FAMILY
6 Alasan Kehamilan Tak Kunjung Tiba, Pasutri Perlu Tahu
Mia Vale
Selasa 20 Desember 2022 / 10:05
Jakarta: Memiliki buah cinta di tengah-tengah keluarga, tentu menjadi impian setiap pasangan suami istri (pasutri). Namun, tidak semua pasutri beruntung cepat memiliki momongan.
Pasalnya, beberapa pasutri justru mengalami kesulitan mendapatkan buah hati, meskipun telah mencoba mengikuti program hamil selama bertahun-tahun.
Ada banyak penyebab mengapa pasangan suami-istri bisa mengalami kesulitan untuk mendapatkan buah hati. Tak hanya dialami oleh wanita, penyebab sulit hamil ini juga bisa dialami oleh pria.
Berikut beberapa alasan mengapa kehamilan tidak dialami oleh pasangan suami istri, seperti yang telah dinukil dari Times of India.
Tidak banyak yang tahu bahwa infeksi panggul berulang, riwayat penyakit menular seksual dan endometriosis bisa melukai saluran tuba karena sperma tidak dapat mencapai sel telur. Ini menyebabkan kemandulan. Kerusakan pada tuba falopi ini hanya dapat didiagnosis dengan tes medis yang tepat.
Cacat internal seperti fibroid rahim atau pertumbuhan non-kanker di dinding rahim membuat sel telur yang telah dibuahi sulit menempel ke dinding rahim. Selain itu, kondisi lain seperti polip endometrium atau rahim yang berbentuk tidak normal juga dapat mengurangi kemungkinan kehamilan.
.jpg)
(Varikokel sering tidak memunculkan gejala tetapi dapat menyebabkan produksi sperma yang rendah dan penurunan kualitas sperma, yang menyebabkan kemandulan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Kondisi infertilitas ini dialami pria. Dalam hal ini, pembuluh darah di skrotum tersumbat dan meningkatkan suhu di dalam skrotum. Karena suhu tinggi, sperma sulit berkembang. Varikokel adalah salah satu penyebab utama rendahnya jumlah sperma pada pria.
Ini adalah kondisi yang sangat langka. Pria yang memiliki kondisi ini tidak memiliki sperma dalam air mani mereka. Ini bisa bersifat obstruktif di mana sperma dicegah memasuki ejakulasi atau bisa bersifat non-obstruktif di mana ada penurunan produksi sperma oleh testis.
Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), stres, dan berat badan berlebih atau rendah memengaruhi ovulasi seorang wanita. Karena kondisi ini wanita tidak berovulasi secara teratur.
Selain masalah medis, kurang tidur, stres, usia lanjut, kelebihan berat badan, dan berat badan rendah juga mengurangi kemungkinan hamil. Kebiasaan gaya hidup yang salah seperti tidur larut malam, mengonsumsi alkohol, ketergantungan pada junk food dan makanan olahan memengaruhi fungsi biologis dasar tubuh manusia setelah jangka waktu yang lama.
Pada banyak orang yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes, penyakit ginjal juga memengaruhi peluang untuk hamil. Perawatan medis seperti operasi juga dapat saja mengurangi kemungkinan kehamilan.
Jadi, konsultasikan kesehatan ibu dan juga pasangan, untuk melakukan tes kesuburan dan mengetahui penanganan yang tepat agar ibu bisa segera hamil.
Bila pasutri memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, pastikan untuk memilih klinik fertilitas yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menangani masalah infertilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pasalnya, beberapa pasutri justru mengalami kesulitan mendapatkan buah hati, meskipun telah mencoba mengikuti program hamil selama bertahun-tahun.
Ada banyak penyebab mengapa pasangan suami-istri bisa mengalami kesulitan untuk mendapatkan buah hati. Tak hanya dialami oleh wanita, penyebab sulit hamil ini juga bisa dialami oleh pria.
Berikut beberapa alasan mengapa kehamilan tidak dialami oleh pasangan suami istri, seperti yang telah dinukil dari Times of India.
1. Obstruksi tuba falopi
Tidak banyak yang tahu bahwa infeksi panggul berulang, riwayat penyakit menular seksual dan endometriosis bisa melukai saluran tuba karena sperma tidak dapat mencapai sel telur. Ini menyebabkan kemandulan. Kerusakan pada tuba falopi ini hanya dapat didiagnosis dengan tes medis yang tepat.
2. Kelainan pada rahim
Cacat internal seperti fibroid rahim atau pertumbuhan non-kanker di dinding rahim membuat sel telur yang telah dibuahi sulit menempel ke dinding rahim. Selain itu, kondisi lain seperti polip endometrium atau rahim yang berbentuk tidak normal juga dapat mengurangi kemungkinan kehamilan.
.jpg)
(Varikokel sering tidak memunculkan gejala tetapi dapat menyebabkan produksi sperma yang rendah dan penurunan kualitas sperma, yang menyebabkan kemandulan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
3. Varikokel
Kondisi infertilitas ini dialami pria. Dalam hal ini, pembuluh darah di skrotum tersumbat dan meningkatkan suhu di dalam skrotum. Karena suhu tinggi, sperma sulit berkembang. Varikokel adalah salah satu penyebab utama rendahnya jumlah sperma pada pria.
4. Azoospermia
Ini adalah kondisi yang sangat langka. Pria yang memiliki kondisi ini tidak memiliki sperma dalam air mani mereka. Ini bisa bersifat obstruktif di mana sperma dicegah memasuki ejakulasi atau bisa bersifat non-obstruktif di mana ada penurunan produksi sperma oleh testis.
5. Ovulasi yang tidak normal
Beberapa kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), stres, dan berat badan berlebih atau rendah memengaruhi ovulasi seorang wanita. Karena kondisi ini wanita tidak berovulasi secara teratur.
6. Faktor gaya hidup
Selain masalah medis, kurang tidur, stres, usia lanjut, kelebihan berat badan, dan berat badan rendah juga mengurangi kemungkinan hamil. Kebiasaan gaya hidup yang salah seperti tidur larut malam, mengonsumsi alkohol, ketergantungan pada junk food dan makanan olahan memengaruhi fungsi biologis dasar tubuh manusia setelah jangka waktu yang lama.
Pada banyak orang yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti diabetes, penyakit ginjal juga memengaruhi peluang untuk hamil. Perawatan medis seperti operasi juga dapat saja mengurangi kemungkinan kehamilan.
Jadi, konsultasikan kesehatan ibu dan juga pasangan, untuk melakukan tes kesuburan dan mengetahui penanganan yang tepat agar ibu bisa segera hamil.
Bila pasutri memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, pastikan untuk memilih klinik fertilitas yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menangani masalah infertilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)