat ketika mereka menyusui secara efisien dan melihat bayinya puas dengan ASInya. Oleh karena itu, ada penurunan kemungkinan depresi pasca-melahirkan,” ujar Khanna kepada The HealthSite.
 

3. Tercipta bonding


Reaksi positif bayi selama menyusui dapat mengurangi depresi pada ibu. Para peneliti telah menemukan bahwa sentuhan bayi berdampak positif pada hubungan ibu-bayi selama empat hari pertama setelah kelahiran, sehingga mengubah fungsi neuroendokrin pada ibu.
 

4. Kesehatan fisik ibu


Menurut para ahli, ibu yang menyusui membakar berkisar 525 hingga 625 kalori per hari dengan memroduksi 750 mL susu yang dibutuhkan bayi setiap hari di tahun pertama kehidupannya. Hal ini membuat tubuh lebih efisien secara metabolik. 

Sehingga, mengurangi risiko terjadinya sindrom metabolik, dan kombinasi gangguan medis seperti obesitas, resistensi insulin, dan tekanan darah tinggi yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes pada ibu.

Konsultan laktasi menyatakan bahwa perempuan akan merasa malu jika menyusui di depan umum. Perasaan tersebut dapat membatasi pergerakan mereka selama memberikan ASI eksklusif, sehingga dapat terhindar dari stigma sosial mengenai menyusui di masyarakat. 

Untuk itu penting memiliki ruang menyusui di ruang publik. Tempat kerja juga harus memiliki ruangan khusus untuk membantu ibu baru terus memerah ASI. Pada akhirnya, dukungan dari mitra, keluarga, dan masyarakat akan membantu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH