FAMILY
Begini Caranya 'Memutus' Mata Rantai Generasi Sandwich
Yuni Yuli Yanti
Senin 24 Oktober 2022 / 08:00
Jakarta: Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah generasi sandwich yang kerap menjadi trending di media sosial. Atau mungkin juga kamu salah satunya?
Generasi sandwich pada dasarnya merujuk pada seseorang yang memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab atas kehidupan generasi di atasnya, yakni orangtua atau keluarga yang membesarkannya, dan generasi di bawahnya, yaitu anak-anak alias keluarga yang sedang ia besarkan.
Dalam hal ini, Bibit.id, aplikasi investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara, mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memutus mata rantai generasi sandwich. Mengapa perlu diputus mata rantainya? Karena menjadi generasi sandwich itu sulit.
Berikut tiga hal yang bisa dilakukan untuk memutus mata rantai generasi sandwich, di antaranya:
Dalam kaitannya dengan investasi reksa dana, metode DCA memungkinkan kamu membeli unit yang lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih sedikit pada waktu harga naik. Tanpa harus peduli pada kondisi ekonomi. Tanpa peduli harga sedang naik atau turun.
Misalnya, apabila kamu berniat mengumpulkan dana pendidikan untuk lanjut S2 sebesar Rp50 juta dalam waktu dua tahun ke depan atau ingin menyiapkan dana pensiun sebesar Rp1 milyar dalam waktu 15 tahun ke depan, fitur tersebut dapat menghitungkan berapa jumlah uang yang perlu kamu investasikan setiap bulannya. Ini merupakan langkah awal dalam menyambut masa depan yang penuh persiapan sehingga kamu pun bisa memutus mata rantai generasi sandwich.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Generasi sandwich pada dasarnya merujuk pada seseorang yang memiliki peran ganda untuk bertanggung jawab atas kehidupan generasi di atasnya, yakni orangtua atau keluarga yang membesarkannya, dan generasi di bawahnya, yaitu anak-anak alias keluarga yang sedang ia besarkan.
Dalam hal ini, Bibit.id, aplikasi investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara, mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memutus mata rantai generasi sandwich. Mengapa perlu diputus mata rantainya? Karena menjadi generasi sandwich itu sulit.
Berikut tiga hal yang bisa dilakukan untuk memutus mata rantai generasi sandwich, di antaranya:
1. Konsistensi dalam berinvestasi
Pertama-tama, kita perlu sama-sama menyadari bahwa konsistensi dalam berinvestasi merupakan cara yang paling ampuh agar bisa mempersiapkan diri dalam menjawab kebutuhan keuangan yang berbeda-beda. Kamu bisa menggunakan metode Dollar Cost Averaging (DCA), yaitu sebuah metode sederhana di mana kamu menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan ataupun setiap minggu.Dalam kaitannya dengan investasi reksa dana, metode DCA memungkinkan kamu membeli unit yang lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih sedikit pada waktu harga naik. Tanpa harus peduli pada kondisi ekonomi. Tanpa peduli harga sedang naik atau turun.
2. Investasi sesuai profil risiko
Kamu bisa berinvestasi sesuai dengan profil risiko dengan dibantu oleh Robo Advisor Bibit yang teruji secara ilmiah serta bisa dimanfaatkan secara gratis. Bibit juga memiliki fitur Goal Setting yang dapat kamu gunakan untuk menjadikan investasimu lebih terarah dalam rangka mencapai tujuan keuangan.Misalnya, apabila kamu berniat mengumpulkan dana pendidikan untuk lanjut S2 sebesar Rp50 juta dalam waktu dua tahun ke depan atau ingin menyiapkan dana pensiun sebesar Rp1 milyar dalam waktu 15 tahun ke depan, fitur tersebut dapat menghitungkan berapa jumlah uang yang perlu kamu investasikan setiap bulannya. Ini merupakan langkah awal dalam menyambut masa depan yang penuh persiapan sehingga kamu pun bisa memutus mata rantai generasi sandwich.
3. Pilih aplikasi investasi yang tepat
Ketika kamu sudah mantap dengan produk investasi yang dipilih, poin penting selanjutnya adalah memastikan aplikasi dan perusahaan yang dipilih telah memiliki izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain terdaftar OJK, Bibit telah diakui sebagai salah satu aplikasi investasi terbaik Tanah Air.Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)